Site icon SumutPos

Sembelih Kerbau, Pesta Kahiyang-Bobby Dimulai

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu (depan, kedua kanan) bersama suaminya Bobby Afif Nasution mengikuti ritual adat “Mangalo-alo Mora” pada ngunduh mantu resepsi pernikahannya di Perumahan BHR Setia Budi Medan, Jumat (24/11/2017). Mangalo-alo Mora merupakan salah satu rangkaian prosesi adat Batak Mandailing dalam rangkaian acara ngunduh mantu putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dan suaminya Bobby Nasution.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pertemuan dua keluarga besar dari Gunung Baringin dengan Parupuk Jae menjadi tanda bahwa dua pihak antara keluarga Muhammad Bobby Afif Nasution dan Kahiyang Ayu, putri Presiden RI Joko Widodo yang telah ditabalkan memakai marga Siregar, telah resmi menjadi besan menurut adat Mandailing.

Sebagai Suhut Bolon, pihak marga Nasution pun sibuk mempersiapkan acara yang digelar sejak Jumat (24/11) pagi, di halaman rumah (alm) Erwin Nasution, Ayahanda Bobby.

Memulai ritual pesta, para pemangku adat Raja-raja Panusunan menggelar pemotongan kerbau yang dipimpin Kamaluddin Harahap Gelar Tongku Raja Dima. Satu ekor kerbau itu menjadi tanda prosesi adat budaya Mandailing di kawasan komplek Bukit Hijau Regency Medan itu dilaksanakan. Untuk selanjutnya para raja-raja bersama Suhut Bolon pun memasuki areal pelaksanaan pesta adat yang mereka sebut Bagas Godang. “Penyembelihan satu ekor kerbau ini adalah tanda dimulainya pesta adat. Ini merupakan syarat atau Pulungannya,” ujar Kamaluddin Harahap.

Berjarak sekitar 20 meter dari lapangan lokasi penyembelihan kerbau, di dalam Bagas Godang, para raja dan Suhut Bolon pun kemudian duduk bersila di atas tikar pandan saling berhadapan untuk kemudian menggelar sidang adat. Pada proses ini, Suhut Bolon, keluarga Bobby Nasution kemudian meminta doa restu untuk melaksanakan acara adat (mengadati) kedua mempelai, yang sering disebut ngunduh, karena memang acara ini adalah yang kedua, setelah sebelumnya Bobby-Kahiyang telah digelarkan pesta di Solo oleh keluarga Presiden RI Joko Widodo. Di sidang ini pula, Suhut Bolon menyerahkan Burangir atau persembahan berupa penganan di atas sebagai penghormatan kepada raja-raja.

“Kami berharap dan berdoa semoga acara bisa berjalan lancar,” sebut Darmin Nasution sebagai bagian dari Raja Panusunan pada sidang yang akan menentukan siapa dan apa saja peran masing-masing utusan diiringi musik onang-onang.

Tidak begitu lama, usai menggelar sidang adat, acara Mambuka Galanggang pun berlangsung dengan masing-masing bagian dari keluarga besar Suhut berikut para Raja Panusunan. Ikut manortor di dalamnya bergantian Suhut, Kahanggi Pareban, Raja Nasution, Raja Lubis, Namora Nasuhut, Namora Kahanggi, Inanta Soripada serta ditutup Raja Panusunan. Dimulainya tortor tidandai pemukulan gondang oleh raja.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
MANORTOR_Putra Joko Widodo, Gibran Rakabuming melakukan Manortor ketika mengikuti ritual adat “Mangalo-alo Mora” pada ngunduh mantu resepsi pernikahannya di Perumahan BHR Setia Budi Medan, Jumat (24/11). Mangalo-alo Mora merupakan salah satu rangkaian prosesi adat Batak Mandailing dalam rangkaian acara ngunduh mantu putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dan suaminya Bobby Nasution.

