Site icon SumutPos

Perangi Hoax, Isu SARA dan Politik Uang

istimewa LEPAS BURUNG: Perwakilan partai politik peserta Pemilu 2019 melepas burung merpati saat deklarasi kampanye Pemilu damai di Kantor KPU Sumut, Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, Minggu (23/9).

istimewa
BERDOA: Dua pasangan Capres dan Cawapres Republik Indonesia Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berdoa saat deklarasi Pemilu Damai di Monas, Minggu (23/9).

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Awal kampanye bagi seluruh peserta Pemilu 2019 di Kota Medan dan Sumatera Utara, ditandai dengan “Deklarasi Pemilu Damai”, di Kantor KPU Sumut, Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, Minggu (23/9) pagi.

Semangat yang diusung juga masih sama seperti Pilgub Sumut, yakni menyuarakan larangan ujaran kebencian, berita bohong (hoax), penggunaan isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) serta politik uang Kegiatan digagas KPU Sumut itu dirangkai dengan jalan santai, karnaval budaya dan hiburan musik bersama para kontestan Pemilu tingkat provinsi, termasuk calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Kehadiran seluruh kontestan Pemilu tersebut sekaligus untuk penandatangan naskah deklarasi antara penyelenggara dan juga masyarakat. “Setiap parpol diperkenankan membawa 50 anggotanya, sementara untuk calon anggota DPD bisa membawa 15 orang,” kata Komisioner KPU Sumut Bidang SDM dan Parmas, Yulhasni.

Dia mengatakan, dalam deklarasi damai yang menjadi penekanan adalah masalah terkait ujaran kebencian, berita bohong, penggunaan isu SARA serta politik uang. “Kita akan mengajak semua peserta Pemilu bersama-sama memerangi isu SARA, hoax dan politik uang. Hal ini sangat penting guna terselenggaranya Pemilu yang damai, dan menghindari perpecahan,” katanya.

Sebelumnya, diawali menyayikan lagu Indonesia Raya dan orasi demokrasi bahwa Indonesia menolak hoax, politisasi SARA dan uang, Wakapolda Sumut Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, kondusifitas keamanan, ketertiban, dan kenyamanan masyarakat harus dijaga. “Apalagi nenjelang pelaksanaan Pilpres dan Pileg. Untuk menciptakan itu bukan hanya tugas kepolisian, tapi juga tugas seluruh masyarakat. Karena kalau Sumut aman dan kondusif, maka pembangunan dan perekonomian akan berjalan, masyarakat akan nyaman dan sejahtera,” ujarnya.

Jika ditemukan pelanggaran, katanya, harus dilaporkan ke Bawaslu atau Gakkumdu, karena ada penegak hukum yang akan memprosesnya.

Sementara Ketua KPU Sumut Mulia Banurea mengajak agar kampanye damai senantiasa diwujudkan seluruh elemen masyarakat sampai tiga hari sebelum pemilihan. Waktu yang panjang ini, katanya, masyarakat agar lebih cerdas memilih para calon yang mampu memberi solusi untuk setiap masalah yang ada di Sumut. Menurutnya, pemilu damai akan terwujud jika masyarakat dan pengurus parpol tidak bermain politik uang, politisasi SARA dan beberapa cara negatif lainnya.

Amatan Sumut Pos, diantara seluruh calon anggota DPD RI yang diundang, massa dari Dadang Darmawan Pasaribu paling banyak membawa pendukung. Koordinator massa pendukung calon anggota DPD RI asal itu, Rizal, mendukung kampanye anti hoax, anti politik SARA dan anti politik uang yang digelar KPU Sumut tersebut.

Menurutnya, dengan mendukung kampanye anti hoax berarti telah berupaya untuk mencerdaskan masyarakat dalam pendidikan politik jelang Pemilu 2019. “Kegiatan yang kami ikuti ini merupakan langkah awal, untuk bersama membangun kampanye politik di Sumut tanpa hoax, tanpa politik uang dan tanpa politik SARA,” katanya.

