Site icon SumutPos

Perkantoran Mulai Terendam

Foto: FACHRUL ROZI/Sumut Pos
Seorang Warga mendayung sepeda melintasi genangan air akibat banjir rob di Belawan, Selasa 25 Juli 2017.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Banjir rob (banjir air pasang laut) di Belawan hingga, Selasa (25/7) kemarin, masih meringsek ke daratan. Ribuan rumah, toko dan perkantoran ikut terendam. Meski kondisi rob mulai surut, tapi genangan air laut mengganggu jalur transportasi.

Dari amatan Sumut Pos, banjir rob yang berlangsung dari pukul 13.00 WIB hingga sore, menyebabkan Jalan Raya Bagan Deli, Belawan tertutup genangan air yang mengandung zat kerosin. Akibatnya, jalur transportasi angkutan umum di daerah inipun menjadi terganggu.

Selain ruas jalan, rob yang terjadi sejak 4 hari terakhir, membuat rumah-rumah warga di Belawan kebanjiran air laut. Meski mereka menganggap biasa, tapi dampak pasang air laut kerap menyisakan kotoran sampah.

Bukan hanya permukiman warga yang dilanda rob. Sejumlah perkantoran seperti di halaman gedung PT Pelindo I Cabang Belawan Jalan Kapten Raden Sulian, Belawan turut kebanjiran. Namun, aktivitas di perusahaan BUMN ini tidak terganggu.

Public Relation PT Pelindo I Cabang Belawan, Khairul Ulya mengatakan, walaupun pasang air laut tergenang, akan tetapi kegiatan di kantor pelindo maupun bongkar muat di pelabuhan tetap berjalan normal. “Aktivitas di kantor dan pelabuhan Belawan tak ada gangguan, semua berjalan seperti biasanya,” pungkas Ulya.

Seperti diketahui, proyek pembangunan tanggul rob di Kampung Nelayan, Belawan, Sumatera Utara, sejauh ini masih dalam kajian pemerintah pusat. Kajian ini merespon permohonan Pemerintah Kota Medan atas proyek dimaksud, pada beberapa tahun sebelumnya.

“Langkah dari kita (Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Medan), sudah merencanakan pembangunan (tanggul rob) di kawasan Kampung Nelayan Belawan, bekerja sama dengan BNPB,” kata Kepala BPBD Kota Medan Arjuna Sembiring kepada Sumut Pos, Selasa (25/7).

Arjuna menjelaskan, BNPB sendiri sudah melakukan tinjauan langsung ke lokasi pembangunan. Adapun pembangunan tanggul rob tersebut akan dibangun sepanjang tiga kilometer. Hanya saja, sejauh ini hal tersebut masih dalam pengkajian mendalam.

“Di BNPB masih dibahas, mudah-mudahan di 2018 pembangunan bisa dimulai. Anggarannya kan besar sekali untuk itu. Untuk pembangunannya Dinas PU yang melakukan,” katanya.

Sementara itu, soal banjir rob yang sudah meluas sampai ke Marelan dan merendam ribuan rumah warga, ia mengaku tidak mengetahuinya. “Oh iya? Semalam ya? Saya belum mendapat kabar,” aku Arjuna.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan Ramlan mengatakan, sejauh ini belum ada arahan maupun tanda-tanda dari pemerintah pusat pembangunan tanggul rob akan dimulai. “Kalau untuk perencanaan pembangunannya, ada di pemerintah provinsi. Kita (Dinas PU) hanya melakukan pembangunan jalan yang mengarah ke sana saja,” katanya.

Dengan kondisi eksisting saat ini, pihaknya mengakui realisasi pembangunan tanggul rob Belawan akan dimulai pada tahun depan. “Sebab, masih dalam kajian. Sepertinya di 2018 baru akan dimulai,” pungkasnya.

Diketahui, Design Engineering Detail (DED) proyek tanggul rob Belawan sudah rampung akhir Juli 2016. Namun mengenai waktu pelaksanaan pekerjaan, belum diketahui pasti sampai sekarang.

Berdasarkan catatan Sumut Pos, Bappeda Kota Medan juga pernah merancang skema pembangunan tanggul rob, sekaligus pengendalian banjir di kawasan Medan Utara. Di antaranya pembuatan kolam penampungan air, kanal, dan lainnya untuk meminimalisir banjir di Medan Utara.

Perencanaan pembangunan itu juga jadi bagian dari Medan menuju World Class City dan Medan Smart City, mengingat Belawan merupakan pintu gerbang ekonomi Indonesia bagian barat. Adapun anggaran yang dibutuhkan untuk itu hampir mencapai Rp1 triliun. Informasi lainnya pembangunan akan dilakukan secara bertahap, yakni seluas 700 meter.

Wali Kota Medan Dzulmi Eldin sebelumnya membenarkan pembangunan tanggul rob Belawan belum terlaksana tahun ini. Menurutnya, ada sejumlah perubahan terkait aturan pemerintah pusat sehingga pekerjaan yang telah lama dinanti warga Belawan itu, tak kunjung terealisasi sampai kini.

“Tempo hari tim appraisal sudah ada. Dana dari APBN juga telah diprogramkan untuk itu. Harga bahan baku pun fluktuatif. Beberapa catatan inilah yang menghambat,” katanya kepada Sumut Pos, pada pertengahan Mei 2017.

Kendala lainnya, sebut Eldin, pemerintah pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terlebih dahulu mempertimbangkan ruang pembangunan lain sebelum membangun tanggul rob. “Tahun ini Insya Allah akan selesai perencanaan dari pihak konsultan, mudah-mudahan bisa dialokasikan di PAPBN 2017. Kita harapkan di 2018 pelaksanaan pembangunan bisa dilakukan,” katanya. (rul/prn)

 

 

Exit mobile version