Selesai itu, pihak Suhut pun menyampaikan kepada Raja Panusunan perihal kedatangan keluarga Mora, yakni keluarga dari pihak ibunda Bobby, yang kemudian juga mengangkat Kahiyang menjadi marga Siregar. Sehingga, Kahiyang dijadikan bagian dari keluarga besar marga Siregar dari keluarga Doli Sinomba yang juga paman Bobby atau Tulang.

Pemberitahuan itu kemudian direspon pihak Raja Panusunan yang kemudian bersama-dama menjemput Mora, keluarga besar Doli Sinomba Siregar beserta keluarga dari Solo (Jokowi), termasuk putra Sulung Jokowi, Gibran Rakabuming. Penjemputan pun dilakukan untuk kemudian membawa pihak Mora ke dalam Bagas Godang atau mereka sebut lagi dengan istilah Balakka Sitolu-tolu, atau yang berarti tempat untuk menggelar pesta.

“Kami diberitahukan, leh anak boru kami (suhut), bahwa telah datang Mora. Jadi kami di sini menjemput pihak keluarga Mora untuk memasuki lokasi pesta Balakka Sitolu-tolu,” kata juru bicara dari Raja Panusunan atas nama pihak keluarga Suhut Bolon.

Sesampainya keluarga Mora di Bagas Godang, Balakka Sitolu-tolu dari luar, rombongan Doli Sinombe Siregar itu pun kemudian menyuguhkan burangir yang memang sengaja dibawa dari rumah untuk diserahkan kepada Suhut mereka, sebagai balasan atas yang telah diberikan Suhut kepada Moranya pada awal pekan lalu, saat penabalan Marga Siregar kepada Kahiyang Ayu. “Ini balasan kami atas kunjungan Suhut pada waktu sebelumnya. Kami kirimkan utang adat berupa Indahan Sitppu Robu,” kata perwakilan keluarga Doli Sinomba Siregar atau keluarga Mora.

Seserahan burangir Indahan Sitoppu Robu tersebut pun dilakukan oleh para kaum ibu dari kedua belah pihak, dari Mora kepada Suhut, dari Parupuk Jae, ke Gunung Baringin, begi disebutkan istilah penyerahan persembahan sesuai asal kampung halaman masing-masing keluarga. “Semua ini kami terima. Semoga apa yang diberikan ini menambah keeratan silaturahim kekeluargaan diantara kita,” sebut perwakilan keluarga Suhut pula.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu (kedua kanan) bersama suaminya Bobby Afif Nasution mengikuti ritual adat “Mangalo-alo Mora” pada ngunduh mantu resepsi pernikahannya di Perumahan BHR Setia Budi Medan, Jumat (24/11/2017). Mangalo-alo Mora merupakan salah satu rangkaian prosesi adat Batak Mandailing dalam rangkaian acara ngunduh mantu putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dan suaminya Bobby Nasution.

Seserahan pun kemudian lengkap dengan kehadiran pengantin Muhammad Bobby Afif Nasution-Kahiyang Ayu yang sudah bergelar marga Siregar, di tengah-tengah pertemuan adat, diantara Gunung Baringin dan Parupuk Jae, di Balakka Sitolu-tolu. “Kami sampaikan terimakasih kepada uda, inanguda kami dan seluruh yang hadir di sini,” sebut Kahiyang dan Bobby saat diminta menyampaikan kata-kata.

Sebelum istirahat makan siang, pengantin pun diarak menuju pelaminan, sementara pihak keluarga Mora kemudian mempersembahkan tortor ucapan selamat kepada kedua mempelai atas digelarnya pesta adat tersebut. Ikut manortor dari keluarga Mora, diantaranya raja-raja, Mora, anak boru, dan inanta soripada termasuk ikut keluarga dari Solo mempersembahkan tarian tortor kepada Bobby-Kahiyang dan juga keluarga Suhut, sebelum kemudian dilanjutkan kembali untuk menggelar acara penerimaan Tumpak atau persembahan kerbau dari berbagai kelompok marga, keluarga, kelompok adat serta adat lain seperti Toba, Simalungun, Karo, Pakpak dan Minangkabau.

