Site icon SumutPos

Dump Truk Dinas PU Raib

Dumptruk – Ilustrasi

SUMUTPOS.CO – Kabid Alat Berat Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan, Zulkifli mengaku stres karena hilangnya satu unit dumptruk milik dinas tersebut beberapa hari lalu. Bahkan, dirinya mengaku tidak bisa tidur karena kendaraan dinas tersebut belum kembali.

Hal ini disebabkan dirinya merasa pengawasan dan penjagaan terhadap alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan selama ini sudah maksimal. Tapi, tetap juga kecolongan. “Tiap hari diawasi dan dijaga, tetap juga kecolongan. Makanya heran kali saya. Tidak bisa tidur saya. Sekarang ini lebih diawasi lagilah, stres saya dibuatnya,” katanya kepada wartawan, Kamis (24/1).

Zulkifli mengatakan, pada saat kejadian sopir dumptruk tersebut berada di sekitar lokasi. Namun, tetap juga kenderaan operasional itu bisa hilang. “Sekarang sudah kami batasi. Tidak sembarangan lagi bawanya. Saya curiga ini sudah jaringan. Sekarang ini sudah ditangani pihak kepolisian,” ungkapnya.

Dia menambahkan, saat ini sudah banyak yang diperiksa terkait hilangnya kendaraan operasional tersebut. “Sopir, mandor, dan lainnya sudah diperiksa. Sudah banyaklah yang diperiksa. Sejauh ini belum ketemu,” imbunya.

Zulkifli juga mengakui adanya kutipan sejumlah uang untuk menjadi sopir dumptruk di intansi tempat dirinya bekerja. Namun hal tersebut bukan ia yang melakukan. Dia menambahkan, terlalu banyak oknum yang bermain memanfaatkan situasi tersebut. “Tidak pernah aku minta duit bang sama orang untuk menjadi sopir. Terlalu banyak pemain di situ. Itulah yang bermain memanfaatkan situasi. Tidak ada kebijakan saya harus bayar Rp20 juta untuk jadi sopir,” ujarnya. 

Ia mengklaim selama ini sudah bersikap tegas dengan para sopir. Apabila bermasalah atau membuat kesalahan, maka kunci mobil langsung diambil. “Kalau kuambil uang mereka, mana bisa aku bersikap tegas. Maulah semua mengulah. Suka-suka hati mereka kerja. Selain itu, dia utamakan objek yang ada diluar. Soalnya mereka sudah bayar. Makanya aku paling dibenci sopir yang banyak tingkah, langsung kuambil itu kuncinya, tak peduli aku,” ungkapnya.

Sekarang ini dirinya juga tidak terus melakukan pengawasan ketat terhadap kinerja sopir, baik operator alat berat maupun sopir dumptruk. Tidak ada dibenarkan mengutamakan objek pribadi.

Anggota Komisi D DPRD Medan, Godfried Effendi Lubis mengatakan, aparat penegak hukum diminta mengusut tuntas kejadian ini. Sehingga nantinya diketahui apakah mobil itu benar-benar hilang atau sengaja dihilangkan. “Pengawasan terhadap mobil operasional di dinas tersebut kita harapkan semakin diperketat. Termasuk mengawasi pemakaian drumptruck yang beroperasi selama beberapa hari,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, satu unit dump truk milik Dinas PU Kota Medan raib. Mobil untuk mengangkut tanah timbun tersebut hilang di sekitar kantor instansi yang berada di Jalan TB Simatupang/Pinang Baris sekitar dua minggu yang lalu. Berdasarkan keterangan dari salah satu pegawai dinas tersebut, dumptruck yang hilang bernomor 32 (nomor/kode angkutan milik Dinas PU Medan. Kendaraan tersebut hilang sekitar jam lima Subuh. “Kendaraan itu terparkir di luar kantor. Tidak bisa pakmir di dalam karena banyak bahan material. Awalnya diduga dibawa sopirnya, ternyata bukan,” ungkapnya kepada wartawan, Senin (22/1).

Sumber menjelaskan, sampai saat ini aset Pemko Medan tersebut belum didapat juga, padahal sudah dua minggu. Upaya yang dilakukan dinas tersebut tidak ada selain melaporkan masalah ini kepada pihak berwajib. “Belum dapat sampai sekarang,” ungkapnya. (prn/ila)

 

Exit mobile version