Site icon SumutPos

Ahok, Agus, dan Anies Bakal Bertarung Sengit

Foto: Imam Husein/Jawa Pos Calon Gubernur DKI Jakarta dari PDIP Basuki Tjahaja Purnama (kiri) bersalam komando dengan Wakil Calon Gubernur DKI Jakarta dari PDIP Djarot Saiful Hidayat usai penandatangaan kontrak politik Pilkada DKI Jakarta, di DPP PDIP, Jakarta, Selasa (20/09/2016).
Foto: Imam Husein/Jawa Pos
Calon Gubernur DKI Jakarta dari PDIP Basuki Tjahaja Purnama (kiri) bersalam komando dengan Wakil Calon Gubernur DKI Jakarta dari PDIP Djarot Saiful Hidayat usai penandatangaan kontrak politik Pilkada DKI Jakarta, di DPP PDIP, Jakarta, Selasa (20/09/2016).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tiga pasang Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta periode 2017-2022 bertarung untuk memperebutkan kursi pemimpin ibu kota. Pertarungan ketiganya akan berlangsung sengit, mengingat para kandidatnya memiliki populeritas dan elektabilitas yang baik.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menjadwalkan pendaftaran Cagub-Cawagub untuk Pilkada DKI Jakarta 2017 dimulai dari tanggal 21 hingga 23 September 2016. Hingga berita ini diterima redaksi, Jumat (23/9) pukul 23.30, KPU telah menerima tiga pasangang kandidat cagub dan cawagub.

Adapun tiga kandidat yang sudah mendaftar, Kamis (22/9), Basuki Tjahaja Purnama ‘Ahok’ dan Djarot Saiful Hidayat diusung PDI-P, Partai Golkar, Hanura dan NasDem sebanyak 52 kursi DPRD DKI Jakarta.

Selanjutnya, Jumat (23/9) sekira pukul 19.50, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mendatangi KPU diiringi musik Marawis. Kehadiran putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono guna mendaftar sebagai kandidat cagub dan cawagub.

Berselang sejam berlalu, giliran Anies Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno, mendaftar secara resmi, ke KPU DKI Jakarta di Jalan Salemba. Pasangan tersebut diusung Partai Gerindra dan PKS (26 kursi). Setelah, proses pendaftran rampung, Anies-Sandi bersama tim sukses langsung menuju ke rumah mantan Ketua DPD PDIP DKI, Boy Bernadi Sadikin di Jalan Borobudur No 2, Menteng, Jakarta Selatan.

Bila drama politik PDI-P sudah berakhir dengan memutuskan Ahok-Djarot, maka lebih dramatis dan membuat banyak orang terkejut dengan langkah beranir Agus Harimurti Yudhoyono mendaftarkan diri menjadi kandidat Cagub DKI Jakarta. Di tengah karir Agus di TNI Angkatan Darat (AD) menjadi buah bibir sejumlah kalangan, baik bagi prajurit TNI dan masyarakat umum yang kerap memujinya suami dari Annisa Pohan.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku terkejut saat mendengar Mayor TNI (Inf) Agus Harimurti Yudhoyono dimajukan menjadi bakal calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Padahal, Agus merupakan satu prajurit gemilang di TNI Angkatan Darat. “Saya berat, tapi itu pilihan pribadi, hak pribadi. Saya harus melepaskannya itu,” ujarnya di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (23/9).

Gatot menyebutkan, Agus adalah salah satu kader yang disiapkan untuk menjadi pemimpin di TNI. Prestasi Agus mulai dari pendidikan di SMA Taruna hingga Akademi Militer belum terkalahkan. “Saya menyayangkan. Saya sudah siapkan kader, lihat kadernya pilih berpolitik, berat ya,” katanya.

Menurut Gatot, tak hanya Agus yang mengundurkan diri untuk maju dalam kontestasi politik. Ia mendapatkan informasi bahwa ada anggota TNI AD di Jawa Tengah dan Jawa Barat melakukan hal serupa. Namun, ia mengaku belum mendapatkan laporan resmi soal itu.

Mantan kepala staf TNI Angkatan Darat tersebut mengatakan, bahwa Agus tidak akan mendapatkan uang pensiun karena keputusannya itu. Agus mengundurkan diri sebelum menggenapi masa dinas kemiliterannya sebelum 20 tahun. “Dia angkatan 2000. Jadi baru 16 tahun berdinas,” katanya.

Dia juga mengatakan bahwa Agus tidak akan dapat kembali menjadi anggota TNI apabila dirinya kalah dalam pertarungan Pilgub DKI Jakarta nanti. “Saya menjamin dia tidak akan bisa kembali lagi jadi prajurit,” tegasnya.

Foto: ANDREAN KRISTIANTO/JAWA POS
Pasangan bakal calon Gubernur dan wakil Gubernur DKI Jakarta dari koalisi Cikeas Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni mendaftar di KPUD DKI Jakarta, Salemba, Jakarta Pusar, Jumat (23/9). Pasangan ini didukung oleh empat partai yakni Demokrat, PPP, PKB, dan PAN.