Dari rangkaian pesta itu, terlihat ribuan undangan memadati Bagas Godang dan lokasi sekitarnya untuk meramaikan acara adat Mandailing ini yang merupakan satu kebanggaan bagi masyarakat Sumatera Utara khususnya Mandailing, karena keturunannya Bobby Nasution memperistri seorang putri Presiden RI dari Pulau Jawa.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu (kedua kanan) bersama suaminya Bobby Afif Nasution mengikuti ritual adat “Mangalo-alo Mora” pada ngunduh mantu resepsi pernikahannya di Perumahan BHR Setia Budi Medan, Jumat (24/11/2017). Mangalo-alo Mora merupakan salah satu rangkaian prosesi adat Batak Mandailing dalam rangkaian acara ngunduh mantu putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dan suaminya Bobby Nasution.

IKANAS SUMBANG KERBAU

Dalam pesta adat Mandailing Pernikahan Muhammad Bobby Afif Nasution-Kahiyang Ayu yang digelar kemarin, Ikatan Keluarga Nasution (IKANAS) Dohot Boruna mengambil bagian dengan memberikan Tumpak atau pemberian berupa satu ekor kerbau untuk mendukung Horja Godang yang digelar di kediaman Marga Nasution.

“Dengan latar belakang ingin mendukung dan memebesarkan pesta perkawinan Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu Siregar ini, kita keluarga besar IKANAS sudah siap memberikan dukungan sepenuhnya dengan memberikan tumpak seekor kerbau yang hari ini kita serahkan,” ujar Ketua Umum DPD IKANAS Sumut Dr H Amarullah Nasution didampingi Sekretaris HA Raja Nasution dan Bendahara Umum Rivai Nasution MM serta pengurus lainnya diantaranya Penasehat Drs H Amansyah Nasution MSP, Imran Nasution, Dr Parlindungan Nasution, Sofyan Nasution, Amir Makmur Nasution dan lainnya.

Dalam penyerahan tumpak tersebut, Amarullah menyampaikan rasa bangganya atas pernikahan tersebut, sebab suami Kahiyang Ayu itu, merupakan saudara semarga atau Kahanggi dalam istilah adat Mandailing bagi IKANAS sendiri dan seluruh warga bermarga Nasution pada umumnya. Sehingga dengan status keluarga (alm) Erwin Nasution (ayahanda Bobby Nasution) sebagai besan, pihaknya ikut berbahagia dan bersyukur. Apalagi pesta adat yang berlangsung ini, sangat meriah dan antusias dihadiri masyarakat khususnya suku Mandailing dan suku lainnya di Sumut.

“Kita berdoa kiranya keluarga Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu, suami istri ini akan selalu mendapat berkah. Begitu juga kita mendoakan Bapak Joko Widodo dan Ibu beserta keluarga di Solo sehat walafiat dan panjang umum serta sejahtera, selalu dalam lindungan Allah SWT,” sebut Amarullah.

Pihaknya pun mengaku bangga dengan perkawinan dua suku berbeda ini, yakni antara Mandailing dan Jawa. Sehingga pemberian Tumpak tersebut, merupakan wujud dari rasa syukur kepada Allah SWT atas ridhonya mempertemukan dua insan yang berasal dari daerah yang berjauhan itu.

Pada penyerahan Tumpak tersebut, Amarullah beserta pengurus DPD IKANAS Sumut lainnya menyampaikan selamat sekaligus doa kepada keluarga Suhut dan Mora yang telah berada di lokasi pesta adat sejak pagi hari. Sebagai masyarakat suku Mandailing, pesta besar ini tentu harus didukung penuh oleh seluruh masyarakat. (bal)

Exit mobile version