Site icon SumutPos

Tipu Warga, Pasangan Pengemis Raup Rp4,5 Juta

Foto: Ali, Posmetro Medan Sepasang kekasih yang pura-pura menjadi pengemis
Foto: Ali, Posmetro Medan
Sepasang kekasih yang pura-pura menjadi pengemis

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Sepasang kekasih sukses menipu warga Medan hingga bertahun-tahun, dengan cara mengais rejeki lewat mengemis. Untuk memuluskan aksi, si cewek pura-pura buta. Cowoknya nyamar jadi cewek. Hasilnya, setiap bulan mereka meraup Rp4,5 juta.

Kebohongan pasangan ini terungkap setelah terjaring tim Unit Reaksi Cepat (URC), di bawah naungan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Medan.

Kadinsosnaker Kota Medan, Syarif Armansyah Lubis mengatakan, dari puluhan pengemis yang terjaring umumnya dalam keadaan sehat dan normal. Ada yang pura- pura buta, puntung kaki, tumbalkan anak dan lainnya. Semuanya itu akal-akalan saja untuk mengharapkan belas kasihan orang.

Karenanya, pria yang akrab disapa Bob ini mengimbau agar warga tidak memberikan uang kepada pengemis dimana saja. Sebab pengemis yang buta dan memiliki kaki sebelah tidak bisa dipercayai begitu saja.

Seperti hasil tangkapan tim URC yang menangkap pengemis yang pura-pura buta. Begitu diselidiki, ternyata keduanya sepasang kekasih dengan menyamar layaknya perempuan. Sayangnya Bob tidak bersedia mengungkap identitas pasangan ini.

“Umumnya, pengemis berasal dari luar Kota Medan. Itu kita peroleh setelah para pengemis ini ditangkap. Setiap hari, pengemis ini bisa mendapat uang Rp150 ribu,” terangnya saat ditemui di Gedung Balaikota, Selasa (22/11) siang.

Menurut Bob lagi, tim URC sudah menangkap puluhan pengemis yang berkeliaran. “Saya tak ingat jumlahnya. Penting puluhan orang sudah kita amankan ke rumah singgah yang berada di Jalan Kenanga Raya. Sebelumnya, kita sudah mengirim 8 orang ke Panti Punggai di Binjai. Ada 6 orang lagi mau kita kirim ke panti tersebut,” ucapnya.

Selain itu, Bob bilang, pihak juga mengamankan anak-anak yang berjualan kue kepang maupun minta-minta uang kepada setiap pengendara. Ironisnya, apa yang dilakukan anak-anak tersebut disuruh orangtuanya atau orang lain yang ingin memanfaatkannya.

“Sedih juga kita lihat anak-anak mengemis dan jualan di jalanan. Karena, apa yang dilakukan dimanfaatkan orang yang bertanggugjawab. Bagi anak-anak yang ditangkap, kita minta orangtuanya datang untuk buat surat pernyataan. Jika tertangkap kembali, kita akan kirim anak-anak itu ke Panti Punggai,” pungkasnya. (ali/ras)

Exit mobile version