Site icon SumutPos

Cegah Anak dari Jajanan Makanan Tak Sehat

Foto: Parlindungan/Sumut Pos
Perwakilan Dinas Ketahanan Pangan Medan, BBPOM Medan, CSR Perusahaan itu, Kasek, Komite Sekolah, Guru UKS, foto bersama.

SUMUTPOS.CO – Dinas Kesehatan Kota Medan menggelar edukasi dan pelatihan Kantin Bebas 5P (Pewarna, Pemanis, Pengawet, Penyedap dan Perasa), di Avros Guest House & Training Center di Jalan Brigjen Katamso, Medan Maimun, Selasa (24/10).

Kegiatan yang didukung oleh dana CSR Perusahaan itu, diikuti Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Guru UKS dan pembuat jajanan makanan kantin Sekolah Dasar (SD) yang berada di Kecamatan Medan Maimun. Turut hadir perwakilan Dinas Ketahanan Pangan Medan dan BBPOM Medan, juga sebagai Narasumber.

Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Medan yang juga Ketua Panitia Pelaksana Pelatihan, dr Nurmila Pohan MKes mengatakan, para peserta pelatihan akan diberikan materi tentang pengertian dan pengenalan zat-zat yang berbahaya di dalam makanan dan juga minuman.

Begitu juga dengan pemilihan bahan, cara memasak dan penyajian makanan dan minuman sehat, akan diajarkan kepada para peserta pelatihan. Bahkan, seluruh mengikuti praktek pembuatan makanan dan minuman yang sehat dan bebas 5P.

“Selain itu, kita juga akan berkunjung ke Stadium Techno House Pusat Penelitian Kelapa Sawit untuk melihat pembuatan coklat dan makanan berbahan kelapa sawit dan bebas bahan pengawet, ” ujar dr Mila.

Menurutnya, tujuan dari kegiatan itu agar teciptanya kantin bebas 5P sehingga akan meningkatkan derajat kesehatan anak sekolah karena terhindar dari zat paparan 5P. Begitu juga untuk menambah pengetahuan komite sekolah dan pembuat jajanan makanan di kantin sekolah atas pembuatan dan penyajian makanan bebas 5P. “Kegiatan itu bertujuan agar Komite Sekolah berperan dengan program Promosi Kesehatan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat menciptakan inovasi untuk memenuhi jajanan sehat di kantin Sekolah Dasar, ” harap dr Mila.

Direktur Siloam Hospitals, dr Adinata Zein dalam sambutannya mengatakan, ada tiga pertimbangan pihaknya dalam mensupport pelatihan itu. Pertama, anak-anak adalah aset bangsa yang menjadi penentu negara di masa mendatang sehingga harus dijaga kesehatan.

Kemudian, rumah sakit pada dasarnya bukan hanya menjalankan fungsi uratif atau pengobatan dan rehabilitasi saja, melainkan juga mampu menjalankan peran promotif dan prefentif.

“Kami memandang perlu kegiatan ini sebagai usaha promosi kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit. Selain itu, kita juga melihat penting dilakukan usaha untuk memberikan pengetahuan kepada pengurus kantin sekolah dan produsen makanan untuk dapat peduli terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan,” ujarnya.

Di zaman modernisasi dan industrialisasi, lanjutnya, banyak sekali zat kimia dan sebagainya, yang mungkin tidak diketahui oleh para produsen makanan sehingga bisa berakibat buruk terhadap kesehatan. “Sekarang pola penyakit sudah bergeser, dari penyakit infeksi, ke arah penyakit yang berkaitan dengan metabolisme dan kanker. Datangnya di antaranya dari zat-zat berbahaya yang masuk ke dalam makanan,” kata dr Adinata.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, drg Usma Polita Nasution MKes mengatakan, kegiatan itu akan berkelanjutan. Dan akan dilihat potensi CSR dari perusahaan yang peduli dan konsen dengan lingkungan di sekitarnya. Sebab, di PP 47 Tahun 2012 dinyatakan jika perusahaan punya kewajiban untuk peduli pada sosial dan lingkungam dari dampak lingkungannya.

“Saya optimis, karena kesehatan adalah investasi bangsa. Tidak akan ada yang tidak peduli terhadap anak-anak sebagai investasi bangsa,” kata Usma.

Ditekankan Usma, kesehatan merupakan tanggung jawab bersama. Itu jelas tertuang di dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009. Oleh karena itu, kesehatan harus dikerjakan bersama. “Hingga kini, dari 880 Sekokah Dasar dan Ibtidaiyah, baru 52% yang terpapar oleh promosi kesehatan,” pungkasnya. (ain/ila)

 

Exit mobile version