Site icon SumutPos

Korban: Ngeri… Suara Tangis dan Panik di Mana-mana!

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Puluhan warga melihat sisa bangunan yang terbakar di Jalan Taman makam pahlawan Gudang Arang Belawan, Minggu (21/8). Akibat kebakaran, setidaknya mengakibatkan 120 unit rumah terbakar dan 1 orang meninggal.
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Puluhan warga melihat sisa bangunan yang terbakar di Jalan Taman makam pahlawan Gudang Arang Belawan, Minggu (21/8). Akibat kebakaran, setidaknya mengakibatkan 120 unit rumah terbakar dan 1 orang meninggal.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Kebakaran hebat yang meludeskan 122 rumah panggung di Lorong Supir Lingkungan 29 Gudang Arang Kelurahan Belawan 1 Kecamatan Medan Belawan, menyisakan trauma dan gangguan psikis bagi para korban.

Saat ini, mereka hanya bisa termenung ketika mengingat kobaran api
yang membakar kampung itu. “Di mana-mana api berkobar. Ngeri kita melihatnya,” kenang Rodiah (43) seorang warga korban kebakaran, Minggu (21/8) kemarin.

Rodiah menuturkan, saat kejadian dirinya sedang duduk-duduk di dalam rumah menunggu waktu azan salat maghrib. Tiba-tiba, ibu beranak tiga ini mendengar suara keras disertai teriakan kebakaran dari luar rumahnya. Begitu pintu dibuka, nyala api disertai asap pekat sudah membumbung ke langit. “Kejadiannya lima menit sebelum azan maghrib. Api pertama kali muncul dari rumah si Beyek. Katanya tabung kompor gas meledak,” sebutnya.

Api kian marak saat angin dari arah laut bertiup kencang. Kondisi ini membuat api turut nenjilat rumahnya, untuk selanjutnya selang beberapa menit kemudian rumahnya pun ikut terbakar. Tak pelak, Rodiah bersama suami dan anak-anaknya pun berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. “Kampung ini menjadi lautan api, suara tangis dan kepanikan di mana-mana,” ungkapnya.

Rodiah mengaku jika dirinya sempat membuka lemari untuk menyelamatkan sejumlah pakaian, tetapi gagal lantaran kobaran api yang terkena tiupan angina semakin membesar. Bahkan, dalam sekejap sudah merambat ke bangunan rumah lainnya. “Akhirnya saya memilih menyelamatkan diri. Harta saya saat ini cuma baju yang melekat di badan inilah. Yang lain semuanya hangus,” tutur, Rodiah.

Korban lainnya, Ismiana (38) bercerita bahwa ketika kebakaran terjadi dirinya sedang beristirahat di kamar. Namun begitu, karena kejadian begitu cepat, praktis tak satu pun barang miliknya bias diselamatkan.

Pascakebakaran yang meludeskan permukiman di kampung ini, Ismiana berharap dukungan dan bantuan untuk kembali membangun rumah para korban yang kini telah menjadi puing.

Menyikapi hal itu, Wali Kota Medan HT Dzulmi Eldin saat meninjau ke lokasi kebakaran berharap agar warga yang menjadi korban sabar dan tabah menghadapi cobaan ini. “Saya turut perihatin atas musibah kebakaran ini, Pemko Medan akan mengambil langkah dalam mengatasi hal ini,” kata, Eldin.

Dalam kesempatan itu, Eldin juga mengajak dan menggugah hati para stakeholder agar bersedia berbagi dalam meringankan beban warga yang menjadi korban, khusus dalam membangun kembali tempat tinggal masyarakat yang telah ludes terbakar.

“Semuanya harus dipersiapkan tidak hanya sebatas bantuan kebutuhan pokok dan kesehatan para korban. Tapi pemko akan mengajak stakeholder untuk ikut membantu membangun kembali rumah warga yang terbakar,” ujarnya.

Camat Belawan, Rudi Faisal Lubis menguraikan bahwa terdapat 137 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal, dengan jumlah jiwa mencapai 1200 orang yang terdiri dari 500 orang lansia, 400 orang dewasa, 300 anak-anak dan 100 balita. “Sementara ini para korban diungsikan di masjid, rumah warga dan ada yang mengungsi ke rumah keluarganya. Bantuan sembako, makanan, pakaian, selimut dan sudah disalurkan. Termasuk posko kesehatan juga sudah ada,” terang, Rudi Faisal.

Sementara, dr.Merry boru Marpaung petugas medis di Posko Kesehatan mengungkapkan, warga yang menjadi korban dalam peristiwa kebakaran mulai mengalami gangguan kesehatan. Dari 26 warga korban kebakaran yang datang berobat, diantaranya terdapat anak-anak. “Tapi, umumnya yang datang berobat warga berusia lanjut (lansia). Rata-rata kesehetan mereka terganggu karena syok dan tensi darahnya naik,” kata, Merry.

