Site icon SumutPos

Pelanggan Tak Bayar, HP dan Arloji pun Dicuri

KELAS ATAS:  Qori Manda Lubis (kiri) menjadi mucikari bagi wanita panggilan kelas atas di Kota Medan.
KELAS ATAS:
Qori Manda Lubis (kiri) menjadi mucikari bagi wanita panggilan kelas atas di Kota Medan.

SUMUTPOS.CO- Sepak terjang Qori Manda Lubis (23) dalam bisnis trafficking pascaditangkap Unit Judi Sila Polresta Medan pada Rabu (24/9) sore di Hotel Grand Angkasa Jalan Perintis Kemerdekaan
akhirnya usai.

Kini waria (wanita pria) ini harus mendekam di sel tahanan Polresta Medan. Dalam aksinya menjadi penyedia jasa pelayanan seksual para wanita cantik ‘milik’nya, Qori cukup dikenal. Apalagi di lokasi-lokasi hiburan malam kelas atas yang hanya bisa dikunjungi orang-orang berduit.

Karenanya, tak mengherankan bila dalam 3 tahun menjalankan aksinya dia mampu meraup keuntungan puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Sebagai mucikari Qory dikenal sebagai sosok yang ‘galak’. Namun siapa sangka di balik kegalakannya itu ternyata dirinya adalah seorang sarjana lulusan salah satu universitas swasta di Medan.

Untuk urusan jual beli wanita, Qori tak sungkan-sungkan menolak calon penikmat seks wanita-wanita cantik itu jika mereka terkesan tak serius dalam bernegosiasi.

“Kadang pemesan itu banyak juga yang main-main. Lobi-lobinya memakan waktu lama. Kalau sudah begitu, ya saya biarkan saja. Kadang saya maki pun. Saya bilang mereka banyak gaya dan tak jelas. Namanya ‘kerja’ ya siapa yang mau membuang-buang waktu,” aku waria berambut pirang inin
Dijelaskannya, dalam menjalankan bisnis trafficking yang ia geluti hanya memanfaatkan kecanggihan teknologi yakni via BBM (Blackberry Massanger). Setiap pemesan, dirinya akan mengirimkan foto wanita cantik binaannya kepada pria hidung belang. “Kalau kita sudah tahu dia serius, biasanya saya akan kirim foto cewek yang standby buat dibooking,” sebut Qori.

Namun tak jarang, calon pemesan memintanya mengirim foto wanita cantik via BBM lebih dari 1. Jika sudah deal, maka antara Qori dan pemesan akan membahas soal bayaran dan ke mana si wanita cantik itu akan diantarkan. “Kadang om-om itu tak cukup 1 foto. Ada yang sampai 5 foto dulu baru deal. Kalau sudah deal, kita bahas tarif dan lokasi,” sambungnya.

Tak jarang pula, Qori dan wanita cantik yang dijualnya mendapat penolakan dari si pemesan. Hal itu biasanya terjadi karena si pemesan merasa wanita yang dihadirkan tak sesuai dengan foto yang dikirimkan oleh Qori via BBM.

Untuk mengatasi itu, Qory biasanya meminta uang Rp200 ribu hingga Rp300 ribu kepada si pelanggan sebagai pengganti biaya transport. Kemudian Qori akan mengganti dan menghadirkan wanita cantik lainnya.

“Kadang kalau sudah deal, pas diantar ke hotel si om nya tak suka. Dia minta ganti cewek lain, biasanya saya minta dulu uang kas untuk ongkos taxi. Lalu saya panggil lagi cewek lain,” beber Qori.

Waria ini menyebut, apabila pelanggannya tidak membayar sesuai dengan kesepakatan atau uangnya kurang, maka ia menyuruh wanita penghiburnya itu untuk mencuri telepon genggam atau benda-benda berharga milik pelanggan.

“Kalau short time kan Rp2 juta bang dan uang itu saya terima utuh di awal. Kadang yang sudah kalau yang pesanan semalam suntuk, kadang om-om nya kasih Rp2 juta di awal, terus sisanya dibayar belakangan. Tapi banyak juga sih yang tak mau bayar dengan alasan masih ngantuk atau apalah. Jadi sebagai ganti pembayaran, diambil handphone atau jam tangan. Cuma jarang-jarang sih terjadi begitu,” terang Qori.

Ia melanjutkan, dalam setiap orderan dirinya  mendapatkan 25 persen. “Dapat 25 persen kalau saya, sisanya 75 sama si cewe. Saya dapat dikit aja kok untuk ganti uang antar sama pulsa lah,” ucapnya.

Menurut Qori, apabila di Medan ada even-even besar yang mendatangkan artis ibukota, para asisten artis dan viguran pun kerap meminta disediakan wanita cantik olehnya. Jaringan Qori terbilang cukup high class, karena Qori seakan tahu apa yang diinginkan para pemesan.

Ditanya apakah ada pelanggan tetap atau para pejabat di kota Medan yang kerap memesan wanita cantik darinya, Qori membantahnya. “Saya tak pernah mau tahu siapa yang memesan. Kalau dia banyak duit dan bisa memenuhi tarif ya pasti saya antarkan. Tapi biasanya saya itu punya tamu om-om dari luar kota yang nginap di Medan,” ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang sumber yang tak ingin namanya dikorankan menjelaskan, Qori sering berada di Entrance Grand Aston City untuk mencari atau bahkan menunggu pelanggan. Menurut sumber berinisial I (25) warga Jalan AH Nasution ini, dirinya mengaku mengenal Qori yang memang sering membawa wanita cantik untuk dijadikan pemuas para pria hidung belang. Bahkan menurut I, tarif yang diberikan Qori terbilang fantastis dan tak jarang calon pemesan menolaknya.

“Dia itu buka tarif mahal, makanya kadang pemesan nolak karena terlampau tinggi harganya. Setahu ku dia sering di Entrance, hampir tiap malam pun dia ada di Entrance sama cewek-cewek cantik. Cukup dikenal lah dia itu,” sebutnya.

I menuturkan, sepengetahuannya wanita-wanita ‘jualan’ Qori berdomisili di Jalan Darusallam dan Jalan Kuali. “Setahu ku orang itu ngekos di Jalan Darusallam sama Jalan Kuali. Disitu lah mereka tinggal,” tukasnya. (ris)

Exit mobile version