Site icon SumutPos

Tarif Turun, Orderan Sepi

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
DEMO_Ratusan pengemudi ojek online di Medan kembali berunjuk rasa di Kompleks CBD Polonia Medan, Senin (26/3) Pengemudi yang berunjuk rasa merupakan gabungan dari mitra GOJEK dan Grab. Mereka sama-sama mengeluhkan kebijakan kedua perusahaan penyedia aplikasi yang dinilai semakin memberatkan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengemudi ojek online kembali menggelar unjuk rasa di Kompleks CBD Polonia, Senin (26/3). Aksi kali ini merupakan gabungan dari dua kelompok massa, yakni mitra GoJek dan Grab. Tuntutan mereka kali ini bukan hanya soal belum cairnya insentif mitra Grab, tetapi lebih pada penyampaian keluh-kesah para pengemudi ojek online yang menjadi mitra kedua perusahaan transportasi berbasis aplikasi itu.

Mereka menilai, kebijakan kedua perusahaan transpotasi online ini yang semakin mencekik pemasukan mereka. Iyan, seorang pengunjuk rasa yang merupakan mitra GoJek mengatakan, saat ini perusahaan itu menurunkan batas dasar tarif order GoRide. Hal ini dianggap berimbas pada pemasukkan mereka.

Dia menerangkan, harga bayar terendah dari sebelumnya Rp10.000 menjadi Rp8.000. “Jadi kalau Rp8.000 kami cuma dapat Rp6.400 untuk setiap order GoRide, padahal sebelumnya mendapatkan minimal Rp8 ribu per order kalau harga paling rendahnya Rp10 ribu,” jelas Iyan.

Bukan cuma itu, dia mengeluhkan sepinya orderan GoJek saat ini. Ditambah lagi, banyaknya tindakan curang di lapangan yang merugikan mereka. “Jadi semakin turun tarif, sepi orderan, kecurangan pun tambah banyak. Sudah begitu bertambah pula orang yang melakukan kecurangan orderan fiktif yang merugikan kami,” katanya.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
DEMO_Ratusan pengemudi ojek online di Medan kembali berunjuk rasa di Kompleks CBD Polonia Medan, Senin (26/3) Pengemudi yang berunjuk rasa merupakan gabungan dari mitra GOJEK dan Grab. Mereka sama-sama mengeluhkan kebijakan kedua perusahaan penyedia aplikasi yang dinilai semakin memberatkan.

Sementara untuk manajemen Grab, pengunjuk rasa menuntut agar menyelesaikan seluruh persoalan pembayaran insentif dan promo yang sempat memicu demo sebelumnya. Mereka juga menginginkan adanya penyesuaian tarif terendah pada ojek online ini.

Amal, seorang mitra Grab Bike mengaku belum menerima insentif dari hasil pekerjaan yang telah dia lakukan. “Belum ada saya terima, entah kawan-kawan yang lain bagaimana,” katanya.

Dia meminta agar Grab menepati janjinya sebagai perjanjian yang dibuatnya kepada mitra. “Mereka harus menepati janjinya. Keluarkanlah isentif. Kan kami sudah ikuti aturan main, sekarang tinggal kewajiban mereka yang harus dipenuhi,” ungkapnya.

Menurutnya, saat ini geliat menjadi mitra dua aplikasi transportasi online tersebut semakin berat. Menurutnya, bertambahnya mitra yang terus direkrut menyebabkan persaingan tak sehat antara mitra itu sendiri. “Kami minta kejelasan kedua perusahaan ini. Batasi perekrutan dan berikan insentif yang sudah dijanjikan,” ungkapnya.

Mengawal aksi tersebut, Polisi menurunkan 262 personel gabungan untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang dilakukan gabungan driver ojek online dari mitra Grab dan Gojek di Komplek CDB Polonia, Medan Polonia. Kapolsek Medan Baru, Kompol Victor Ziliwu mengatakan, personel kepolisian gabungan tersebut terdiri dari Brimob Polda Sumut, Polrestabes Medan, dan Polsek Medan Baru.

“Dari Brimob 60 personel, sedangkan personel gabungan dari Polsek Medan Baru dan Polrestabes ada 202 personel. Jadi, total ada 262 personel,” katanya. (dvs/adz)

Exit mobile version