Site icon SumutPos

Massa OKP Mengamuk, Rusak Kantor Developer

MEDAN- Seratusan massa OKP (Organiasasi Kemasyarakatan Pemuda) menyerang kantor pengembang, Mutiara Development Group di Jalan Letjen Suprapto Medan, Medan, Kamis (22/11) sore. Mereka merusak kantor di hadapan petugas kepolisian dan tentara.

RUSAK: Kaca depan sebuah angkutan kota hancur dihajar anggota OKP, kemarin.//sumut pos/batara siddik

Amatan wartawan koran ini, massa membawa senjata tajam, kayu, besi, dan batu mendatangi kantor pengembang itu mengendarai sepeda motor dan mobil. Setelah masuk ke halaman kantor yang tak jauh dari Mako Denpom I/BB itu, massa langsung menyerang dan mereka melempari kantor developer  itu dengan batu.

Benda tumpul juga dihantamkan ke kaca jendela, mesin genset dan pintu kantor. Kaca jendela berpecahan, namun, pintunya tidak pecah meski sudah dihantam berulang-ulang, sehingga massa tidak bisa masuk ke ruangan. Massa juga berteriak-teriak memerintahkan boss pimpinan Mutiara Development keluar dari kantor. “Keluar kau!!! Mana bekingmu?” teriak massa OKP tersebut.

Dari pintu kaca terlihat, seorang pegawai laki-laki terlihat kebingungan di dalam gedung itu.

Polisi dan tentara yang ada di lokasi, termasuk dua personel Brimob bersenjata laras panjang sempat meminta massa menghentikan aksinya. Mereka tetap melakukan penyerangan. Bahkan Wakapolsekta Medan Kota, AKP P Sihombing, nyaris dipukul anggota OKP tersebut.

Massa baru menghentikan aksinya dan kembali melakukan konvoi setelah seorang pimpinannya memerintahkan mereka mundur.

Ketua Pokja Humas MPW PP Sumut, Idrus Djunaidi, mengakui massa itu adalah anggota Pemuda Pancasila. Menurutnya, aksi itu merupakan bentuk kekecewaan karena pihak developer menurunkan massa tandingan menjelang sidang penganiayaan terhadap kader PP yang berlangsung di PN Lubuk Pakam. Terdakwa sidang itu merupakan pelaku penganiayaan terhadap kader PP, Rudianto dan Anto Solar, di Jalan Pancing, Medan, yang disengketakan IMI Sumut dengan Mutiara Development Group.

“Kami sebenarnya tidak bermaksud anarki, tetapi karena mereka benturkan kami dengan FKPPI, kami siap. Kami tidak bisa terima dilaga-laga dengan OKP atau Ormas yang lain. Kekecewaan itu kami lampiaskan ke kantor Mutiara Development ini karena mereka yang bertanggung jawab atas itu,” jelas Idrus.
Dijelaskannya, mereka sebenarnya berencana mensweeping pemimpin Mutiara Development. “Ternyata dia tak ada didalam,” jelasnya.

Setelah massa OKP PP tersebut membubarkan diri, puluhan personel polisi dari Sat Sabhara Polresta Medan dan satu Tim Brimob tiba di lokasi. Mereka memasang garis polisi di lokasi yang dirusak.

Setelah massa PP pergi, petugas sekuriti Mutiara Depelovement Group, Defri Artanto, mengaku pemimpin perusahaan pengembang itu memang tidak ada di tempat. “Semua sudah pulang dari tadi siang,” jelasnya.

Sementara itu, Wakapolsekta Medan Kota, AKP P Sihombing enggan berikan komentar. Kabag Ops Polresta Medan, Kompol Sudung F Napitu SIK yang didampingi Kasat Sabhara Polresta Medan, Kompol Benny Saragih SIK mengaku, pihaknya tetap menyiagakan personelnya dilokasi kejadian. “Kita sangat menyanyangkan kejadian ini dan proses hukum akan tetap diurus oleh Polsekta Medan Kota dan kita tetap berkoordinasi dengan Polsekta Medan Kota,” tegasnya.

Sebelumnya, dua kelompok massa OKP nyaris bentrok di depan PN Lubuk Pakam. Kapolres Deliserdang AKBP Wawan Munawar SiK didampinggi Wakapolres Kompol Ahyan S Sos dan Kasat Intelkam AKP Sucipto Samosir menegaskan, bentrokan bias dihindarkan dan kepolisian langsung menghalau kedua kelompok massa agar tidak ketemu. “Kan saya langsung giring massa agar tidak ada penyerangan terhadap salah satu massa OKP itu,” bilang Wawan.

Ketika ditanyai lebih lanjut, seputar pengamanan persidangan yang akan dilanjutkan pekan depan, AKPB Wawan, mentegaskan pihaknya akan mengerahkan kekuatan penuh untuk mengantisipasi bila terjadi bentrok. Selain itu aparat kepolisian dalam waktu segera akan melakukan pendekatan kepada kedua pimpinan organisasi itu. (jon/mag-12/btr)

Exit mobile version