Site icon SumutPos

Pengawasan Dinkes Lemah

Peristiwa keracunan makanan di sejumlah pusat pendidikan, baik sekolah maupun universitas, kerap terjadi di Medan. Persoalan ini bukannya ditindaklanjuti, namun terkesan ada pembiaran. Bagaimana seharusnya yang dilakukan, agar masalah seperti ini tidak lagi terjadi. Berikut petikann wawancara wartawan Sumut Pos Ari Sisworo dengan Ketua Komisi B DPRD Medan Roma Simaremare, Minggu (22/5).

Apa pendapat Anda mengenai kasus keracunan makanan yang sering terjadi?

Kita menyesalkan kenapa peristiwa ini berulang-ulang terjadi. Padahal, jika ada pengawasan yang benar-benar dilakukan pihak terkait, dalam hal ini Dinas Kesehatan Medan, peritiwa tersebut tidak perlu terjadi.

Apakah kejadian ini menjadi pertanda Dinas Kesehatan Kota Medan tidak proaktif?
Secara otomatis, asumsi yang berkembang seperti itu. Peristiwa itu menandakan, Dinas Kesehatan Medan tidak proaktif dalam upaya pengawasan makanan, baik yang beredar melalui penjual di sekolah atau universitas, maupun makanan yang memang sengaja disediakan lembaga pendidikan tersebut.

Apa yang harus dilakukan?
Dinas Kesehatan Kota Medan harus melakukan penelitian secara cermat dan akurat, untuk mengetahui penyebab sesungguhnya peristiwa keracunan yang terjadi baru-baru ini. Semua pihak harus dimintai keterangan, baik mahasiswinya maupun bagian dapur atau yang memasak makanan tersebut serta tidak lupa pula meminta keterangan pihak universitas dan rumah sakit. Ini agar yang timbul di masyarakat tidak sumir dan menjadi lebih jelas.

Bagaimana sikap yang harus dilakukan, apakah perlu mengevaluasi jajaran Dinas Kesehatan Kota Medan tanpa terkecuali kepala dinasnya?
Menurut saya, persoalan ini menjadi tanggung jawab bagian pengawasan Dinas Kesehatan Kota Medan. Jadi, yang harus bertanggungjawab mengenai pengawasan makanan. Bila perlu bagian pengawasan Dinas Kesehatan Kota Medan dievaluasi.(*)

Exit mobile version