Site icon SumutPos

Nugget Tuna sebagai Inovasi Pangan Lokal, untuk Mengurangi Stunting di Pesisir Belawan Sicanang

FOTO BERSAMA: Ketua Tim PPM, Ns. Siska Evi Martina, S.Kep., MNS foto bersama dengan para peserta dan ibu ibu di sela- kegiatan PPM di Posyandu Kelurahan Belawan Sicanang pada tanggal 13 hingga 15 Agustus 2024. FOTO: ISTIMEWA/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masalah stunting masih menjadi tantangan serius diberbagai wilayah di Indonesia, termasuk daerah Pesisir Belawan Sicanang.

Menyadari pentingnya upaya pencegahan stunting melalui peningkatan gizi, program pemberdayaan yang difokuskan pada pengolahan ikan tuna lokal menjadi nugget bergizi untuk meningkatkan kesejahteraan anak anak di daerah ini.

Berdasarkan Keputusan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Nomor 0609/E5/PG.02.00/2024 tanggal 15 Juli 2024 tentang Penerima Program Pengabdian kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 2024, Tim Pengabdian Masyarakat yang diketuai oleh Ns. Siska Evi Martina, S.Kep., MNS dari Universitas Sari Mutiara Indonesia melaksanakan pengabdian masyarakat di Posyandu Kelurahan Belawan Sicanang pada tanggal 13 hingga 15 Agustus 2024, dengan mengambil tema, “Pemberdayaan Kelompok Posyandu dalam Inovasi Nugget Tuna dan Terapi Bermain Sebagai Upaya Penanganan Stunting dan Stimulus Tumbuh Kembang Balita di Pesisir Belawan Sicanang”.

Kegiatan ini juga dihadiri anggota tim pengabdian yakni dr. Eka Febriyanti, M.Gz dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah Sumatera Utara dan Alaxander F.K. Sibero, S.Kom., M.Kom. Kegiatan ini diawali dengan penyuluhan mengenai stunting, dan pentingnya gizi dalam mendukung tumbuh kembang anak.

Ns Siska Evi Martina, S.Kep, MNS menjelaskan, bahwa salah satu faktor utama penyebab stunting adalah kurangnya asupan gizi yang tepat pada masa pertumbuhan anak. Oleh karena itu, penting untuk memanfaatkan bahan pangan lokal yang kaya gizi, seperti ikan tuna. Dalam kegiatan ini sebanyak 25 peserta yang terdiri dari ibu ibu posyandu hadir dan berpartisipasi aktif.

Sebagai upaya dari pemberdayaan, kader dari 3 Posyandu berserta ibu ibu yang memiliki anak dengan stunting juga dilibatkan dalam program ini. Mereka diberikan pelatihan untuk memahami pentingnya gizi seimbang, dan pengolahan makanan bergizi termasuk Nugget Tuna.

Diharapkan dengan melibatkan kader kesehatan, para peserta dapat menjadi sumber informasi dan motivasi bagi masyarakat. Dan bagi ibu-ibu dapat menjadi contoh bagi keluarga dan lingkungan sekitar dalam menerapkan pola hidup sehat.

Setelah penyuluhan, peserta yang terdiri dari ibu ibu posyandu diberikan pelatihan mengenai cara mengolah ikan tuna menjadi nugget serta cara memasak dan menyajikan dengan baik.

Dalam sesi ini, mereka diajarkan berbagai tehnik, mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses pengolahan yang higienis dan efisien.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan pendampingan dalam pembuatan nugget tuna . Mahasiswa USM Indonesia terlibat langsung dalam mendampingi selama proses pembuatan nugget tuna dengan tujuan untuk memastikan peserta benar benar memahami dan dapat mempraktikkan ilmu yang telah mereka dapatkan.

Para peserta juga diajarkan bagaimana cara mengemas nugget tuna dalam wadah plastik dengan benar agar produk dapat bertahan lama.

Dari hasil observasi yang dilakukan selama pelatihan menunjukkan, bahwa hampir 90 persen para peserta mampu mengolah ikan tuna menjadi nugget tuna.

Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya penanganan stunting di daerah Pesisir Belawan Sicanang dan sekitarnya.

USM Indonesia melalui program pengabdian berkomitmen untuk terus mendukung masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan, khususnya bagi anak anak yang merupakan generasi penerus bangsa. (rel/han)

Exit mobile version