Site icon SumutPos

Sambut Ramadan, 10 Ribu Jamaah Ikut Pawai Obor

OBOR: Murid SD saat mengikuti pawai obor dalam suatu kegiatan di Sumut.  Menyambut Ramadan 10 ribu umat Muslim akan mengikuti pawai obor dari Masjid Raya Al Mahsun Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menyambut Bulan Suci Ramadan, diperkirakan 10 ribu umat Muslim bakal mengikuti pawai obor dari Masjid Raya Al Mahsun menuju Masjid Agung Medan, malam ini, Rabu (24/5). Kordinator GAPAI Sumut, Ustadz Heriansyah menyebutkan, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengajak Umat Islam merapatkan shaf dan tetap bersatu.

Menurut Heriansyah, kegiatan ini dimulai ba’da Isya, dengan titik kumpul di Masjid Raya Al Mahsun. Selanjutnya berjalan kaki ke Masjid Agung Medan melalui Jalan Brigjen Katamso, Jalan Suprapto, Jalan Sudirman, dan menuju Masjid Agung di Jalan Dipinegoro. Di Masjid Agung, jamaah akan mengikuti tabligh akbar yang diisi oleh Ustad Heriansyah, Ustad Latif Khan, dan direncanakan beberapa ustad dari Jakarta.

“Kegiatan ini, murni menyambut Bulan Suci Ramadan. Pada tabligh di Masjid Agung, isinya juga tausiyah tentang keutamaan Ramadan,” ungkap Herianyah kepada Sumut Pos, Selasa (23/5).

Dikatakan Heriansyah, Umat Islam harus tetap bersatu. Oleh karenanya, dia mengundang Umat Islam untuk hadir pada acara syiar tersebut. Dia pun mengimbau bagi masyarakat yang ingin ikut dalam pawai obor ini, sebaiknya mengenakan busana Muslim warna putih.

“Ditargetkan memang 10.000 jamaah. Namun kita harapkan sebanyak-banyaknya. Oh ya, untuk obor, masih kita kordinasikan, mengingat jumlah yang besar, terlalu beresiko. Mungkin alternatifnya pakai senter atau lampu handphobe,” tandasnya.

Sementara Kuasa Hukum GAPAI Sumut, Adi Lesmana mengaku sudah dikordinasikan dengan Poldasu. Dikatakan Adi, kordinasi bertujuan untuk pengamanan.

Terpisah, Ketua Majelis Ulama Idonesia (MUI) Kota Medan, Prof Dr H M Hatta mendukung pawai obor yang digagas GAPAI Sumut ini. Dikatakan Hatta, kegiatan itu merupakan syiar, menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan 1438 Hijriyah. Hal itu dikatakan Hatta ketika digubungi via telepon, Selasa (23/5) siang. “Kita sangat mendukung. Untuk itu kita harapkan kegiatan berjalan lancar, aman dan damai, ” ujar Hatta.

Lebih lanjut dikatakannya, pawai obor juga sudah menjadi tradisi menyambut Bulan Suci Ramadan. Oleh karena itu, seyogyanya semua pihak menopang kegiatan itu, termasuk juga pemerintah. Dengan begitu, kelestarian tradisi terjaga dengan baik. “Saya berpesan dan berharap, kita tidak terpancing dengan aksi provokasi yang bertujuan mencoreng atau mencederai kegiatan kita ini,” lanjutnya.

Disinggung kegiatan itu menggunakan fasilitas umum yakni jalan, ditegaskan Hatta jika Ummat Islam yang mengikuti kegiatan, juga masyarakat umum yang berhak menggunakannya. Namun, tetap Hatta mengingatkan untuk ketertiban, tetap dijaga serta saling menghormati. “Polisi selaku Petugas keamanana, saya harap berkomunikasi dan berkordinasi dengan panita,” tandas Hatta.

Sementara, Polrestabes Medan mengaku belum menerima laporan soal pawai obor yang akan berlangsung di Kota Medan hari ini, Rabu (24/5). Polisi pun mengaku tidak ada melakukan persiapan khusus untuk mengawal pawai tersebut.

Mengingat pawai akan diikuti ribuan orang dari sejumlah daerah dan terpusat di Masjid Agung Medan, bisa ditaksir aksi ini akan menganggu arus lalulintas. Setidaknya rekayasa arus jadi kewajiban untuk mengurangi kemacetan.

Kasatlantas Polrestabes Medan, AKBP Indra Warman yang dikonfirmasi Sumut Pos soal ini juga mengaku belum mendapat kabar. “Belum dengar kabar soal itu,” kata Indra, kepada Sumut Pos, Selasa (23/5).

Dia mengatakan, kalau ada laporan, pihaknya sudah tentu akan melakukan pengamanan, mengawal jalannya pawai agar tidak terjadi kemacetan. “Tapi tak ada laporannya masuk ke kita, bagaimana? Nantilah kita lihat dulu apakah ada laporannya,” sebutnya.

Senada, Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polrestabes Medan, AKBP Doni Satria Sembiring juga mengaku tidak ada mendapat laporan soal pawai obor tersebut. “Tidak tahu, belum dapat kabar,” terang Doni. Demikian halnya soal pengamanan, dia mengaku pihaknya tidak ada melakukan persiapan.

Demikian juga dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, belum berencana melakukan rekayasa lalu lintas. Bahkan Kepala Dishub Medan Renward Parapat mengaku belum mengetahui ada kegiatan tersebut. “Informasi ini justru baru dari wartawan saya dengar. Nanti saya komunikasikan dengan Kasatlantas Polrestabes Medan,” katanya kepada Sumut Pos, di Balaikota Medan, kemarin.

Meski begitu, Renward menjelaskan, manajemen rekayasa lalu lintas merupakan wewenang pihak kepolisian. “Ya, kami hanya menunggu arahan dari Satlantas. Kami umumnya mendukung pelaksanaannya saja, sedangkan menajemen rekayasanya ada di mereka,” katanya.

Renward menambahkan, menjelang Bulan Suci Ramadan ini dirinya juga sudah menekankan para personelnya untuk memantau sekaligus melakukan pendataan di lapangan. Termasuk di titik mana saja ada pedagang musiman yang pada umumnya berjualan di pinggir jalan. “Upaya lainnya kami tetap intens melakukan penggembokan terhadap kendaraan roda empat, yang parkir berlapis dan di sembarang tempat,” pungkasnya. (ain/dvs/prn/adz)

Exit mobile version