Site icon SumutPos

Dihajar Cuaca Ekstrem: Medan Berantakan

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS--Kemacetan panjang terjadi akibat papan reklame berukuran besar tumbang di jalan Padang Bulan Medan, Minggu (26/7). Angin kencang yang melanda kota Medan menyebabkan pohon tumbang dan rumah rusak.
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS–Kemacetan panjang terjadi akibat papan reklame berukuran besar tumbang di jalan Padang Bulan Medan, Minggu (26/7). Angin kencang yang melanda kota Medan menyebabkan pohon tumbang dan rumah rusak.

SUMUTPOS.CO- Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Medan, Minggu (26/7) sore, membuat beberapa wilayah di kota Medan berantakan. Papan reklame, pohon, dan bilboard tumbang. Lapak pedagang dan atap rumah beterbangan. Banjir setinggi lutut orang dewasa pun menjadi bekas hujan deras disertai angin kencang itu.

Tak pelak, akibat kejadian itu arus lalu lintas macet. Kerugian materil timbul. Tidak itu saja, beberapa orang pun harus dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka.

Belasan Rumah Rusak, Baliho dan Pohon Tumbang
Kondisi terparah akibat kejadian itu ada di Kecamatan Medan Johor, Medan Baru, Medan Polonia, Medan Tuntungan, serta Delitua. Di Kecamatan Medan Johor, mulai dari Jalan Brigjen Katamso, tepatnya di samping Sekolah Harapan Mandiri terlihat papan reklame patah. Begitu juga dengan kanopi rumah terlihat patah dan juga atap kanopi lepas. Termasuk beberapa batang dan ranting pohon yang ada di sekitar lokasi itu berserakan di jalan.

Tidak sampai di situ, arus lalu lintas juga ikut macet, terlebih jalur dari Jalan Brigjen Katamso menuju Jalan Brigjen Zein Hamid dan Jalan Abdul Haris Nasution ditutup. Pengendara harus dialihkan ke Jalan Tritura, lalu memutar arah, bila ingin ke Jalan Brigjen Zein Hamid dan Jalan Abdul Haris Naution. Namun, kemacetan kembali dirasakan pengendara saat melintasi Jalan Tritura karena jalan tersebut sedang dalam pembersihan dari batang dan ranting pohon yang patah, serta sisa kayu dan tenda yang merupakan lapak pedagang sparepart; yang biasanya berjualan di atas trotoar yang ada di Jalan Tritura.

Begitu memutar arah, untuk menuju Jalan Abdul Haris Nasution, kondisi masih sama. Setelah berhasil masuk Jalan Abdul Haris Nasution, kemacetan semakin parah. Sebuah billboard berukuaran besar yang biasa berdiri di trotoar tepat depan KFC Titi Kuning, tumbang hingga menutupi badan jalan. Oleh karena itu, pengendara yang melintas terpaksa bergantian, hingga sekitar 1 jam, sampai billboard itu berhasil dievakuasi dari badan jalan. Tidak hanya billboard, sejumlah papan reklame dan atap rumah di sekitar lokasi itu juga terlihat rusak parah akibat diterpa hujan deras disertai angin kencang.

Tidak jauh dari lokasi jatuhnya bilboard itu, keramaian terlihat di depan sebuah bengkel ac mobil yang sedang tutup. Bahkan, sejumlah petugas kepolisian juga berada di bengkel bermerek Karya AC Madina itu. Ternyata, di teras bengkel 2 pintu itu, 1 keluarga yang sedang berteduh dari hujan tertimpa dinding luar kanan bengkel yang runtuh setelah atap diterbangkan angin yang kencang. Namun, orang-orang yang saat kejadian berada di lokasi kejadian bergerak cepat dengan melarikan para korban ke Rumah Sakit Mitra Sejati yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Setelah diberi pertolongan pertama, para korban memilih pulang. Tetapi ada seorang korban malah dirujuk ke Rumah Sakit Elisabet karena luka yang diderita cukup parah.


Kanit Reskrim Polsek Delitua, AKP Martualesi Sitepu menyebut ketiga korban merupakan 1 keluarga. Disebutnya, saat itu Sosius Dachi (48) bersama isterinya, Florentina Sihura (35), dan anak perempuannya Natalin Gabriela Dachi (8) sedang berteduh. Tiba-tiba, lantai 2 rumah yang sedang renovasi yang ada di samping rumah tempat 1 keluarga yang tinggal di Jalan Jaya II Perumahan Prima Villa itu berteduh, rubuh hingga menghantam tembok tempat ketiga korban berteduh. Akibat kejadian itu, disebut Martualesi ketiga korban mengalami luka di kepala. Sosius Dachi menderita luka paling parah.

