Para penumpang yang terjebak dalam lift di bandara KNIA, akhirnya bisa dikeluarkan setelah pintu lift dibuka secara paksa.
KUALANAMU, SUMUTPOS.CO – Buruknya fasilitas Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) kembali jadi sorotan. Tak berfungsinya 14 lift pada Jumat (18/7) lalu, ternyata tak membuat PT Angkasa Pura II selaku pengelola melakukan perbaikan. Buktinya, Selasa (22/7) sekira pukul 12.30 WIB, peristiwa serupa kembali terjadi. Empat orang penumpang sempat terjebak beberapa menit dalam lift.
Info dihimpun di lokasi, ke empat penumpang itu terjebak karena pintu lift di dekat Terminal Kedatangan Internasional lantai satu mendadak tak bisa dibuka.
Kejadian secara tiba-tiba itu sontak membuat para penumpang yang terjebak maupun yang berada di luar lift heboh dan panik. Kehebohan makin menjadi, saat beberapa petugas teknik mekanikal dan petugas AVSEC datang ke lokasi untuk mengeluarkan penumpang yang terjebak tersebut. Beruntung, setelah berusaha beberapa menit, akhirnya petugas berhasil mengeluarkan ke empat penumpang dengan cara membuka paksa pintu lif.
Meskipun hanya terjebak beberapa menit saja, tapi para penumpang itu terlihat syok dan pucat pasi. Saat ditemui, salah seorang penumpang yang jadi korban bernama Arif mengaku syok karena baru pertama mengalami kejadian seperti itu. “Aku baru tiba dari Jakarta, mungkin aku lagi apes makanya sampai terjebak di dalam lift itu. Meski hanya beberapa menit, tapi aku sempat jantungan,” ungkap Arif yang datang ke Medan untuk melihat usahanya sembari berlalu.
Saat dikonfirmasi kru koran ini, GM PT Angkasa Pura II Bandara KNIA T Said Ridwan mengatakan, kerusakan lift dan escalator masih tanggung jawab pihak kontraktor. “Yang jelas sampai sejauh ini perawatan dan pemeliharaan sebagian fasilitas di bandara ini adalah masih tugas kontraktor. Meskipun demikian kita tetap berusaha bagaimana yang terbaik untuk para penumpang,” ungkapnya.
Sekedar mengingatkan, sebelumnya ratusan penumpang juga kecewa karena 14 lift di bandara mendadak rusak. Para penumpang kian kecewa karena tak adanya pemberitahuan dari petugas. (cr-1/deo)