Site icon SumutPos

Wisjnu Siap Perangi Judi dan Narkoba

Oegroseno Berikan 30 Trail untuk Brimob

MEDAN-Suasana haru menyelimuti prosesi lepas sambut mantan Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno yang digantikan Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro di Lapangan KS Tubun Mapolda Sumut, Rabu (23/3) pukul 09.00 WIB. Dalam acara itu, Oegroseno banyak memuji penggantinya Wisjnu Amat Sastro.

“Pengganti saya Pak Wisjnu, tidak beda jauh dengan saya. Saya respek kepada beliau. Ilmunya lebih tinggi dari saya,” ujarnya dalam kata sambutannya di hadapan Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, Wakil Gubernur Sumut Gatot Pudjonugroho, Pangdam I/BB Mayjen TNI Leo Siegers dan Muspida Plus Sumut serta seluruh pejabat utama dan personil Polda Sumut dan TNI.

Oegroseno berharap, di bawah kepemimpinan Kapolda Sumut yang baru, tingkat kepercayaan masyarakat pada polisi semakin tinggi. Ogeroseno juga menuturkan, selama menjabat Kapolda Sumut, ada rasa bangga terhadap masyarakat dan rasa itu meninggalkan kesan yang mendalam baginya. “Kesan yang saya rasakan, selama berkomunikasi dengan semua lapisan masyarakat, dengan Polri dan dengan siapa pun,” ujarnya.

Bagi Oegroseno, kasus perampokan Bank CIMB Niaga dan penyerangan Polsek Hamparan Perak serta pengejaran di Kecamatan Dolok Masihul, Serdang Bedagai yang dipimpinnya langsung, merupakan pengalaman yang tidak mungkin dilupakannya. “Itu yang sangat luar biasa saya rasakan. Tidak henti-henti, beberapa kasus ini terungkap mulai tanggal 1 sampai 6 Oktober 2010. Secara guyonan, saya bilang itu termasuk Hari Kesaktikan Polda Sumut. Karena berhasil menangkap pelaku perampokan dan penyerangan Polsek,” ucapnya.

Atas kejadian tersebut, Oegroseno memberikan 30 unit trail kepada personel Brimob, dua untuk Polsek Dolok Masihul dan dua lagi untuk Dan Ramil Dolok Masihul yang juga ikut membantu pengejaran pelaku perampokan dan penyerangan.

Sementara itu, Oegreseno mengatakan, untuk kepolisian Sabhara, kedepannya diharapkan melakukan patroli dengan berjalan kaki, karena Sabhara terlalu banyak beroperasi di kota, tidak sampai ke desa-desa.

Oegroseno juga tak lupa meminta maaf kepada korban dan keluarga korban perbuatan oknum polisi yang tak terpuji yang hadir dalam kesempatan itu. “Masyarakat yang menjadi korban kesewenang-wenangan anggota saya, dari hati yang paling dalam saya mohon maaf. Slogan tidak ada lagi air mata dan darah di kantor polisi harus diingat dan diterapkan. Kalau masih ada, tidak pantas lagi bekerja sebagai polisi,” tegasnya.

Sedangkan Kapolda Sumut Irjen Pol Wisnu Amat Sastro menegaskan, perbaikan internal merupakan langkah awal yang akan dilakukannya. “Saya akan lihat dulu masalah-masalah ke dalam. Terutama yang menyangkut masalah anggota. Apa yang menjadi program Pak Oegroseno yang lama akan diteruskan. Ini lanjutan dari birokrasi Polri menyangkut masalah,” katanya.

Sedangkan, langkah internal yang dilakukannya, yakni, fokus kasus yang menonjol ditengah masyarakat menjadi prioritas penangganan kasus. Ada 10 crime indeks, yang menonjol, yaitu Judi, Narkoba, Curat, Anirat, Curanmor, Aniring, Curi Biasa, Penggelapan, Penipuan dan Pengrusakan. “Dari 10 ini, tidak serta merta karena banyak kaitan dengan masalah ekonomi. Jadi saya akan bekerja dengan Pemda. Agar situasi keamanan di Sumut kondusif,” tandasnya.

Irjen Pol Wisnu Amat Sastro juga menyatakan perang terhadap Pekat (Penyakit Masyarakat, Red), khususnya judi yang menyengsarakan masyarakat. “Kalau ada anak buah saya terlibat dalam judi, laporkan dan akan diperiksa sampai ke pengadilan. Karena ini maslaah masyarakat yang dibikin susah. Tidak ada yang namannya judi itu, rakyat menang. Pasti sengsara, yang menang hanya bandar, “ ujarnya.

Dikatakan Wisnu, masalah internal kepolisian dan yang menjadi program Oegroseno yang lama akan dilanjutkan sesuai dengan birokrasi Polri menyangkut masalah. Kemudian, sambung Wisnu, untuk kasus Narkoba yang merusak generasi bangsa juga menjadi prioritasnya selama menjabat di Polda Sumut.(adl)

Exit mobile version