Site icon SumutPos

Lagi, Vaksin Sinovac Tiba di Medan, Dosis Dua untuk Nakes Mebidang

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Untuk ketiga kalinya, sebanyak 40 ribu vial vaksin Covid-19 produksi Sinovac, kembali tiba di Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) di Kabupaten Deliserdang, Senin (25/1). Vaksin untuk penyuntikan dosis kedua bagi tenaga kesehatan (Nakes) di Sumut itu dibawa ke rumah dinas Gubernur di Jalan Jendral Sudirman, Kota Medan, dengan pengawalan ketat Satuan Brimob Polda Sumut.

Lagi, Vaksin Sinovac Tiba di Medan, Dosis Dua untuk Nakes Mebidang.

“DENGAN INI, total vaksin Covid-19 yang sudah diterima oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut mencapai 114.840 vial vaksin Covid-19 dalam tiga pengiriman. Rinciannya, pengiriman pertama 40.000 vial. Pengiriman kedua 34.840 vial, dan 40.000 pada pengiriman ketiga ini,” kata Gubernur Sumut Edy Rahmahyadi kepada wartawan, kemarin.

Kata Edy, vaksinasi tahap pertama termin kedua ini akan dilakukan 14 hari kemudian nakes disuntik termin pertama. Dari rumah dinas Gubsu, vaksin Sinovak selanjutnya dibawa ke gudang farmasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut di Medan.

Nantinya, vaksin akan didistribusikan dan diperuntukkan bagi tenaga kesehatan di Kota Medan, Kota Binjai, dan Kabupaten Deli Serdang (Mebidang), untuk penyuntikan termin kedua.

“Saat ini khusus Mebidang. Setelah Mebidang selesai, akan direalisasikan ke daerah-daerah. Tapi data (kasus Covid-19) akan menentukan mana dari 33 kabupaten/kota yang didahulukan. Kita harapkan di bulan Februari ini, semua sudah terealisasi ke daerah-daerah, khusus tenaga kesehatan,” sebutnya.

Edy mengatakan, penyebaran Covid-19 di Sumut masih mengkhawatirkan. Saat ini sudah lebih dari 20 ribu orang yang tertular. “Kasus baru, ada 84 orang hari ini di Sumatera Utara. (Angka hariannya) 80 ke atas. Kemarin sudah sampai 70, sudah sampai 60, sekarang sudah naik 80, 90 turun 80. Ini cukup berbahaya,” sebutnya.

Untuk itu Edy menyatakan, kegiatan masyarakat pada malam hari di Sumut masih dibatasi. Pengusaha diminta menghentikan usahanya paling lambat pukul 21.00 WIB.

Pembatasan dilakukan karena dari hasil evaluasi disimpulkan, penularan pada malam hari lebih tinggi. Pada malam hari, masyarakat ditengarai mengabaikan protokol kesehatan.

Begitupun, siang hari tetap dilakukan pembatasan. “Saya mohon maaf kepada pengusaha-pengusaha. Kegiatan malam hari saya instruksikan jam 21.00 sudah tutup semuanya. Sekali lagi jam 21.00 itu sudah tutup, kita berhentikan. Saya berharap semua rakyat ikut serta mendisiplinkan dirinya,” tandas Edy.

5.158 Nakes Sudah Divaksin

Hingga H+10 pascapencanangan vaksinasi Covid-19 di Sumut, jumlah tenaga kesehatan (nakes) di Medan, Binjai, dan Deli Serdang (Mebidang) yang divaksin Covid-19 terus bertambah. Satgas Penanganan Covid-19 Sumut menyampaikan, hingga Senin (25/1) pukul 15.00 WIB tercatat 5.158 nakes sudah divaksin corona buatan Sinovac.

“Secara persentase, nakes yang sudah divaksin dosis 1 mencapai 7,4 persen atau 5.158 nakes (data sampai 25 Januari, red) dari 71.241 sasaran vaksinasi. Di samping itu, ada juga 757 nakes yang ditunda dan 611 batal vaksin,” ungkap Sekretaris Dinas Kesehatan Sumatera Utara, dr Aris Yudhariansyah, Senin sore.

Aris menyebutkan, dari 3 kabupaten/kota tersebut paling banyak nakes yang divaksin yaitu di Medan dengan jumlah 3.677 orang, 257 ditunda dan 229 batal divaksin. Jumlah tersebut sudah 21 persen dari 18.141 sasaran vaksinasi.

Disusul nakes di Deliserdang sebanyak 1.024 orang divaksin, 422 ditunda, dan 264 batal divaksin atau 20,5 persen dari 5.251 sasaran vaksinasi. Terakhir, Binjai 389 orang divaksin, 81 ditunda, dan 123 batal divaksin atau 18,2 persen dari 2.619 sasaran vaksinasi.

Dari 71.241 sasaran vaksinasi di Sumut, sebanyak 70.449 sudah registrasi ulang dengan rincian 69.803 bersedia dan 646 berhalangan. “Untuk di Medan, 17.895 sudah registrasi ulang di mana 17.539 bersedia dan 356 berhalangan. Sedangkan di Deliserdang 5.205 sudah registrasi ulang, 5.001 bersedia dan 204 berhalangan. Sementara di Binjai 2.603 sudah registrasi ulang, 2.517 bersedia dan 86 berhalangan,” tukasnya.

