Site icon SumutPos

Serbu Kantor Gubsu Dengan Atraksi Reok

Ribuan Petani Peringati Hari Tani ke-51

Memperingati Hari Tani Nasional ke-51, Sabtu (24/9), ribuan petani dari berbagai daerah di Sumatera Utara menggelar aksi turun ke jalan. Aksi ini menuntut pemerintah segera melaksanakan pembaharuan agraria untuk memastikan hak setiap petani dalam menguasai tanah pertanian yang mereka kelola.

Rudiansyah, Medan

Mengusung berbagai poster, ribuan orang petani yang mengatasnamakan dirinya Serikat Petani Indonesia (SPI) Sumatera Utara, menggelar aksi long march yang bertitik kumpul di Lapangan Merdeka menuju Kantor Gubernur Sumatera Utara.

Aksi ribuan petani dari berbagai daerah di Sumatera Utara ini juga dimeriahkan dengan atraksi Reok Ponorogo.
Selain itu, massa juga membawa replika tumpeng yang terbuat dari sejumlah sayuran, seperti terong, wartel tomat dan cabai sebagai simbol ketahanan pangan yang diharapkan dapat tercapai pada tahun 2013 mendatang.

Dalam aksi ini, massa mendesak pemerintah segera melaksanakan pembaharuan agraria yang memastikan hak setiap petani untuk menguasai tanah pertanian yang mereka kelola.  Tuntutan ini didasari banyaknya penyerobotan lahan petani oleh sejumlah perkebunan milik swasta maupun pemerintah di Sumatera Utara.

Petani ini juga meminta agar aparatur negara seperti TNI dan Polri tidak bertindak kriminal terhadap petani yang tengah berjuang mempertahankan hak-haknya. Mereka juga meminta aparat lebih berpihak kepada petani.
Unjuk rasa yang kebanyakan diikuti ibu-ibu dan anak-anak ini, diterima langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Sumatera Utara Muhammad Roem. Penerimaan ini pun ditandai dengan dituainya padi yang ada di atas replika tumpeng.
Muhammad Roem berjanji berusaha memperujangkan aspirasi massa untuk menjadikan petani Sumatera Utara sejahtera.

“Dengan telah adanya Undang-undang nomor 41 tahun 2009 tentang Perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan dan dicabutnya pasal 21 jo 47 UU perkebunan no 18 tahun 2004, maka tidak diharapkan tidak ada lagi kriminalisasi terhadap petani. Bila ada lahan pertanian diambil alih oleh siapa pun, maka kita akan bergerak melawannya,” tukas Roem. (*)

Exit mobile version