Site icon SumutPos

Lagi, KM Kelud Molor 7 Jam

Penumpang KM Kelud tiba di Pelabuhan Belawan, Jumat (22/12). Jadwal kedatangan dan keberangkatan KM Kelud molor hingga enam jam.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Arus mudik Natal dan Tahun Baru di Pelabuhan Belawan sedikit kacau. Pasalnya, jadwal kedatangan dan keberangkatan KM Kelud di Pelabuhan Belawan tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan. Akibatnya, banyak penumpang KM Kelud yang kecewa karena harus menunggu hingga tujuh jam.

Molornya waktu kedatangan dan keberangkatan dari Belawan ke Batam dan sebaliknya, sangat dikeluhkan penumpang yang menggunakan jasa transportasi laut dari PT Pelni ini. Berdasarkan data yang diterima Sumut Pos, Jumat (22/12), kedatangan KM Kelud di Belawan membawa sebanyak 3.150 penumpang dan akan berangkat membawa 408 penumpang menuju Batam.

Berdasarkan jadwal, KM Kelud dari Batam diperkirakan tiba Belawan pukul 08.00 WIB, tetapi kemarin kapal tersebut tiba di Belawan pukul 15.00 WIB. Begitu sebaliknya, jadwal keberangkatan penumpang dari Belawan pukul 10.00 WIB, molor hingga pukul 17.00 WIB. Akibatnya, para penumpang terlantar di Terminal Bandar Deli selama tujuh jam.

Menurut pantauan Sumut Pos, begitu KM Kelud bersandar di Pelabuhan Belawan, para penumpang dari Batam bergegas turun. Meski terlambat, namun mereka tetap bersykur karena bias tiba dengan selamat tiba di Belawan dan segera berkumpul bersama keluarga di kampung halaman untuk merayakan Natal dan Tahun Baru.

“Seharusnya kami sampai di sini (Belawan) tadi jam 12.00 dari konfirmasi yang kami terima, tapi ini sudah jam 15.00. Walaupun telat, yang penting kami selamat dan bisa kumpul dengan keluarga,” kata Perdi Hutagalung kepada Sumut Pos usai turun dari KM Kelud.

Berbeda dengan penumpang yang akan berangkat menuju Batam. Mereka kecewa dengan keterlambatan keberangkatan KM Kelud yang diperkirakan berangkat pukul 10.00 WIB namun baru berangkat pukul 17.00. Mereka harus menunggu hingga 6 jam lebih, bahkan mereka merasa pihak manajemen PT Pelni tidak mengkonfirmasi soal keterlambatan keberangkatan KM Kelud tersebut.

“Sewaktu saya beli tiket, diinformasikan kapal berangkat jam 10 pagi, makanya saya di sini (Terminal Bandar Deli) dari jam 9 pagi. Tapi kami malah menunggu seharian sampai sore baru berangkat,” kata Husni, seorang penumpang.

Dikatakan pria berusia 39 tahun ini, ia akan berangkat dari Belawan menuju Batam. Dia mengaku terpaksa memaklumi kondisi ini. “Seharusnya saat beli tiket, kan bisa dikabari kalau bakal ada perubahan jadwal keberangkatan, jadi kami tidak menunggu lama dan harus mencari makan sendiri agar tidak lapar. Mudah-mudahan masalah keterlambatan ini tidak terulang lagi,” ungkap Husni.

Terpisah, Kepala Operasional PT Pelni Medan Irwansyah dikonfirmasi soal keterlambatan KM Kelud tiba dan berangkat dari Belawan tetap memberikan alasan masalah pengisian, Bahan Bakar Minyak (BBM) di Tanjung Priok. “Ini akibat teknis pengisian bahan bakar yang telat hingga 6 jam di Tanjung Priok kemarin, jadi jadwal untuk mengatasi mudik Natal dan Tahun Baru ini menjadi molor,” aku Irwansyah.

