Site icon SumutPos

Pria Beransel di Gereja Bethel Bikin Geger

Pria beransel-Ilustrasi.
Pria beransel-Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jemaat di Gereja Bethel, Jalan Marindal/Bajak II, Kelurahan Harjosari II, Medan Amplas, mendadak geger, Kamis (22/12) malam pukul 21.30 WIB. Pasalnya, seorang pria tak dikenal menyandang tas ransel merangsek masuk ke dalam gereja. Akhirnya, pria yang diketahui bernama Syamsari warga Kampung Karang Anyer, Langsa, Aceh, itu diamankan ke Mapolsek Patumbak.

Malam itu, dua warga sekitar gereja M Riski Nasution (22), dan Rahmad Suryadi Nasution (21), sedang berbincang di samping Gereja Bethel. Tiba-tiba, mereka didatangi Syamsari.

“Waktu kami berdiri di samping gereja, dia menghampiri kami. Lalu dia bertanya, apakah gereja itu ada orangnya atau tidak. Ya aku bilang ada, karena ada sepeda motor dan mobil terparkir di depan gereja,” kata Riski kepada wartawan, Jumat (23/12).

Namun, Rsiki menaruh curiga atas pertanyaan Syamsari. Lantas, dia menanyakan apa kepentingan Syamsari terhadap gereja tersebut. “Alasannya, dia mau jumpai kawan. Karena, dia mengaku mau pindah agama. Ya kusuruh saja dia masuk ke gereja tersebut,” beber Riski.

Lantas, Syamsari masuk ke dalam gereja. Namun tak lama berselang, Riski melihat Syamsari keluar dari gereja. Namun dia tak membawa tas ranselnya lagi. Tiba-tiba, sejumlah jemaat keluar sembari berlari menghampiri Riski dan Rahmad yang masih berada di samping gereja.

Mereka menanyakan tentang seseorang yang mengenakan tas ransel masuk ke dalam gereja tersebut. “Aku bilang ada. Tapi dia barusan keluar tanpa membawa tas ranselnya lagi,” kata Riski.

Beruntung, Syamsari masih berada tak jauh dari gereja. Lantas, jemaat gereja pun berteriak sehingga mengundang perhatian warga lainnya. Syamsari pun langsung diamankan. Sementara jemaat lainnya menghubungi petugas Polsek Patumbak yang kemudian tiba di lokasi. Petugas kemudian langsung mengamankan Syamsari dan memastikan isi tas ransel yang dikenakannya.

Begitu digeledah, petugas memastikan tidak menemukan bom atau bahan peledak lainnya dari dalam tas ransel tersebut. Ransel tersebut berisi kemeja dua potong, kaca mata, carger ponsel, ponsel dan tiga buah kartu ponsel.

Dikonfirmasi, Kanit Reskrim Polsek Patumbak AKP Fery Kusnadi membantah jika Syamsari disebut teroris. Menurut Fery, Syamsari ke gereja itu ingin pindah agama. Pasalnya, dia merasa sudah tidak ada yang mempedulikannya lagi.

Dijelaskan Fery, Syamsari dari Langsa mengendarai sepeda motor milik saudaranya yang digelapkannya. Kemudian sepeda motor itu dijual di Kota Tebingtinggi, Sumut. “Setelah dijual sepedamotor itu, dia pergi ke Bandarbaru lalu pulang ke Medan lagi. Kita sudah melakukan koordinasi dengan Kapolsek Ulim Langsa Iptu M Daud untuk menjemput dia,” tandas Fery. (ted/mag1/adz)

Exit mobile version