Site icon SumutPos

Giliran Siswa SMP Coret-Coret

Setelah siswa SMA, kini giliran siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) melakukan aksi coret-coret baju usai menjalani Ujian Nasional (UN).  Salah satunya SMP Negeri 7 Medan di Jalan Adam Malik nomor 12 Medan.

CORET-CORET: Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) melakukan coret-coret baju seragam sekolah di areal komplek perumahan mewah di Jalan Gagak Hitam Medan, Kamis (25/4).//AMINOER RASYID/SUMUT POS

Sesaat setelah keluar dari lingkungan sekolah, sejumlah siswa melakukan aksi mencoret seragamnya dengan cat pilox dan membubuhkan tanda tangan di seragam sekolah dengan sepidol.

Dita, siswi kelas IX di SMPN 7 Medan mengatakan, kegiatan coret-coret sudah dilarang kepala sekolah.”Buat seru-seruan ini bang, tidak setiap hari saya dan teman-teman melakukan coret-coret,” katanya kepada Sumut Pos, Kamis (25/4).

Mahmud Spd, Kepala Sekolah SMPN 7 Medan ketika dikonfirmasi mengatakan, ia sudah melarang para siswa untuk tidak melakukan coret-coret seragam karena itu perbuatan yang sia-sia. Sebab, lebih baik seragam tersebut disumbangkan kepada orang yang tidak mampu dan lebih bermanfaat.

Setelah selesai ujian seluruh siswa dikumpulkan serta diberi pengarahan agar tidak melakukan kegiatan coret-coret,
“Kita hanya bisa memberi imbauan dan saran kepada seluruh siswa,” katanya.

Sementara itu, hal berbeda dilakukan siswa  SMPN 3 Medan di Jalan Pelajar. Seluruh siswa kelas IX  menyerahkan seragam sekolahnya kepada kepala sekolah untuk selanjutnya disumbangkan kepada orang yang kurang mampu.

Kepala Sekolah SMPN 3 Medan Nurhalimah Sibuea MPd mengatakan, pada hari terakhir UN pihaknya sudah mengantisipasi agar tidak terjadi aksi coret seragam dengan melakukan razia tas siswa. “Dari razia yang dilakukan sebelum masuk ruangan, ditemukan spidol dan pilok yang mungkin akan digunakan untuk aksi coret,” katanya.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, untuk mengantisipasi agar tidak ada aksi coret seragam pihak sekolah sudah mengharuskan siswa mengenakan seragam batik siswa, sehingga peluang coret seragam semakin kecil. “Kalau seragamnya batik sekolah, mana kelihatan coret-coretan di bajunya. Selain itu ada pakaian ganti siswa di sita pihak sekolah dan bisa diambil jika siswa datang bersama orang tuanya,” pungkasnya.(mag-8)

Exit mobile version