Dalam jumpa pers di DPP Demokrat setelah didaftarkan, Agus yang disandingkan dengan Anak buah Ahok, Deputi Gubernur bidang Budaya dan Pariwisata DKI Jakarta Sylviana Murni. Agus mengatakan dua hari belakangan cukup melelahkan baginya. “Hari yang panjang, tidak mudah tapi bersejarah,” ujarnya.

Agus menyatakan, dirinya sangat menyayangi dunia militer. Dia merasa punya masa depan yang baik dan panjang di dalam kesatuan TNI. Namun, dia harus dihadapkan pada dorongan maju dari empat partai dan masyarakat. Akhirnya memilih menerima tantangan maju ke medan politik. Dia mengucapkan terima kasih kepada para senior dan semua rekannya di TNI. “Institusi TNI telah melahirkan dan menempa saya,” ujar Agus dengan raut sedih.

Selanjutnya Agus menyatakan siap memimpin DKI, jika memang masyarakat menghendaki. “Apabila Allah mengizinkan, masyarakat Jakarta memberikan kepercayaan kada saya dan Bu Sylviana, saya bertekad akan bekerja sekuat tenaga,” kata dia.

Yang terpenting baginya, masyarakat makin sejahtera, kesenjangan sosial berkurang, hukum dan keadilan tegak lurus. “Kejahatan harus kita perangi,” ucap dia.

Mengenai kompetisi, dia mengatakn, dirinya dan pasangannya siap bertarung secara fair. “Sehat dan demokratis,” jelas dia.

Sementara itu, Sylviana menampakkan kepercayaan diri sepanjang mengikuti rangkaian pendaftaran hingga jumpa pers. “Besok sudah tes kesehatan. Ya saya jalani,” kata dia.

Mengenai statusnya sebagai PNS, Syilvi menyatakan tak memiliki keraguan untuk mundur. Sebab amanat yang ada di pundaknya kini, juga dari masyarakat Jakarta.

Sementara itu, tidak ada masalah dalam pendaftaran Agus dan Sylvi. KPU memproses pendaftaram tersebut dengan cepat dan cermat. Semua berkas yang diberikan ke KPU dibacakan secara jelas. “Kalau ada kekurangan nanti akan kami lengkapi,” kata Eko Hendro Purnomo, ketua DPW PAN DKI, ketika mendaftarakan Agus -Sylvi di KPU DKI.

FOTO:MIFTAHULHAYAT/JAWA POS
Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kanan) saat mendeklarasikan pencalonan di Kediaman orang tua Prabowo Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat (23/9). Gerindra dan PKS menduetkan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno untuk maju ke Pilkada DKI Jakarta 2017.

Sementara itu, Anies Baswedan memastikan, pesta demokrasi di Jakarta harus menyenangkan seluruh warga DKI. Pilgub 2017 jangan sampai membuat warga ibu kota tegang. “Pilgub harus penuh kegembiraan,” kata Anies.

Anies mengungkapkan, apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap KPU DKI Jakarta sebagai lembaga demokrasi. Indonesia, memiliki lembaga penyelenggara pemilu yang sering terlupakan.

Dia menjelaskan, ada lembaga ekonomi, lembaga hukum dan ada beberapa lembaga negara lainnya. “Nah, yang sering terlupakan adalah KPU. Ini lembaga pencipta pemimpin dan berjalannya demokrasi yang baik. Yakni, KPU,” terangnya.

Anies menegaskan, memulai ikhtiar untuk membangun Jakarta, bukan hanya infrastrutur kota yang harus diperbaiki dari Jakarta. Tetapi, masyarakat ibu kota yang lebih baik. “Jakarta yang lebih baik bukan sekedar kotanya tapi masyarakatnya merasa lebih bahagia merasakan gotong royong, hangat, hadir di sebuah negeri yang katanya gemah ripah lohjinawi,” ucap Anies.

Di tempat yang sama, Ketua DPD Partai Gerindra DKO Muhamad Taufik menjelaskan, Anies Baswedan dipilih sebagai bakal cagub oleh partainya dan PKS secara intens. Taufik menyatakan, komunikasi antara Gerindra dan PKS sudah sepakat untuk tidak lagi mengajukan Mardani sebagai pendamping Sandiaga. “Kami berjiwa besar untuk menjadikan Sandiaga sebagai wakil,” kata dia.

Anies yang bukan kader Gerindra dan PKS dipilih sebagai cagub, kata Taufik, karena figur Anies yang telah dikenal warga Jakarta. “Keistimewaannya, Anies memiliki kapabilitas, integritas serta pribadi Anies yang positif. Kami yakin dengan pasangan ini menang,” tandasnya.

Terpisah, Wakil Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot Mohamad Ongen Sangaji menyatakan, pihaknya tidak pernah menganggap lawan lemah. Sebab, mereka pasti sudah memiliki perhitungan matang untuk berperang pada Pilgub DKI 2017. “Tapi, kami yakin dapat menang satu putaran,” terangnya. (riz/bay/dyn/bbs/jpg/ril)

Exit mobile version