MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mengantisipasi gangguan cuaca pancaroba yang akan berdampak pada tanaman padi, Dinas Pertanian Sumatera Utara menginstruksikan dinas kabupaten/kota untuk mengarahkan para petani mempercepat proses penanaman.
Petani yang sudah siap panen diminta langsung melakukan penanaman kembali, sehingga jikalau ada gangguan cuaca tidak sampai mengganggu target produksi padi tahun 2016 sebanyak 4.628.968 ton GKG (gabah kering giling).
“Percepatan tanaman akan bisa berjalan baik karena hasil ramalan cuaca. Hujan masih akan ada hingga Februari. Jadi kalau ditanam akhir Januari atau awal Februari, hasil masih bisa bagus karena ada hujan,” ungkap Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Sumut, Aspan Sopian saat ditemui di kantornya, Selasa (26/1).
Kata Aspan, pihaknya sudah bersiap untuk mengawal dan membantu petani yang kesulitan atau mengalami gangguan tanam. Misalnya, akan membantu pengadaan pompa air. Sebab, Kementerian Pertanian sudah memerintahkan untuk melaporkan jika ada gangguan pertanian akibat dampak cuaca.
“Di Nias misalnya, kita sedang mengolah air sungai untuk bisa dijadikan sumber air pertanian di kawasan itu. Namun, hingga akhir Januari 2016, kita belum menerima laporan adanya gangguan serius dari dampak cuaca,” katanya.
Lebih lanjut Aspan mengatakan, agar target produksi tetap tercapai dan pendapatan petani bertambah pihaknya mendorong peningkatan indeks pertanaman dari rata-rata masih 1,5 kali per tahun dengan penanaman padi minimal dua kali setahun.
“Hasil angka sementara di 2015, produksi padi Sumut masih 4.334.591 ton. Sementara, tahun ini, target produksi padi sebesar 4.628.968 ton GKG dari luas tanam yang mencapai 830.700 hektare,” tukasnya.
Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo menyebutkan, pemerintah harus terus melakukan penyuluhan dan pendampingan kepada petani untuk bisa menjalankan program pertanaman yang baik dan benar.
“Target swasembada tidak bisa hanya dibebankan atau menjadi tanggung jawab petani. Tetapi terbesar di tangan pemerintah,” tuturnya. (ris)