Site icon SumutPos

Kedalaman Danau Toba jadi Kendala

Triadi Wibowo/Sumut Pos
Petugas Basarnas usai pencarian korban kapal Sinar Bangun yang tenggelam di perairan danau Toba di Dermaga Tiga Ras, Kamis (21/6)

SUMUTPOS.CO – Hingga hari keempat proses pencarian, Tim SAR Gabungan belum berhasil menemukan tambahan korban hilang KM Sinar Bangun. “Sampai hari ini, masih 21 orang yang ditemukan. Yakni 18 selamat dan 3 meninggal dunia,” kata Kabid Humas Polda Sumut, AKBP Tatan Dirsan Atmaja.

Pengamat Geologi di Sumut, Gagarin Sembiring mengungkapkan, jalur pelayaran dari Pelabuhan Simanindo menuju Pelabuhan Tigaras, termasuk bagian terdalam Danau Toba. Kedalamannya 300-500 meter. Setiap benda tenggelam seperti masuk spon raksasa, yang mustahil timbul ke permukaan.

“Ya, titik dimaksud memang bersentuhan dengan wilayah sekitar Silalahi dan Tongging-Harangaol. Ada konektivitasnya ke situ,” katanya.

Dari aspek kedalaman hingga 500 meter, menurutnya, untuk sesuatu yang jatuh ke dalam air akan sulit timbul lagi ke permukaan. “Tapi itu pun kita belum bisa perkirakan persis, karena tidak punya peta permukaan dasarnya langsung. Termasuk kondisi lumpur dan laut di dasar Danau Toba. Untuk kedalaman, sudah pernah ada pakar geologis yang melakukannya. Detil informasi kedalaman bisa ditanyakan ke BMK (Bagian Meteorologi dan Klimatologi),” sebutnya.

Faktor kedalaman lokasi tenggelamnya kapal, menurutnya menjadi kekhawatiran bagi tim terpadu. “Dari kita yang sudah dibantu yakni data simetri , yang sudah dipublikasi sebelumnya. Semoga itu bisa menjadi petunjuk bagi tim terpadu,” pungkas Sembiring. (adi/esa/mag-01/prn/ain/mea)

 

Exit mobile version