Site icon SumutPos

Warga Tolak Proyek Seaway KA

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Petugas gabungan saat merobohkan rumah warga dikawasan pinggiran rel di Jalan Stasiun Kereta api lama Belawan Medan, beberapa waktu lalu. Kegiatan tersebut terkait rencana pembangunan jalur rel ganda kereta api dari stasiun besar Medan menuju Belawan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Sejumlah warga korban penggusuran PT KAI di Jalan Stasiun Kecamatan Medan Belawan, mengancam akan menolak proyek seaway kereta api. Pasalnya, warga kecewa lantaran perusahaan negara ini merubuhkan bangunan rumah mereka dengan hanya memberikan uang Rp1,5 juta.

“Kami ini warga yang digusur dan diperlakukan tidak manusiawi. Dipaksa mengosongkan rumah, tapi diberi uang sangat tak layak,” ujar Samsuddin (46) warga di lokasi, kemarin.

Menurut dia, nilai uang yang diberikan itu jelas tidak sesuai, dan justru membuat kehidupan warga semakin sengsara. Parahnya lagi, PT KAI selama ini tidak transparan kepada warga terkait adanya rencana pembangunan proyek seaway.

“Kapan mereka sosialisasi, kalau PT KAI bilang ada, warga mana yang dipanggil mereka,” katanya.

Hanya saja, lanjut Samsuddin, beberapa petugas PT KAI dengan dikawal aparat TNI dan polisi datang ke rumah warga dengan membawa surat pemberitahuan rencana penggusuran di kawasan pinggir rel.”Warga hanya diberi surat pemberitahuan, dan bilang bagi warga yang menolak uang Rp1,5 juta, rumahnya juga tetap akan dibongkar paksa,” ungkap, Samsuddin.

Atas perilaku kesewenang-wenangan itu, warga penggusuran paksa PT KAI mengancam akan menolak proyek seaway yang mengintegrasikan bongkar muat barang dari pelabuhan laut dengan jalur transportasi darat kereta api.”Bukannya kami tidak mendukung pembangunan, tapi mereka yang sengaja buat kami sengsara,” cetusnya.

Menejer PT KAI Divre I Sumut, Muhammad Ilud Siregar sebelumnya menyebutkan, penggusuran bangunan di Belawan selain untuk optimalisasi aset, juga akan dibangun kawasan jalur seaway. Namun, dari 149 bangunan, 7 di antaranya memilih tetap bertahan karena menolak digusur.

“Selain sebagai optimalisasi aset, nanti akan dibangun jalur seaway kereta api untuk arus bongkar muat barang,” papar, Ilud.

Sebagaimana diketahui, pada Kamis (14/9) lalu PT KAI Divre I Sumut dengan dikawal puluhan personil TNI dan polisi melakukan penggusuran bangunan warga di kawasan jalur Medan-Belawan. Dalam penertiban itu berujung ricuh, warga yang kecewa sempat melempari petugas dengan batu.(rul/ila)

 

Exit mobile version