Site icon SumutPos

Ketua Kloter Bingung Cari Anggotanya, Jamaah Selamat Sesenggukan

Foto: net Jamaah haji dalam perjalanan melempar jumrah di Mina.
Foto: net
Jamaah haji dalam perjalanan melempar jumrah di Mina.

BEGITU diterjang rombongan yang melawan arus di Jalan Arab 204 menuju Jamarat, Upik Yuni Purwanti melompat ke pagar bersama sang suami.

————–
ENDRAYANI DEWI, Mina
————–
Namun, banyak jamaah yang serombongan dengan dirinya yang tak sempat lagi menghindari terjangan rombongan jamaah dari negara-negara Afrika itu.

“Banyak teman kami yang terjebak,” ungkap jamaah asal kloter 14 Kota Pontianak itu kepada Pontianak Post (Jawa Pos Group).

Pascatragedi, kendati jamaah yang menjadi korban meninggal dan luka sudah dievakuasi, keadaan di Mina masih sangat kacau. Sangat banyak jamaah Indonesia yang terpisah dari rombongan.

Usep Saepuloh, jamaah asal Bogor, Jawa Barat, mengaku, di antara puluhan anggota rombongannya, hanya tujuh yang masih bersama dirinya menempuh perjalanan balik ke tenda.

“Kami harus berjalan sejauh 15 kilometer. Kaki sampai melepuh. Sampai di tenda, banyak ketua kloter yang bingung mencari anggota mereka,” kata angota DPRD Kabupaten Bogor itu kepada Radar Bogor (Jawa Pos Group).

Itu Suami Saya
Sesaat setelah tragedi di Jalan Arab 204 menuju Jamarat, Mina, banyak jamaah haji yang bingung.

Seperti yang dialami suami istri Rasbu Najan Sadiman dan Gendok Karsimin Sampung. Mereka saling mencari pasangan masing-masing setelah terpisah karena insiden di Jalan Arab 204 itu.

Terpisah sejak Kamis pagi, baru setelah magrib dua warga Rembang, Jawa Tengah, tersebut bisa bertemu kembali. Gendok-lah yang pertama melihat suaminya.

Padahal, ketika itu, nenek 74 tahun tersebut hampir menyerah. Tepat ketika akan diantar petugas untuk balik ke maktab, dia melihat sang belahan hati yang hanya berjarak sekitar 10 meter dari dirinya.

“Itu suami saya,” ujar nenek itu teriak. Keduanya pun lantas sesenggukan karena sempat menduga tak akan bisa bertemu kembali. (*/c5/ttg/ENDRAYANI DEWI)

Exit mobile version