Site icon SumutPos

Ngaku Bernama Santi, Dibunuh Tahun 2015 Lalu

Foto: Amri/PM Ruko berhantu yang dihebohkan warga tembung. Arwah dari ruko tersebut merasuki seorang ibu muda, mengaku korban pembunuhan.
Foto: Amri/PM
Ruko berhantu yang dihebohkan warga tembung. Arwah dari ruko tersebut merasuki seorang ibu muda, mengaku korban pembunuhan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasca kerasukan yang dialami Siti (24) selama 2 hari berturut, warga Jalan Letda Sudjono Gg. Keluarga, Medan Tembung, makin penasaran. Bahkan berencana masuk dan mengecek ruko kosong yang kerap membuat masyarakat merinding, tiap melintasinya. Apalagi, arwah yang masuk ke tubuh Siti, mengaku bernama Santi dan tewas dibunuh usai diperkosa di lantai 3 ruko tersebut pada 2005 lalu.

Syawal (53), mantan kepling setempat, mengaku sejak tahun 2005, kala itu tahun terakhirnya menjabat kepling, pemilik ruko bernama A Ciek alias A Houk (45) menghilang. “Dulu kan aku kepling, si A Houk hilang tanpa jejak, usahanya bengkel mobil dan ban ditutupnya gitu saja,” ujar Syawal.

Mantan Kepling ini ditemani sekira sepuluh pemuda setempat mengaku ingin sekali masuk ke ruko tersebut dan melihat ke lantai tiga, apakah ada tulang belulang perempuan yang dibunuh dan disemen. “Kami udah kumpul ini Bang, dari tadi malam mau masuk ke dalam, mau kami bongkar aja. Soalnya kami penasaran,” ujar Darul, warga setempat.

Ruko yang tampak tak terawat karena sudah lama ditinggal oleh pemiliknya ini memang sudah lama dianggap warga sebagai rumah hantu. Kadang kerap tengah malam ada terdengar suara suara jeritan dari dalam. Yeni (45) yang rumahnya tepat di belakang ruko tersebut, mengaku dirinya pernah mendengar suara perempuan minta tolong dari dalam ruko.

Yeni memberitahukan kepada suaminya soal suara tersebut. Bersama tetangga, mereka datang ke ruko itu. Namun begitu gerbang ruko akan didobrak, suara tersebut hilang. Kejadian tersebut sekitar sebulan yang lalu. “Memang ada kurasa yang dibunuh di dalam ruko itu. Kami satu gang pernah dengar suara minta tolong dari dalam. Padahal kami tau kalau ruko itu kosong,” ujar Yeni.

“Kami akan bongkar kalau pemiliknya gak juga datang. Bisa jadi ada pembunuhan,” ujar Suroso, warga setempat. Polisi sendiri mengatakan tidak akan bertindak gegabah lantaran belum bertemu dengan pemiliknya. “Kalau kita asal masuk kena pasal 551 tindak pidana, mesti ada izin dulu dari pemiliknya,” ujar Pjs Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan, AKP Luhut Sihombing.

Sementara itu, Siti kembali kerasukan lagi Sabtu (25/4) sekira pukul 11.00 saat masuk ke Gg. Keluarga, sembari membawa belanjaan berupa sayuran. Warga pun sempat panik karena Siti menjerit jerit mengatakan kalau dirinya korban pemerkosaan dan pembunuhan.

“Pagi tadi Siti teriak-teriak, badannya kejang-kejang. Dia kemasukan lagi dan kami sekeluarga panik,” ujar Yuni. Warga dan keluarga Siti pun membantu dengan coba membacakan ayat ayat suci Alquran hingga akhirnya Siti kembali siuman dan pingsan.

“Karena kami sangat khawatir makanya kami bawa berobat ke paranormal di Tanjung Morawa. Sehari mau tiga kali kemasukan,” ujar ibu Siti. Warga pun kasihan dan berharap Siti lekas sembuh. “Kami doakan aja siti cepat sembuh dan tidak kemasukan lagi,” ujar Rama, warga setempat.

Sehari sebelumnya, Jumat (24/4), warga membawa Siti ke Polsek Percut Seituan. Sebab warga tak tahu harus berbuat apa lagi. Kedatangan warga untuk mengadukan kondisi seorang ibu muda bernama Siti (24) yang sudah 2 hari kemasukan roh halus yang diduga berasal dari ruko bertingkat tak jauh dari rumah korban.

“Tolong dulu anak kami ini pak, dia kemasukan roh halus. Gak mau pergi mahkluk gaib yang masuk di tubuhnya itu. Katanya, roh itu berasal dari ruko di dekat rumah kami. Ruko itu kosong, milik orang berdarah Tionghoa,” ungkap wanita berkerudung yang mewakili keluarga korban. Saat beberapa perwakilan keluarga Siti masuk ke ruang SPK Polsek Percut, beberapa warga termasuk Siti dan orangtuannya terlihat duduk menunggu di atas becak bermotor yang digunakan membawa korban.

Di situ, Siti terlihat berontak dan memarahi orang yang menanyainya dengan wajah misterius. Keluarganya panik, dan menunggu negoisasai kepada polisi dan berharap laporan mereka diterima. Beberapa menit merundingkan permasalahan itu dengan polisi, warga dan keluarganya terlihat marah begitu keluar daru SPK. Pasalnya laporan warga ditolak dengan alasan tak cukup bukti dan tak nyata.

“Udah-udah, jagang tanyak-tanyak lagi. Ayok kita pulang, gak bisa di sini. Laporan kita ditolak, katanya gak cukup bukti. Yaudah kita pulang aja,” kata ibu-ibu berkerudung hitam itu. Ketika ditanya, keluarga dan para tetangga korban mengaku jika Siti kemasukan arwah perempuan yang menghuni di ruko kosong dan bertingkat yang berada belakang rumahnya.

Dikatakan keluarga dan tetangga korban lagi, jika Siti sudah kerasukan selama 2 hari. Upaya mengobatinya dari dokter, para normal serta ustadz sudah dilakukan, namun arwah yang memasuki tubuh Siti tak mau keluar. Kata warga lagi, mahkluk halus yang memasuki tubuh Siti mengaku bernama Santi. Makhluk halus tersebut (Santi) tak mau keluar dari tubuh Siti, sebelum warga membongkar kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang pernah terjadi sekitar 10 tahun silam di roko bertingkat itu.

“Yang masuki dia namanya Santi, dia gak mau keluar dalam tubuh Siti, karena dia minta dibongkar kasus yang ada di rumah kosong itu. Dulu di tahun 2005, pernah ada perempuan muda diperkosa lalu dibunuh disitu. Jadi arwah itu meminta agar warga mau membongkar kasusnya. Makanya kami ke sini,” terang wanita yang disampingnya terlihat takut dan gemetaran.(mri/trg)

Exit mobile version