Site icon SumutPos

Patung Dokter Pirngadi Ikut Dibongkar

anita sinuhaji/sumut pos DIBONGKAR: Pembongkaran pondasi patung dokter pirngadi, kemarin.
anita sinuhaji/sumut pos
DIBONGKAR:
Pembongkaran pondasi patung dokter pirngadi, kemarin.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Pembenahan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi masih terus dilakukan. Dan patung dokter Raden Pirngadi Gonggoputro yang selama ini menjadi icon rumah sakit ini pun ikut dibongkar.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan, Edwin Effendi mengatakan, pembongkaran dilakukan sebagai bagian dari penataan yang menyeluruh agar lebih baik. Bahkan, pembongkaran patung tersebut dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang.

“Patung tersebut akan kita tempatkan di tempat yang lebih baik. Karena selama ini lokasi patung tersebut berada di dekat lahan parkir yang sempit kondisinya juga sudah tidak memadai jika dibiarkan begitu saja.

Bahkan pihaknya sudah menginformasikan ke Pemko Medan terkait pemindahan patung tersebut. Kita saat ini memilirkan tempat yang tepat dan layak untuk patung tersebut,” sebutnya.

Pantauan wartawan, tampak beberapa pekerja sedang membongkar  pondasi bawah patung. Sementara patung tersebut disimpan di dalam ruangan pintu masuk pertama RSUD dr Pirngadi Medan.

Sementara itu, Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-ilmu Sosial (Pussis) Universitas Negeri Medan (Unimed), Eron Mani menyayangkan dibongkarnya patung tersebut. Menurutnya, dalam literatur art Belanda, rumah sakit tersebut adalah Gementee Zieken Huis atau Rumah Sakit Kota. Selesai dibangun pada tahun 1930, ditunjuk pemimpinnya seorang dokter berkebangsaan Belanda yang bernama dr W Bays dan wakilnya (Tweede Geneesheer Directeur), dr Raden Pirngadi Gonggoputro.

“Tahun 1930 dokter Pirngadi di bawa ke Sumatera Timur khususnya di Medan. Ketika tahun 1940 Belanda kalah dalam perang, saat itu yang bertugas pertama kali di rumah sakit itu ya, dokter Pirngadi. Inilah sebenarnya dasar-dasar pada 50 tahunan untuk membuat patung dokter pirngadi yang berada di depan Rumah Sakit Pirngadi,” ucapnya.

Menurutnya, sejak awal tujuannya dibangun menjadi rumah sakit  pemerintah, untuk melayani kebutuhan-kebutuhan penyakit di Kota Medan pada saat itu. Maka, dengan pembongkaran patung tersebut jangan dibongkar.

“Intinya jangan dibongkar. Kalau dicari lokasi yang tepat ya bisa saja. Karena, aktifitas dari dokter pirngadi itukan dokter kesehatan. Apalagi banyak aktifitas dokter pirngadi saat berada di rumah sakit itu, jadi kalau itu mau dipindah, mau ke dikemanakan?” ujarnya.

Sebab, lanjutnya, keberadaan patung dari dokter pirngadi itu sudah menyatu dengan bangunan rumah sakit Pirngadi Medan.

Terlebih, keberadaan patung itu, tidak lepas dari peran dari dokter Pirngadi yang telah melayani masyarakat Kota Medan khusus-nya. (nit/ila)

Exit mobile version