Site icon SumutPos

Waspada! Lintas Barat Paling Rawan

Foto: MHD AKHWAN/RIAUPOS
Warga berusaha melintas dengan memanfaatkan batang pohon yang rebah saat kondisi Jalan Lintas Riau-Sumatra Barat yang putus akibat terpaan banjir di Desa Tanjung Balit. Sumatra Barat. Jumat (3/3/2017). Curah hujan di Provinsi Sumatra Barat dan Riau mengakibatkan debit air di PLTA Koto Panjang Kampar tinggi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puncak arus mudik Lebaran diperkirakan bakal terjadi besok, Jumat (23/6). Para pemudik diimbau tetap berhati-hati terhadap kemungkinan gangguan arus mudik. Karena, setidaknya ada tiga ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang dianggap rawan, yakni jalur Lintas Barat via Toba, Lintas Timur via Rantauprapat, dan jalur mudik via Tanah Karo.

Ditlantas Polda Sumut telah memetakan sejumlah masalah gangguan keamanan, kenyamanan, dan kelancaran arus lalulintas selama mudik lebaran 2017. Direktur Lalulintas Poldasu, Kombes Pol Raden Heru Prakoso kepada Sumut Pos menerangkan, kemungkinan terjadi gangguan arus mudik di tiga ruas Jalinsum itu, mulai dari jalan rusak dan daerah rawan longsor.

“Jadi yang paling rawan itu ada di Lintas Barat via Toba. Dari hasil pemetaan kita, ada sejumlah jalan rusak dan jalan rawan longsor. Salah satunya ruas jalan Aek Latong Km 08-09 Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapsel. Apalagi kondisi jalan menanjak. Kami mengimbau kepada para pemudik untuk berhati-hati melintasi kawasan ini,” ujar Heru, Selasa (20/6).

Sementara itu, untuk jalur Lintas Timur via Rantauprapat ada beberapa titik jalan yang mengalami kerusakan. Tentunya, akan terjadi perlambatan arus lalulintas di sana. “Sehingga kita sudah menyiapkan Pos Pam di titik-titik jalan rusak itu. Demikian juga via Tanah Karo, terdapat sejumlah jalan rusak,” katanya.

Sementara itu jalur mudik via Langkat menuju perbatasan provinsi Aceh, tidak ditemukan kendala jalan rusak dan longsor sehingga tidak mengganggu ketertiban dan kelancara arus. “Begitupun, kita sudah menyiapkan pos pengamanan (Pos Pam) dan pos pelayanan (Pos Yan) kepada masyarakat. Nah pos pelayanan akan melayani masyarakat yang ingin berhenti untuk beristirahat. Di sana juga disediakan tim medis untuk mengecek kondisi pemudik,” ujarnya.

Dari data yang dihimpun, tersebar sebanyak 107 Pos Pam dan 32 Pos Yan. Rinciannya, Medan 11 Pos Pam dan 1 Pos Yan, Binjai 6 Pos Pam, Tebing Tinggi 3 Pos Pam dan 2 Pos Yan, Deliserdang 5 Pos Pam dan 1 Pos Yan, Langkat 6 Pos Pam dan 3 Pos Yan, Simalungun 7 Pos Pam, Asahan 5 Pos Pam dan 1 Pos Yan.

Labuhanbatu 10 Pos Pam dan 1 Pos Yan, Tanah Karo 3 Pos Pam dan 2 Pos Yan, Taput 3 Pos Pam dan 2 Pos Yan, Tapteng 1 Pos Pam dan 1 Pos Yan, Dairi 2 Pos Pam dan 1 Pos Yan, Madina 2 Pos Pam dan 1 Pos Yan,  Nias 7 Pos Pam, Pelabuhan Belawan 3 Pos Pam dan 1 Pos Yan.

Kemudian Sergai 5 Pos Pam dan 2 Pos Yan, Siantar 4 Pos Pam dan 1 Pos Yan, Padang Sidimpuan 2 Pos Pam dan 1 Pos Yan, Tapsel 5 Pos Pam, Tanjungbalai 4 Pos Pam, Tobasa 1 Pos Pam dan 1 Pos Yan, Humbahas 2 Pos Pam, Sibolga 2 Pos Yan, Nias Selatan 1 Pos Pam dan 1 Pos Yan, Pakpak Barat 1 Pos Pam dan 1 Pos Yan, Samosir 1 Pos Pam dan 4 Pos Yan, Batubara 3 Pos Pam dan 2 Pos  Yan.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Pengendara melintas di jalur pembangunan jalan tol Medan-Tebing Tinggi, di Deli Serdang, Selasa (13/6/2017). Gubernur Sumut Tengku Erry melakukan peninjauan untuk melihat perkembagan proyek jalan tol yang akan digunakan untuk arus mudik Lebaran 2017.

Kemudian terkait dibuka jalur tol dari Medan–Tebingtinggi, dideteksi akan terjadi potensi kemacatan di pintu masuk tol Perbarakan, Deliserdang dan di pintu keluar tol Sei Rampah,  Serdangbedagai (Sergai). “Jadi dengan dibukanya tol sebagai jalur alternative, di pintu masuk tol Perbarakan, Deliserdang dan pintu keluar tol Sei Rampah kita memprediksi akan terjadi kemacatan di dua titik tersebut pada puncak arus mudik di H-4,” ungkap Heru.

Untuk jalur alternatif Jalinsum Sergai, pengendara bisa melalui Dolok Masihul, tepat di persimpangan Galang dari Tugu Jam Lubukpakam. Jalur ini nantinya akan tembus langsung ke Tebingtinggi. Sementara untuk memecah kemacatan arus lalulintas ke Tanah Karo, dibuka jalur alternatif Penatapan-Kabanjahe masuk dari Jalan Pelawi tembus ke Tugu Juang sepanjang 7 kilometer.

Sementara itu, akan dilakukan rekayasa lalulintas Jalur Medan-Berastagi. Arus lalulintas dari Simpang Pos akan diarahkan menuju Jalan AH Nasution, kemudian masuk jalur searah dari Jalan Luku hingga menuju Bunga Rampai IV.

Untuk Jalur Alternatif Lintas Sumatera, apabila terjadi longsor di Jalan Balige-Siborongborong Km 248 Tobasa, akan dibuka jalur dari Siborongborong- Dolok Sanggul-Sumbul/Dairi-Merek/Tanah Karo-Kabanjahe –Medan dengan jarak 211 Km. Sementara itu, jalur Tebingtinggi-Dolok Masihol-Lubuk Pakam (68 km) atau Tebingtinggi-Bandar Kalifah-Tanjung Beringin-Sialang Buah-Pantai Cermin-Simpang Pantai Cermin (20 km) akan dibuka bila terjadi kemacatan di Sergai.

Untuk Jalur Alternatif dari Aceh- Sumut bisa melalui jalur Aceh Tenggara-Lawe Pakam-Kuta Buluh-Tiga Lingga-Sidikalang-Sumubul-Kabanjahe dengan jarak tempuh 130 km apabila terjadi longsor di Tiga Binanga Km 123-124 Kabupaten Tanah Karo.

Kemudian, apabila terjadi longsor di Dusun Buluh Didi, Desa Tanjungmulia Pakpak Bharat, pengemudi diarahkan melalui jalur Kabanjahe-Sumbul-Dolok Sanggul-Pakkat-Barus-Manduamas-Subulussalam-Aceh Singkil. (dvs/bal/adz)

Exit mobile version