Site icon SumutPos

Calhaj Sumut: Kami Belum Tahu Kapan Berangkat…

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Suasana pelepasan calon jamaah Haji asal Kabupaten Labuhan Batu dan Medan di Embarkasi Asrama Haji Medan, Jumat (21/8/2015). Hari ini, calon jemaah haji kloter I diterbangkan ke tanah suci Mekkah.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Suasana pelepasan calon jamaah Haji asal Kabupaten Labuhan Batu dan Medan di Embarkasi Asrama Haji Medan, Jumat (21/8/2015). Hari ini, calon jemaah haji kloter I diterbangkan ke tanah suci Mekkah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sorot kesedihan dan mimik kecewa jelas terlihat dari Mariatum Abdul Hamid (65). Jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) 1 Embarkasi Medan ini gagal terbang. Gagal berangkat ke Tanah Suci. 

“Baru tahu semalam (Kamis, Red) kalau visa saya belum siap,” katanya didampingi Romadonia dan Rosmarita saat ditemui Sumut Pos di Gedung Hijir Ismail, Asrama Haji Medan, Jumat (21/8) sore.

Kesedihan makin tampak karena kemarin jamaah lainnya yang tergabung di kloter 1 resmi dilepas. Sementara dia harus menunggu keberangkatan dengan kloter lain. “Susah rasanya kalau tidak dengan orang sekampung atau orang yang sudah dikenal,” tambahnya calhaj asal Labuhanbatu itu.

Kemungkinan berangkat dengan kloter lain Mariatum gamang. Dia khawatir bila saat di Tanah Suci nanti tidak bersama orang sekampung halaman dengan mereka, atau setidaknya orang yang sudah mereka kenal sebelum di Tanah Suci. “Belum tahu kapan kami berangkat…,” cetusnya.

Meski demikian, nenek 12 cucu itu mengaku ikhlas dengan keadaan yang dihadapinya. Disebutnya, semua yang terjadi pada dirinya, merupakan kehendak Allah yang pasti terbaik untuknya. Namun, wanita berusia 65 tahun itu mengaku tetap berharap untuk secepatnya dapat terbang ke Tanah Suci, menunaikan Ibadah Haji. “Tadi (kemarin, Red) mereka bilang kalau visa kami diupayakan selesai malam ini agar kami bisa berangkat dengan Kloter II besok (hari ini, Red), ” ujar Mariatun.

Selain Mariatun ada enam calhaj lainnya yang terganjal visa. Selain masalah visa, memang ada beberapa calhaj yang tertunda keberangkatannya. Jumlah yang tak berangkat bersama kloter satu ada sebanyak 13 orang.

Dari 13 orang calon Haji yang gagal berangkat itu 12 orang asal Labuhanbatu dan satu dari Medan. Dijelaskan Ali Umar Ritonga, Kasi Haji dan Umrah Kemenag, selain masalah visa ada dua jamaah asal Labuhanbatu yang menunda keberangkatan meski visanya telah selesai. “Syukur Rambe karena isterinya, Romadonia Lubis belum siap visanya. Kemudian adalah Nurhayati yang juga sudah siap visanya, namun menunda keberangkatan karena visa suaminya, Maksum Simamora, belum siap, ” terang Umar soal calhaj yang menunda keberangkatan semabari mengatakan ada juga penundaan karena faktor sakit.

Di Bandara Internasional Kualanamu, Kabid Haji dan Umrah Kemenag Sumut, Bahrum Saleh, mengatakan pesawat sedikit terunda berangkat karena terlalu banyak kata sambutan dari para pejabat. Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 301 yang dijadwalkan berangkat pukul 16.45 WIB, akhirnya pukul 17.10 WIB bersiap take off.

“Evaluasi pertama, banyak kata sambutan (dari pejabat). Sehingga bisa mengurangi waktu, maunya jangan terlalu banyak. Tapi kita ala timur, ya begitulah,” sebut Bahrum.

Sementara, Ferdani Geni Arianty dan M Yusuf selaku Tim Pengawas Pelaksanaan Ibadah Haji Kemenag RI yangsempat mengalami insiden dengan petugas Avsec mengaku keterlambatan itu belum menjadi masalah besar. “Enggak ada hambatan, kami rasa baik pelayanan dari Kemenag Sumut, masih lancar. Kalau keterlambatan sedikit, wajar. Tupoksi kami kan pengawasan, ada 13 embarkasi yang harus diawasi, tim sudah turun ke semua embarkasi itu,” kata Yusuf.

