Site icon SumutPos

‘Hujan Batu’ Warnai Penertiban Kios di Jalan Bulan, 5 Luka

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Para pedagang berusaha menghadang petugas Satpol PP dengan cara membakar ban dan melempar batu saat penertiban pasar di Jalan Bulan Medan, Selasa (25/7/2017). Pemerintah kota Medan membongkar 386 kios pedagang yang berjualan di badan jalan yang bertujuan mengembalikan fungsi jalan Bulan sebagai akses transportasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengosongan kios pedagang di Pasar Jalan Bulan, Kelurahan Pusat Pasar, Medan Kota, berakhir ricuh, Selasa (25/7). ‘Hujan batu’ mewarnai penertiban itu. Akibatnya, empat personel Satpol PP dan seorang pedagang, mengalami luka di bagian kepala dan tangan akibat terkena lemparan batu.

Kericuhan bermula saat tim gabungan Pemko Medan akan merobohkan kios pedagang dengan ekskavator. Melihat kiosnya bakal dirobohkan, para pedagang berusaha menghalau. Aksi saling dorong antara petugas Kepolisian, Satpol PP dan TNI dengan pedagang pun tak terelakkan. Bahkan, seorang wanita sempat diamankan, karena dianggap memprovokasi dan menghalangi penertiban.

Meski mendapat perlawanan dari pedagang, tim gabungan yang dikomandoi Kasatpol PP Kota Medan M Sofyan tak patah arang. Ia lantas menginstruksikan agar alat berat mulai merobohkan bangunan kios semi permanen tersebut. Dengan sigap, puluhan personel Kepolisian dan Satpol PP menghadang barisan pedagang yang berupaya menghalau.

Di saat itu pula, ekskavator milik Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan beraksi dan meratakan bangunan kios. Pedagang pun hanya bisa pasrah dan melemparkan kata-kata makian kepada petugas, setelah melihat kiosnya dirobohkan.

Tapi Pedagang tak kehilangan akal, mereka terus berupaya menghalangi penertiban itu. Kali ini aksi mereka kian beringas. Selain memblokade jalan, mereka juga melakukan aksi bakar kayu broti pada bagian tengah kios penampungan. Puluhan pedagang lantas memulai pelemparan benda-benda keras seperti batu dan botol minuman ke arah petugas.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Para pedagang berusaha menghadang petugas Satpol PP dengan cara membakar ban dan melempar batu saat penertiban pasar di Jalan Bulan Medan, Selasa (25/7). Pemerintah kota Medan membongkar 386 kios pedagang yang berjualan di badan jalan yang bertujuan mengembalikan fungsi jalan Bulan sebagai akses transportasi.

Sesaat, petugas terpaksa mundur karena penyerangan itu. Tetapi setelah pedagang kehabisan bahan pelemparan, petugas Satpol PP gantian menyerang balik. Akibat aksi saling lempar itu, seorang pedagang mengalami luka di bagian kepala. Sedangkan empat personel Satpol PP mendapat cidera cukup parah, baik di bagian pelipis dan luka ringan di bagian tangan. Keempatnya langsung diamankan untuk mendapat perawatan intensif oleh tim medis.

Dirut PD Pasar Kota Medan, Rusdi Sinuraya yang terlihat hadir di lokasi juga terlibat cekcok dengan Ketua Persatuan Pedagang Kaki Lima Kota Medan, Luat Siahaan. Luat saat itu berniat bernegosiasi dengan sang dirut agar penertiban bisa ditunda. Oleh Rusdi menerima aspirasi tersebut, namun penertiban ditegaskannya harus tetap berlangsung. “Kalau mau berunding ayo, saya terima. Tapi jangan halangi penertiban,” katanya.

Luat pun diamankan petugas dari hadapan Rusdi, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Kami dijanjikan relokasi tapi di mana tempatnya belum ada ditunjuk. Kami cuma minta keadilan,” kata Luat.

Perlawanan sengit pedagang akhirnya melembek, setelah alat berat bekerja merobohkan puluhan kios. Ditambah personel kepolisian dan Satpol PP mampu ‘memukul’ mundur pedagang, yang sebelumnya coba menghalangi aksi itu. Pedagang yang dianggap provokator pun langsung diamankan, dan diberi penjelasan oleh perwakilan tim gabungan.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Para pedagang berusaha menghadang petugas Satpol PP dengan cara membakar ban dan melempar batu saat penertiban pasar di Jalan Bulan Medan, Selasa (25/7). Pemerintah kota Medan membongkar 386 kios pedagang yang berjualan di badan jalan yang bertujuan mengembalikan fungsi jalan Bulan sebagai akses transportasi.

Merasa dengan satu alat berat tidak cukup menyelesaian pekerjaan, PD Pasar meminta bantuan tambahan alat berat. Sekitar pukul 13.30 WIB, tiga ekskavator dan satu mobil crane pun diturunkan. Melalui komando Kasatpol PP, ketiga alat berat itu lantas merobohkan sisa bangunan yang mengarah ke Jalan MT Haryono. Selanjutnya pedagang hanya bisa mengamankan barang dagangannya yang tersisa, berikut material yang mereka anggap masih diperlukan.

“Kami perkirakan dalam tiga hari ini proses pembersihan bekas penertiban sudah beres. Selanjutnya Dinas Perhubungan bisa melakukan rekayasa lalu lintas di Jalan Bulan,” kata Sofyan.

Menurutnya, Dinas PU Kota Medan juga akan melakukan pengaspalan di jalan tersebut, karena tujuan penertiban untuk memulihkan fungsi kawasan itu sebagai jalan. “Kita harapkan nantinya arus lalu lintas di kawasan ini lebih lancar dari sebelumnya. Mengenai relokasi pedagang, PD Pasar sudah memberi rekomendasi ke pasar-pasar dibawah nauangan mereka,” jelasnya.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Para pedagang berusaha menghadang petugas Satpol PP dengan cara membakar ban dan melempar batu saat penertiban pasar di Jalan Bulan Medan, Selasa (25/7). Pemerintah kota Medan membongkar 386 kios pedagang yang berjualan di badan jalan yang bertujuan mengembalikan fungsi jalan Bulan sebagai akses transportasi.

Rusdi Sinuraya menyebutkan, ada lima pasar yang sudah mereka siapkan sebagai relokasi pedagang Pasar Jalan Bulan. Yakni Pasar Sambu, Sentosa Baru, Pasar Induk, Halat, dan Pasar Pendidikan. “Sebagian sudah ada yang pindah. Beberapa pedagang ke Pasar Induk dan sebagian lagi ke Pasar Halat,” katanya.

Dia juga menegaskan, siap memfasilitasi perpindahan pedagang Pasar Jalan Bulan sesuai rujukan PD Pasar. “Kami pastikan tidak ada yang dipersulit. Silahkan memilih ke mana mereka mau berjualan. Kami siap membantu pedagang. Bahkan kalau di daerah tempat tinggal mereka ada pasar yang kita kelola, silahkan ke sana jumpai petugas kami,” katanya.

Hingga malam hari, alat berat masih bekerja meratakan sebanyak 368 bangunan kios Pasar Jalan Bulan. Tim gabungan juga tampak masih melakukan clearing (pembersihan) material sisa-sisa penertiban. Bahkan turut membantu para pedagang mengemasi barang dagangan yang mau dipindahkan. (prn/adz)

Exit mobile version