Massa pendukung yang membawa poster-poster bergambar calon anggota DPD nomor 24 tersebut, juga membawa topeng bergambar wajah Dadang Darmawan. “Sengaja kami memakai topeng bergambar Bang Dadang dalam acara ini, agar masyarakat lebih banyak mengenal abang kita yang merupakan mantan aktivis 98” beber Rizal.

Dadang Darmawan sendiri menyebutkan, deklarasi anti hoax, anti politik SARA dan anti politik uang yang dilaksanakan KPU merupakan langkah yang harus didukung demi mewujudkan politik Indonesia yang jujur dan mementingkan rakyat. “Kita bersama mendukung kampanye damai ini, karena merupakan bentuk komitmen kita para calon anggota DPD untuk mewujudkan pendidikan politik yang bermanfaat bagi masyarakat,” katanya seraya mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan para massa pendukungnya. “Saya sangat berterima kasih kepada kawan-kawan mahasiswa, aktivis dan masyarakat yang ikut bersama mendukung saya serta memeriahkan deklarasi kampanye damai ini,” pungkasnya.

Senada, Plt Ketua Partai Golkar Sumut, Ahmad Doli Kurnia Tandjung berharap Pemilu 2019 selain menjadi pemilu memenuhi prinsip ‘Jurdil’ dan ‘Luber’, juga bisa menjadi pemilu yang diwarnai dengan semangat kompetisi yang sehat, sportif, dan bebas dari fitnah serta berbagai ujaran kebencian. “Marilah kita jadikan Pemilu 2019 sebagai pemilu yang bermartabat dan justru mampu menjadikan kita tetap bersatu sebagai bangsa yang besar,” katanya.

Deklarasi Damai di Tebingtinggi
Deklarasi Damai Pemilu 2019 juga dilaksanakan di Kota Tebingtinggi. Tampak hadir Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan, Kapolres Tebingtinggi AKBP Sunadi, Komandan Brimob Detasemen B TebingtinggI AKBP Arke Ambar, Dandim 0204 Letkol Syamsul A, Kalapas Kota TebingtinggI Theo Purba, Ketua MUI Drs Ahmad Dalil Harahap, Ketua FKUB Abu Hasyim Sirega, KPU Tebingtinggi Drs Buckhori, Bawaslu Huriadi Panggabean.

Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi mengatakan, Pilpres dan Pileg akan digelar bersamaan pada 17 April 2019. Dimana pelaksanaannya nanti bakal memakan waktu lama, karena masyarakat harus mencoblos lima lembar surat suara yaitu memilih anggota DPRD Kabupaten/Kota, anggota DPRD Provinsi, anggota DPR RI, anggota DPD dan Presiden. Karenanya, Umar mengimbau KPU Tebingtinggi agar menyosialisasikan ini kepada masyarakat, agar semua paham.

Selain itu, dia juga mengimbau agar semua mewaspadai kemungkinan terjadinya konflik yang timbul pada Pemilu nanti. Namun menurutnya, konflik itu bukan hanya terjadi di tengah masyarakat tetapi juga di internal para calon yang sedang berebut kursi di lembaga legislatif. “Kita ingin menyampaikan, semua para calon yang bertarung di Pemilu 2019 harus bisa legowo, lapang dada dan niat membangun negara,” kata Umar.

Dia juga mengajak masyarakat untuk berpikir dewasa dan jangan ada berpikir negative demi menjadikan Kota Tebingtinggi yang aman, damai dalam pelaksanaan Pileg dan Pilpres tahun 2019. “Kita harus bisa menjadi contoh bagi kota-kota lainnya Indonesia,” harap Umar.

Sementara Kapolres Tebingtinggi AKBP Sunadi mengimbau masyarakat agar memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk hal-hal yang postif sehingga tidak menimbulkan konflik di tengah-tengah masyarakat. “Kami harapkan masyarakat bisa menciptakan kekondusifan pada Pileg dan Pilpres 2019 demi mewujudkan Pemilu yang damai aman dan tentram,” pungkasnya. (prn/ian)

Exit mobile version