Site icon SumutPos

Menolak Dirazia, Pekerja Salon Sebut Anggota Dewan

MEDAN- Satpol PP Kota Medan merazia pekerja seks komersial (PSK) di kawasan Medan Baru dan Aksara, Sabtu (26/3) dini hari. Sejumlah wanita yang diduga PSK sempat melawan saat dirazia, sehingga menimbulkan keributan. Bahkan, seorang pengawas salon sempat menyebut-nyebut anggota dewan yang diduga menjadi backing mereka.
Keributan sempat terjadi saat Satpol PP melakukan razia di Ratu Salon dan Spa di Jalan Biduk. Pasalnya, para wanita pekerja salon menolak untuk diangkut petugas. Bahkan, seorang pekerja salon sempat menyebut nama anggota DPRD Medan dari Fraksi Demokrat.

“Apa kau? Kok berani-beraninya mau bawa kami? Mana komandanmu? Pak FN anggota DPRD Medan dari Partai Demokrat mau ngomong,” ujar perempuan seksi bercelana minim itu dengan nada tinggi.

Tak cuma Satpol PP yang kena ‘semprot’ para wanita tersebut. Sejumlah wartawan yang meliput razia tersebut juga menjadi lampiasan amarah mereka. Bahkan, seorang wartawan televisi nyaris dipukul karena mengambil gambar. “Apa lagi kau mengambil gambarku? Awas kau,” ujar seorang pekerja salon sambil mendorong wartawan tersebut.

Akibat dorongan itu, sempat terjadi adu mulut dan nyaris bentrok dengan para wartawan yang sedang meliput. “Hebat kau? Buka bajumu, letakkan kartu persmu, letakkan kameramu main kita,” tantang pengawas salon.
Suasana mereda setelah wartawan dan Satpol PP meninggalkan salon tersebut dan melanjutkan razia ke kawasan Jalan Aksara.(mag-8)

Exit mobile version