1.053 Nakes RSUP HAM

Terpisah, 1.053 nakes Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) sudah divaksin Covid-19. Direktur Utama RSUP HAM dr Zainal Safri SpPD-KKV SpJP (K) pun memberikan apresiasi kepada para nakes yang telah turut membantu menyukseskan program vaksinasi ini. “Capaian kita diapresiasi oleh Kemenkes RI. Hanya 2 rumah sakit yang capaiannya sudah sampai 1.000 lebih,” kata Zainal.

Diutarakan Zainal, secara total, nakes yang sudah melakukan registrasi vaksinasi Covid-19 di RSUP HAM mencapai 1.476 orang. Berdasarkan data awal, ada 1.719 nakes di RSUP HAM yang akan mendapat vaksinasi tahap pertama, dari jumlah pegawai 2.314 orang. Namun, dari jumlah tersebut sebagian nakes harus ditunda pemberian vaksinasi dan sebagian lainnya tidak bisa diberikan vaksinasi dengan sejumlah alasan, terutama kondisi kesehatan.

“Untuk hari ini (kemarin, red), pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dilanjutkan bagi para dokter PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) yang bertugas di RSUP HAM. Berdasarkan data awal, total sebanyak 915 orang dokter PPDS yang mendapatkan vaksinasi,” tukasnya.

Terkait vaksinasi, Kadis Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit, mengatakan saat ini vaksin masih diutamakan untuk tenaga kesehatan (nakes). Setelah itu, gelombang berikutnya adalah masyarakat dengan risiko tinggi seperti Polisi, Aparatur Sipil Negara yang banyak berhubungan dengan masyarakat, pegawai bank dan lainnya.

“Belum ke masyarakat secara langsung. Kita masih menunggu informasi selanjutnya. Setelah Nakes, baru ke kelompok masyarakat yang berisiko tinggi dan kemudian yang berisiko rendah,” tegas Alwi.

10 Hari Pasca Divaksinasi

Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan, Ir Wiriya Alrahman MM, mengaku sehat 10 hari pascapenyuntikan vaksin Covid-19. Tak cuma baik-baik saja, Wiriya juga mengaku tidak mengalami efek samping atau gejala apapun, usai di vaksin pada pencanangan vaksinasi Forkopimda Kota Medan di Posko Satgas Covid-19 Kota Medan, Jumat (15/1) yang lalu.

“Alhamdulillah sehat-sehat saja. Nggak ada masalah, nggak ada gejala apa-apa. Nggak ada demam atau gejala-gejala lain,” ucap Wiriya kepada Sumut Pos, Senin (25/1).

Untuk itu, Wiriya mengaku siap divaksinasi kedua sebagai lanjutan vaksinasi pertama. Sesuai aturan, proses vaksinasi akan dilakukan dalam rentang waktu 2 minggu atau lebih, usai divaksinasi pertama.

“Saya siap di vaksin kedua kalinya. Prosedurnya ‘kan memang begitu. Nggak ada masalah. Kalau sesuai jadwal, ya hari Jumat (25/1) nanti. Begitupun nanti akan kita koordinasikan lagi dengan Dinas Kesehatan,” ujarnya.

Tak berbeda dengan proses vaksinasi pertama, Wiriya juga mengaku tidak memiliki persiapan apapun jelang vaksinasi kedua. “Sama saja, nggak ada persiapan apa-apa. Bismillah saja, insyaallah nggak ada masalah,” tuturnya.

Untuk itu, Wiriya mengimbau seluruh masyarakat Kota Medan untuk tidak ragu atau takut mengikuti proses vaksinasi Covid-19 yang digelar oleh pemerintah. “Tak ada yang perlu diragukan. Forkopimda Kota Medan semua sudah divaksin. MUI juga menjamin itu halal. Untuk masyarakat, mari kita sukseskan proses vaksinasi ini, bila memang nanti sudah gilirannya untuk divaksin,” ungkapnya.

Hal senada juga dikatakan Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim SE. Ia mengatakan, tidak ada efek samping yang ia rasakan selama 10 hari usai divaksin Covid-19. “Gak ada efek samping apa-apa, baik-baik saja, saya sehat-sehat saja,” jawab Hasyim.

Hasyim juga mengaku tidak memiliki persiapan khusus menjelang proses vaksinasi kedua yang rencananya digelar tanggal 25. “”Paling istirahat yang cukup. Kita siap untuk vaksinasi kedua, tidak ada masalah,” jawabnya.

Hasyim pun meminta Pemko Medan, dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan untuk melakukan percepatan proses vaksinasi kepada para tenaga kesehatan. Pasalnya sampai saat ini, jumlah nakes yang di vaksin di Kota Medan masih sangat sedikit. Padahal, vaksin-vaksin telah didistribusikan ke 40 RS dan 41 Puskesmas yang ada di Kota Medan.

“Kita juga meminta kepada Satgas Covid-19 Kota Medan agar tidak melonggarkan pengawasan. Sebab saat ini penyebaran Covid-19 di Kota Medan kembali meningkat. Ini harus jadi perhatian lebih,” pungkasnya. (gus/ris/map)

Exit mobile version