Site icon SumutPos

Bahas Entrepreneurship dan Penyusunan Silabus

DIBUKA: Wali Kota Medan Dzulmi Eldin membuka seminar.
DIBUKA: Wali Kota Medan Dzulmi Eldin membuka seminar.

MEDAN- SUMUTPOS.CO: Ratusan kepala sekolah dan guru BP dari 152 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di kota Medan mendapat pencerahan tentang pengembangan pendidikan entrepreneurship di Hotel JW Marriot Medan, Kamis (23/10) kemarin. Di hari kedua, Jumat (24/10), peserta akan diajak bersama-sama menyusun silabus entrepreneurship untuk tingkat SLTA.

Acara ini terselenggara berkat kerja sama Wilmar Grup dan School of Bisnis Management (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) dan didukung Universitas Ciputra (UC) Entrepreneurship Surabaya.

Walikota Medan Dzulmi Eldin dalam sambutannya sebelum membuka seminar menyatakan apresiasinya kepada Martua Sitorus yang melalui Wilmar Grup, SBM ITM dan UC Entrepreneurship Surabaya yang ikut membantu pengembangan pendidikan di Medan.

Walikota membeber pentingnya faktor penting dalam pembangunan sebuah bangsa yang bermuara pada tingkat kesejahteraan. “Dengan tingginya mutu pendidikan akan mewujudkan manusia yang berkualitas,” sebut Walikota.

Dzulmi Eldin berharap agar seminar ini tidak hanya menjadi wacana dan perbincangan, tapi bisa diaplikasikan. “Terutama untuk para guru agar bias membimbing anak-anaknya hingga memiliki kompetensi,” ujarnya.

Walikota juga berharap agar seminar ini menjadi momentum kebersamaan untuk menciptakan banyak lapangan kerja dan memberi manfaat kepada masyarakat luas.

Sementara itu, Rektor UC Tony Antonio memaparkan besarnya pengaruh pendidikan pada tingkat kesejahteraan dengan membandingkan negara Korea Selatan dan Brasil. “Mengapa Korea sangat maju (dibandingkan Brasil, red)? Karena perhatian dan investasi pendidikan di Korea lebih tinggi dibanding Brasil,” ujarnya.

Tony Antonio kembali memaparkan data yang mengungkapkan bahwa sekitar 1 juta sarjana baru dihasilkan setiap tahun di Indonesia. Dari jumlah itu, hanya 500 ribu orang yang mampu diserap pasar kerja. Karenanya, Tony Antonio mengingatkan pentingnya pendidikan Entrepreneurship sejak usia dini agar sumber daya manusia Indonesia tidak hanya berorientasi mencari kerja, tetapi mampu membuka lapangan kerja.

“Karena belum memungkinkan memulai pendidikan entrepreneurship sejak PAUD, makan dari sejak SLTA pun bagus lah,” ujar Tony Antonio sambil bercanda yang disambut tawa peserta.

Dengan demikian, peran kepala sekolah dan guru yang ikut menyusun silabus sangat diperlukan untuk mempersiapkan pemahaman entrepreneurship di tingkat SLTA.

Sedangkan Prof. Sudarso Kaderi Wiryono dari SBM ITB membagi tips agar anak-anak muda bisa sukses di dunia usaha. “Kerja keras, kerja cerdas, ikhlas dan tuntas,” ujarnya. (tom/ful)

Exit mobile version