Ditanya kenapa tidak diberikan konfirmasi kepada penumpang soal keterlambatan tersebut, Irwansyah tidak bisa menjawab. “Kita tidak bisa umumkan adanya keterlambatan ini kepada penumpang,” pungkas Irwansyah.

Tambah 5 Kapal di Danau Toba

Terpisah, Sekretaris Dishub Provsu, Darwin Purba mengungkapkan, puncak arus mudik Hari Raya Natal terjadai mulai hari ini (23/12) dan besok (24/12). Sedangkan untuk puncak mudik Tahun Baru 2018 akan terjadi pada 29-30 Desember 2017. “Kemudian lagi untuk puncak baliknya, kita prediksi akan terjadi pada 1-7 Januari 2018,” sebut Darwin.

Lebih lanjut dijelaskan Darwin, untuk sarana penyeberangan di Danau Toba, pihaknya telah menyiapkan ada 5 kapal penyeberangan yang akan beroperasi. Kelimanya antara lain KM Tao Toba I dan KM Tao Toba II rute Ajibata – Tomok dengan frekwensi perjalanan 5 trip perhari.

Kemudian, KM Sumut I rute Muara-Nainggolan dengan frekwensi perjalanan 1 trip hari (2x seminggu), KM Sumut I rute Balige – Onanrunggu dengan frekwensi perjalanan 1 trip (2x seminggu). Terakhir, KM Sumut II rute Tiga Ras – Simanindo dengan frekwensi perjalanan 7 trip perhari.

Selain kapal penyebrangan di Danau Toba, sambung Darwin, pihaknya juga sudah menyiapkan kapal penyebrangan di Kepulauan Nias sebanyak 6 kapal. Kapal tersebut adalah KM Belanak rute Sibolga – Gunung Sitoli – Sibolga dengan frekwensi perjalanan 6 trip per minggu. Lalu, KM Wira Victory, rute Sibolga – Gunung Sitoli -Sibolga dengan frekwensi perjalanan 14 trip per minggu.

“Ada juga KM Simeuleu rute Sibolga – Teluk Dalam – Sibolga dengan frekwensi perjalanan 2 trip per minggu. Dan KM Simeuleu dengan rute Teluk Dalam – Pulau Telo – Teluk Dalam dengan frekwensi perjalanan 6 trip perminggu,” ucap Darwin.

Untuk KM Wira Glory, kata Darwin, rutenya Sibolga – Gunung Sitoli – Sibolga dengan frekwensi perjalanan 6 trip perminggu dan KM Jayanti rute Sibolga – Gunung Sitoli dengan frekwensi perjalanan 2 trip per minggu.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Diskominfo Sumut, Muhammad Ayub menyampaikan, bahwa pertemuan yang digelar ini sebagai sarana informasi tentang kesiapan angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 di Sumatera Utara.

Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, maka penting menyiapkan penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru agar tidak meresahkan masyarakat.

“Misalnya, sekiranya perlu menambah angkutan, mengantisipasi jalur-jalur yang rawan longsor, dan bencana alam,” pungkas Ayub.

PTKAI Tambah Gerbong

Sementara, menghadapi arus mudik Natal dan Tahun Baru, PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan pengecekan kondisi rel kereta api yang berada di wilayah Divre I Sumatera Utara (Sumut). Menurut Vice Presiden PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre I Sumatera Utara, Aslikan, meski pengecekan jalur kereta api ini rutin dilakukan, dalam dua atau tiga bulan sekali, namun menyambut momen-momen tertentu seperti Natal dan Tahun Baru harus dilakukan pengecekan kembali.

Manager Humas PT KAI Divre I Sumut, Sapto menambahkan, sejak Jumat (22/12), dilakukan juga penambahan 1 gerbong eksekutif, 1 gerbong bisnis dan 3 gerbong ekonomi. Ini dilakukan agar bisa menampung lebih banyak penumpang yang akan melakukan mudik. “Kita perkirakan, secara keseluruhan akan terjadi peningkatan jumlah penumpang sebanyak 4 persen jelang Natal dan Tahun Baru ini,” tukasnya.(fac/bbs/adz)

Exit mobile version