Site icon SumutPos

Warga Dolok Silau Tawuran, JR Saragih Minta Maaf

Foto: Tonggo Sibarani/Metro Siantar
Bupati Simalungun JR Saragih mendatangi Nagori Cingkes dan Nagori Bawang, Dolok Silau, Kabupaten Simalungun, pasca terjadinya tawuran warga di dua nagori tersebut, Senin (24/4).

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Tawuran warga pecah di Dolok Silau, Kabupaten Simalungun, Minggu (23/4) malam. Warga Nagori Cingkes bentrok dengan warga Simpang Bawang yang mengakibatkan sejumlah warga terluka dan tiga sepeda motor serta warung kopi dibakar.

Menurut informasi yang diperoleh, tawuran ini bermula dari aksi ugal-ugalan dua pemuda asal Nagori Cingkes. Aksi ugal-ugalan itu memakan korban. Seorang wanita warga Simpang Bawang tertabrak sepeda motor. Mengetahui itu, warga Nagori Bawang pun memukuli kedua anak muda tersebut.

Tak terima dipukuli, keduanya mengaku kepada rekan-rekannya. Warga Nagori Cingkes pun melakukan aksi balasan. Padahal, warga Nagori Bawang sudah sepakat untuk damai. Baru sekira pukul 19.00 WIB, terjadilah aksi pembakaran akibat adanya provokasi dari salah seorang warga Nagori Cingkes.

Akibat tawuran tersebut, kedai kopi di Simpang Bawang serta tiga sepedamotor dibakar warga.

Untuk mendamaikan kedua kubu, pemerintah setempat melakukan mediasi dengan menggelar pertemuan antara warga Nagori Bawang dan Nagori Cingkes di Jambur, Nagori Cingkes, Dolok Silau, Senin (24/4).

Sementara itu, Kepala Desa Nagori Cingkes, Dolok Silau, H Tarigan mengatakan, atas kejadian ini pihaknya sudah menyurati Kepolisian perihal adanya balapan liar yang kerap terjadi di wilayah Nagori Bawang dan Nagori Cingkes. “Kejadian ini masih saja sering terjadi. Karenanya kami meminta bantuan kepada Kepolisian untuk terus melakukan razia maupun penangkapan kepada warga kami yang masih melakukan hal serupa,” bebernya.

Kasat Intel Polres Simalungun AKP Romanus Sihotang menuturkan, pihaknya telah memberikan pengarahan kepada 50 orang warga Cingkes. Dia berharap, tawuran yan g kerap terjadi antar kedua kubu tak terulang lagi.

“Semalam pun saya sudah bicara langsung dan ternyata tidak digubris. Parahnya, bawa senapan angin, parang, bambu, martel, golok. Herannya kalian kan ada pula keluarga di tempat Nagori Bawang. Kenapa harus diselesaikan dengan emosi, bisa dilakukan dengan baik melalui jalur hukum. Saya tahu ada yang memanfaatkan situasi, dan saya sudah menangkap siapa yang memprovokasi,” ucapnya.

Terkait dengan warga Cingkes yang ditahan di Polres, dirinya meminta kepada seluruh warga yang ditangkap untuk bersabar karena sedang dalam proses. “Jika Polres Simalungun tidak turun, maka saya yakin jumlah korban lebih dari 20 orang. Saya minta tolong jangan terlalu sensitif, bahkan saya menduga ada keterlibatan dengan narkoba. Saya minta kepada semua warga agar semua yang ditahan diperiksa urine-nya,” lanjutnya.

Foto: Tonggo Sibarani/Metro Siantar
Bupati Simalungun JR Saragih mendatangi Nagori Cingkes dan Nagori Bawang, Dolok Silau, Kabupaten Simalungun, pasca terjadinya tawuran warga di dua nagori tersebut, Senin (24/4).

Bupati Simalungun JR Saragih yang hadir dalam pertemuan itu meminta maaf atas tawuran warga yang terjadi di Kecamatan Dolok Silau, khususnya di Nagori Bawang dan Nagori Cingkes. “Ketika saya mendengar berita tawuran ini, saya sedih sebagai Bupati Simalungun. Kenapa harus terjadi gesekan seperti ini? Tidak adakah jalan damai lagi? Saya minta kepada seluruh warga untuk memiliki hati kedamaian, karena suasana harus kondusif. Saya minta maaf bila kejadian ini harus terjadi,” katanya.

JR Saragih juga meminta maaf bila kurang memberikan kecerahan kepada semua warga. Dia juga menyesalkan camat yang tidak bisa memberikan kedamaian.

“Dengan datangnya saya ke sini, semua harus kondusif. Bila ada yang bertindak lagi, berhadapan dengan saya. Provokator harus ditahan, dari 63 orang yang ada di Polres Simalungun, saya minta kepada pihak kepolisian agar diperiksa sampai tuntas. Untuk balapan liar, tangkap semua,” paparnya.

Selepas memberikan arahan kepada seluruh warga Nagori Cingkes, JR Saragih bergerak ke rumah warga yang menjadi korban tawuran, yakni Luki Sembiring yang mendapat luka di bagian kepala. “Segera bawa ke rumah sakit untuk ditangani, jangan lupa lakukan pemeriksaan di bagian kepalanya. Jangan ditunda lagi,” tambahnya.

Bukan hanya datang ke Nagori Cingkes, orang nomor satu di Kabupaten Simalungun ini juga mendatangi Nagori Bawang guna memberikan pengarahan yang sama seperti dilakukan di Cingkes.

Sementara, sebagai bentuk tindakan tegas paskatawuran warga di Dolok Silau, JR Saragih mencopot Camat Dolok Silau yang dianggap kurang tanggap terhadap pemasalahan warga yang terjadi di wilayahnya. “Dengan tidak adanya tindakan dari camat, maka hari ini juga saya ganti camatnya. Termasuk saya minta kepada TNI bekerjasama dengan Kepolisian,” tegas JR Saragih.

JR Saragih mengaku kecewa terhadap camat Dolok Silau. “Tangan kanan saya adalah semua camat di Kabupaten Simalungun, termasuk di Dolok Silau. Saya kepala daerah di sini, saya bekerja untuk melayani masyarakat bukan untuk dilayani. Saya punya bawahan, mereka harus bertanggung jawab, termasuk camat,” tambahnya lagi.

Sementara itu, dari sisi tindakan hukuman, maka JR Saragih meminta kepada seluruh masyarakat di Nagori Cingkes dan Nagori Bawang biarlah penegak hukum yang bekerja. (osi/adz)

Exit mobile version