Diberitakan, sebanyak 120 rumah di Lorong Supir Gudang Arang, Belawan ludes terbakar. Dalam kejadian ini, dikabarkan seorang warga tewas karena terkena serang penyakit jantung disebabkan rumah anaknya juga tak luput dari amukan si jago merah.

Penyebab kebakaran yang terjadi menjelang masuknya waktu maghrib, hingga kini masih diselidiki aparat kepolisian. Namun, dugaan sementara api muncul akibat kebocoran pada tabung kompor gas pada
salah satu rumah warga.

BANTUAN TERUS MENGALIR
Gelombang bantuan untuk para korban kebakaran di Kelurahan Belawan I, Kecamatan Belawan, terus mengalir. Hingga Senin (22/8) kemarin, bantuan berupa sandang, pangan. Bahkan dapur umum pun sudah didirikan di dekat dermaga, serta sebagian warga ditampung di masjid dan rumah warga lainnya,” kata Kepala Badan Penananggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Hannalore Simanjuntak kepada Sumut Pos.

Pihaknya, kata Hannalore, akan terus memberi bantuan sampai para korban kebakaran memiliki tempat tinggal sementara dan bisa memenuhi kebutuhannya. “BPBD terus memberikan bantuan. Segala keperluan korban akan kita berikan terus, termasuk dari seluruh elemen masyarakat,” katanya.

Berkenaan tempat penampungan korban, Hannalore mengaku hal itu merupakan hak Wali Kota Medan. Dirinya juga belum tahu berapa alokasi anggaran yang bakal diperuntukkan, termasuk mengenai tali asih korban kebakaran. “Kalau soal itu nanti kan bakal ada rapat lagi oleh wali kota dengan instansi teknis terkait. Intinya bantuan terus mengalir, diantaranya bentuk paket makanan sesuai kebutuhan mereka,” jelasnya.

Saat ini di lokasi sudah ada posko yang didirikan. Di mana sudah ada 100 lusin perlengkapan yang dibutuhkan warga. Selain itu pihaknya juga berencana, pada hari ini memberikan bantuan seragam sekolah bagi anak-anak yang jadi korban kebakaran.

“Minggu pagi paskakejadian langsung kita kasih bantuan nasi. Keperluan alat tidur dan mandi juga langsung kita berikan. Yang penting korban bencana langsung kita tangani saat itu. Ada peran pemerintah dan masyarakat. Masyarakat sangat peduli dengan bantuan kepada mereka. Kita sudah himpun data valid terkait jumlah anak sekolah untuk menyiapkan seragam mereka. Dan rencana besok (hari ini, Red) kita akan berikan bantuan itu, termasuk ada bantuan dari Rumah Zakat dan Palang Merah Indonesia,” katanya.

BPBD mengucapkan terima kasih atas rasa kepedulian elemen masyarakat yang turut membantu para korban kebakaran. Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan aparatur setempat, agar para korban tidak terlantar dan kebutuhan bisa terpenuhi. “Awalnya data korban simpang siur. Seiring informasi yang berkembang datanya hampir 1.200 jiwa. Inilah yang terus menjadi perhatian kita,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (P2K) Kota Medan, Marihot Tampubolon mengatakan, Pemko Medan segera menyiapkan relokasi (penampungan sementara) bagi ratusan kepala keluarga yang menjadi korban kebakaran, di Kelurahan Belawan I, Belawan, Sabtu malam (20/8) kemarin. Selain itu, dalam tiga hari ke depan, pemko juga akan memberi bantuan berupa sembako, selimut, dan keperluan lain yang dibutuhkan korban.

“Yang pasti selama 3 hari ke depan mereka akan dibantu. Terutama saat ini bantuan makanan, selimut, kasur, minyak goreng atau sembako,” katanya.

Kata dia, paskakebakaran kemarin pagi, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin didampingi Wakil Wali Kota Akhyar Nasution dan sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) termasuk dirinya, sudah berkunjung ke lokasi kejadian. Dari kunjungan wali kota beserta rombongan tersebut, Marihot mengaku Pemko Medan akan fokus menyiapkan lokasi penampungan bagi warga korban kebakaran. “Lokasinya tidak jauh dari Kelurahan Belawan I. Saat ini pemko mau fokus di situ dulu. Bantuan uang juga pasti ada, namun terutama kebutuhan pangan dan sandang bagi mereka,” jelasnya. (rul/prn/dik/ije)

Exit mobile version