Hal ini berbeda dengan yang terjadi di Makassar dan Lombok. Untuk penerbangan haji dari Makasar-Madinah, delay terjadi selama 1 jam 40 menit. Harusnya, 436 jamaah tersebut diberangkatkan pukul 05.20 WITA. Namun, baru bisa diterbangkan pada pukul 07.00 WITA. Sementara, untuk penerbangan dari Lombok-Madinah, keterlambatan terjadi karena proses verifikasi visa. Pesawat yang seharusnya terbang pukul 15.20 waktu setempat, terpaksa mundur hingga pukul 16.00. Akibatnya, 305 calon jamaah harus menunggu cukup lama di bandara.

VP Corporate Communications PT Garuda Indonesia, Benny Siga Butarbutar, menyebut dua alasan keterlambatan. Pertama, adanya proses pengeluaran bagasi para calon haji yang tidak jadi berangkat dari pesawat. Hal itu menurutnya memerlukan waktu yang cukup lama mengingat sudah tercampur dengan lainnya.  “Kedua, kita harus menunggu proses mutasi calon haji dari daerah Gowa (embarkasi Makassar) untuk menggantikan beberapa calon jamaah yang tidak jadi berangkat tersebut,” jelasnya.

Berkaca dari kejadian ini, pihak Garuda Indonesia berjanji akan meningkatkan koordinasi antara pemegang kepentingan. Mulai dari travel agen, jamaah haji, dan pihak kedutaan besar sehingga hal serupa tidak kembali terulang pada penerbangan kloter selanjutnya. “Kita minta agar sejak jauh hari sudah disiapkan dokumen dan barang perlengkapan haji. Begitu juga proses di bandara dan embarkasinya. Pokoknya double check,” tegasnya.

Sebelumnya di embarkasi Medan, pelepasan kloter 1 dengan 378 calhaj dilaksanakan oleh Wakil Gubernur selaku Pelaksana Tugas Gubernur Sumut, T Erry Nuradi. Hadir dalam seremoni pelepasan Pangkostrad yang juga menjabat Pangdam I/BB Mayjen TNI Edy Rahmayadi, Direktur Pembinaan Kemasyarakatan (Dir Binmas) Polda Sumut Kombes Pol Ilsaruddin, Kepala Kanwil Kementerian Agama Sumut Tohar Bayo Angin, Ketua MUI Sumut Abdullah Syah, Plh Wali Kota Medan  Syaiful Bahri, serta jajaran Kementerian Agama Sumut dan kabupaten/kota.

“Kita yakin doa jamaah haji yang sedang menjalankan indah di Tanah Suci akan dikabulkan Allah. Karena itu, bantu doakan agar pejabat di Sumut amanah dan pembangunan di Sumut berjalan seperti yang kita harapkan,” harap Erry.

Kakanwil Kemenag Sumut Tohar Bayo Angin merinci, jumlah calhaj asal Medan yang berangkat tercatat 44 orang dan Labuhanbatu 327 orang, ditambah 3 petugas haji dengan total 378 orang. Sedianya, kloter pertama Embarkasi Medan akan memberangkatkan 393 calhaj. Namun 15 diantaranya batal berangkat karena berbagai sebab.  “Ada 7 orang yang gagal berangkat akibat visanya belum selesai, 3 orang lagi ditunda akibat sakit, 1 orang mendampingi yang sakit, 2 orang juga tidak berangkat karena mendampingi pembuatan visa, dan 2 lagi open pramanifest,” terangnya.

Tiga belas calhaj yang gagal berangkat karena sakit adalah adalah Johandi bin Kadeni Pajian Lindawati Asman Lobe, Nurhayati Zumain Ritonga, Syukur Matseh Rambe, Siti Patimah Ishak, dan Nurnina Raja Bahari Ritonga. Yang bermasalah visa adalah Maksum Marakonang Simamora, Romadonia Damsik Lubis, Rosmarita Nurdin Sitepu, Mariatum Abdul Hamid, Ramlah Abdul Wahid, Refolison Djusair Rajo, dan Lindesma Amar Bandaruh. (jpg/ain/ted/prn/rbb)

Exit mobile version