Site icon SumutPos

Mahasiswa Unimed Sabet 7 Mendali

JUARA:Mahasiswa Unimed yang meraih medali di ajang IYIA 2018.(foto : Istimewa/Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed) kembali meraih prestasi. Dalam Ajang Internasional The 5th International Young Inventors Awards (IYIA) tahun 2018 di Inna Grand Bali Beach Sanur, Bali 19-22 September 2018, tim mahasiswa Unimed menyabet 5 gold medal, 1 silver medal, dan 1 bronze medal serta Social Enterprise Award.

Untuk ajang internasional, tim Unimed mengutus sebanyak 7 tim. Mereka yang berhasil kembali medali emas, terdiri Helen Valentin Sinaga, Gusrianta, Asima Debora Lumban Gaol, Junita Elviani Sitepu, Nurhijriyah Kam Siregar, Septi Lumongga Duma Rangkuti, Daulat Purba dengan judul “Gentle Mask Gel Steam Taro Mask” (gold medal), Wulandari, Fitri Chairani, Diana Lestari Hasibuan, Angga Hermawan, Ivo Herawaty, Dini Wahyuni dengan judul “Utilization Waste of Banana Stem as a Paper and Food Packaging” (gold medal).

Kemudian, Daulat Purba, Nanda Sri Cahaya, Willvan Manalu, Dimas Zuhri Kurniawan, Rian Rahmansyah, Elvi Sayani, Ratih Dwi Fardilah dengan judul “The Innovation of Gouramy Fish Pellets Use The Villages Waste in Developing the Society Economics by Using Integrated Cooperative Sytstem Forward Sector” (gold medal), Novia Goldemeir Siagian, Najihah Fakhirah Siregar, Lastiar H Pardede, Donni Andreas Nainggolan, Daulat Purba, Muhammad Poso, Meiky Ulandari Putri dengan judul “Utilization of Coconut Husk Waste as a Natural Surfactant in the Environmentally Friendly Detergent” (gold medal).

Selanjutnya, Daulat Purba, Esra Hana Martina Simamora, Wulan Sari Pangestu, Michael Jordan Siringo-ringo, Rudi Perianto Manurung, Henny Puspita Sari, Novrianti Siahaan dengan judul “MAKUGA (Dragon Skin Mask): Utilization of Dragon Fruit Skin as a Peel Off Gel Mask” (gold medal), Tiovani Ariesta Pasaribu, Ika Rifayanti, Annisa Afiva, Basani Pasaribu, Luky Philipi Sembiring dengan judul “Sacel-low Fat Gluten and Casein Free Cereal” (silver medal).

Terakhir, Ira Imelda Purba, Vivin Ennora Br Lumban Tobing, Veradina Situmeang, Aisyah Rahma Nasution, Ayu Liani Veronika, Ade Syafitri dengan judul “APCuit : Andrographis paniculata biscuit for diabetic” (bronze medal).

Dengan keberhasil tersebut Rektor Unimed Prof Dr Syawal Gultom MPd mengungkapkan rasa bangga atas prestasi yang diraih mahasiswa tersebut. Ia juga mengucapkan selamat yang kembali berhasil mencetak prestasi di ajang internasional IYIA Tahun 2018.

“Prestasi ini merupakan kabar yang sangat membahagiakan bagi kita pimpinan dan civitas Unimed,” tutur Syawal kepada wartawan di Medan, Senin (24/9) siang.

Prestasi tersebut, Syawal mengatakan sebagai pemicu untuk terus meningkatkan prestasi diajang-ajang nasional dan maupun internasional kedepannya. Kemudian, sebagai contoh bagi mahasiswa lainnya untuk meraih prestasi yang sama.

“Prestasi yang membanggakan ini diharapkan dapat memicu dan mendorong para dosen dan mahasiswa agar dapat terus berinovasi, sehingga bisa mengukir prestasi di berbagai kompetisi international sesuai dengan impian Unimed menjadi World Class University,” kata Syawal.

Untuk diketahui, Acara IYIA tersebut diselenggarakan oleh Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) pada 19-22 September 2018.

INNOPA didirikan pada tahun 2011. Asosiasi ini terdiri dari pemenang kompetisi penelitian atau inovasi nasional dan internasional.

Di mana, Kegiatan ini rutin setiap tahun dilakukan, yang bertujuan membantu dan menghubungkan inovator Indonesia untuk menunjukkan ide atau produk inovatif mereka ke tingkat Internasional.

Sementara itu, Director of Training and Innovation Development INNOPA, Windani Tiarahmawati menjelaskan kompetisi ini diikuti para mahasiswa berasal dari 15 negara. Dengan tujuan, untuk memberikan peluang bagi mahasiswa berprestasi.

“Acara IYIA 2018 ini diikuti oleh 15 negara, di antaranya  Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, Jepang, Korea Selatan, Rusia, Taiwan dan lain-lain.

Memamerkan 317 temuan yang terdiri dari 116 temuan/penelitian peserta internasional, dan 201 temuan/penelitian peserta nasional,” tandasnya.(gus/azw)

Exit mobile version