Site icon SumutPos

Rektor Curhat ke PR-IV

Soal Dugaan Mark Up Bantuan PT Pertamina Rp4 Miliar

MEDAN- Rektor USU Prof DR Syahril Pasaribu, membantah adanya mark up atas dana hibah dari PT Pertamina (Persero) senilai Rp4 miliar.
Itu dikatakannya, saat wartawan koran ini mengkonfirmasinya di ruang kerjanya, seusai menerima delegasi PT Agincourt Resources dalam rangka pembuatan nota kesepahaman atau Memorandum Of Understanding (MoU), antara pihak PT Agincourt Resources dengan USU, Jumat (23/9).

“Ada wartawan yang telah meneleponi saya, katanya bapak (Syahril Pasaribu, red) mau dipanggil. Kalau saya mau dipanggil, saya siap saja. Tapi saya merasa, kita nggak ada apa-apa. Sudah jelas peruntukannya buat apa,” jawabnya.
Dikatakannya lagi, untuk Fakultas Ekonomi (FE) USU dari dana yang diterima sebesar Rp2 miliar, ternyata masih kurang sehingga membuat beberapa pengerjaan di Fakultas Ekonomi tersebut ditunda.

“Kapan dananya masuk itu jelas. Ada keterlambatan masuk, tapi itu sudah diselesaikan. Semuanya secara bertahap. Seperti di Fakultas Ekonomi, dananya kan Rp2 miliar, sementara penyelesaian bangunannya kan lebih dari pada itu. Makanya kita tunggu lagi. Besok kalau turun, kita sambung lagi,” tuturnya.

Syahril Pasaribu juga menuturkan, munculnya persoalan ini merupakan ulah dari salah satu pihak yang melaporkan hal ini ke pihak penyidik.
“Bukan penyidik yang mengambil langsung, tapi katanya ada yang melaporkan.  Namanya, Kmaksu,” kata Syahhril sembari sedikit mengingat-ingat kata “Kmaksu”.

Syahril Pasaribu sempat bercerita dengan salah seorang Pembantu Rektor (Purek) nya yakni, Purek IV Prof Ningrum Natasya Sirait, bahwasanya pemberitaan tersebut telah ramai diperbincangkan di media massa. “Itu mengenai dana hibah dari Pertamina. Dari kemarin dan hari ini, koran sudah ramai lagi. Sampai saya ditanya wartawan, katanya saya mau dipanggil. Saya bilang, kalau mau dipanggil ya saya akan datang,” tuturnya kepada Prof Ningrum Sirait.(ari)
Sejauh ini, lanjut Syahril Pasaribu, dirinya belum menerima surat panggilan dari Tipikor Polda Sumut. “Belum, ya kemarin itu saja. Pak John dan Suhardy,” katanya

Exit mobile version