Site icon SumutPos

Dirut Bank Sumut Ajak Bangun Ekonomi Islam Kerakyatan

MEDAN-Dirut PT Bank Sumut, Gus Irawan Pasaribu mengatakan jika sejauh ini ekonomi rakyat masih belum merdeka. Hal ini ditandai dengan banyaknya hasil kekayaan yang masih dikuasi oleh asing, sementara hasilnya belum bisa dirasakan oleh rakyat.

Gus Irawan mengajak para ekonomi Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) yakni para alumni angkatan 1957-2006 Fakultas Ekonomi untuk mengembangkan eknomi kerakyatan. Hal itu disampaikannya dalam acara Reuni Akbar Fakultas Ekonomi UISU yang bertemakan ‘Menjalin
Ukhuwah Islamiyah’ di Griya Ben, Sabtu (25/2) kemarin.

“Harus ada cara secepatnya agar investor datang ke Indonesia, termasuk di Sumut. Yakni dengan menciptakan investor, perpendek birokrasi, dan hilangkan pungutan. Jadi tidak sekedar mengejar pertumbuhan ekonomi tapi bagaimana merasakan pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.
Menurut Gus, pertumbuhan ekonomi Sumut tidak berkualitas. Sehingga langkah terbaik yakni dengan menerapkan cara ekonomi
kerakyatan seperti konsep Islam yakni zakat dan wakaf.

“Kedua cara ini biasa hanya dimanfaatkan untuk masjid padahal konsepnya bisa digunakan lebih produktif,”sebutnya.
Ekonomi kerakyatan seperti yang dimaksudkannya yakni  seperti  memberdayakan perempuan yang mampu memberikan kontribusi dan mensejahterakan keluarga.

Gus mencontohkan dengan membina pelaku usaha mikro dengan modal Rp1 sampai Rp5 juta tanpa agunan. Hingga kini, ujarnya, Bank Sumut telah
Menerapkannya dengan memberikan binaan kepada 68.000 pelaku usaha mikro bagi para perempuan.

“Ada juga program Rp5 juta sampai Rp50 juta, tapi ini sudah pakai agunan. Binaannya sudah sampai 2.800 orang. Dan tingkat kredit macetnya hanya satu persen. Alasannya kredit macetnya juga masih diterima logis kok,” paparnya. (uma)

Exit mobile version