“Tadi kita sudah bawa korban ke rumah sakit. Namun karena kondisinya parah, korban dirujuk ke rumah sakit Elisabeth. Untuk tindak lanjut kita juga sudah berkordinasi dengan Kepala Lingkungan IV dan V Kelurahan Pangkalan Masnyur Kecamatan Medan Johor,” ungkap Martualesi singkat.

Ternyata, selain 1 keluarga yang tertimpa reruntuhan dinding bengkel ternyata ada seorang pria lain yang juga sedang dirawat di Unit Gawat Darurat rumah sakit tersebut. Pria itu diketahui bernama Slamet. Dia menderita luka serius di kepala dan wajah setelah tertimpa pohon tumbang saat memancing di kolam pancing yang berada di Jalan Karya Jaya Kecamatan Medan Johor. Karena luka yang diderita itu, pria berusia 67 tahun yang tinggal di Jalan Sederhana Kelurahan Teladan Barat Kecamatan Medan Kota itu, terpaksa dirawat intensif dan menginap di Rumah Sakit.

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS–Warga beramai ramai memingirkan papan reklame yang tumbang akibat angin kencang di jalan AH. Naution depan KFC Medan, Minggu (26/7). Angin kencang yang melanda kota Medan menyebabkan pohon tumbang dan rumah rusak.

“Sekitar jam 11.30 WIB tadi pergi dari rumah. Tiba-tiba, setelah hujan deras tadi saya ditelepon suruh datang ke sini. Ternyata suami saya sudah di sini, dibawa oleh pengelola kolam pancing, “ ungkap Aminah, isteri korban saat ditemui di Rumah Sakit Mitra Sejati.

Keadaan yang terbilang kacau itu, ternyata tidak juga sampai di situ. Mulai dari Jalan AH Nasution, simpang Jalan Karya Jaya, terlihat sejumlah papan reklame tumbang. Begitu juga dengan batang dan ranting pohon yang patah, cukup banyak di badan jalan, hingga sangat mengganggu arus lalu lintas, seperti tepat di depan kantor Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara. Termasuk lapak pedagang yang biasa berjualan di pinggiran Jalan AH Nasution, tampak porak-poranda dan rusak, termasuk mobil pikap yang dijadikan lapak berjualan aneka es dan sop buah di depan kantor Balai Pengawas Sungai Wilayah Sumut II. Mobil itu tertimpa ranting dan batang pohon yang tumbang. Bahkan, dagangan yang dijual turut diterbangkan angin ke badan jalan.

Lebih jauh, masih di Jalan AH Nasution, papan reklame yang tumbang, masih menjadi penghias. Bahkan, sebuah billboard berukuran besar yang berada di atas trotoar tepat di depan Komplek Milala Mas, ternyata juga sudah jatuh. Namun, billboard berukuran besar itu tidak sampai ke badan jalan karena tertahan oleh pohon dan tiang lampu jalan di atas trotoar itu. Namun, di sekitar lokasi itu, terlihat dinding kiri atas gedung Triguna Darma yang terbuat dari plat merenggang hingga menggantung. Begitu juga dengan dinding depan atas gedung STIEKOM yang juga dari plat, lepas dan jatuh. Tidak ketinggalan, 2 unit rumah sederhana yang berdampingan, juga tidak lagi beratap, setelah atap rumah diterbangkan angin.

Kemacetan lalu lintas, juga terjadi di wilayah itu. Namun, masalahnya karena traficklight di Simpang Pos, padam. Terlebih banjir menggenang di wilayah itu. Saat memasuki Jalan Jamin Ginting Kecamatan Medan Tuntungan, kemacetan lalu lintas juga terjadi. Bahkan terbilang sangat parah karena banjir di wilayah itu, khususnya di wilayah perhotelan kelas melati yang ada di wilayah itu, sangat parah hingga banyak kendaraan yang mogok dan berjalan harus pelan dan hati-hati.

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS–Kemacetan panjang terjadi akibat papan reklame berukuran besar tumbang di jalan Padang Bulan Medan, Minggu (26/7). Angin kencang yang melanda kota Medan menyebabkan pohon tumbang dan rumah rusak.

Di Jalan Jamin Ginting Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Tuntungan kondisi masih sama. Papan reklame patah, juga menghiasi kawasan itu. Di wilayah itu, terlihat sekitar 5 unit kios yang berdiri di atas trotoar hancur setelah ditimpa pohon besar. Namun, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Begitu juga di komplek Carrefour Padang Bulan terlihat sebuah tenda yang biasanya menjadi usaha rumah makan, ambruk ke tanah.

Bergeser ke Jalan Cinta Karya dan Jalan Karya Bakti II Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia, terlihat 2 rumah semipermanen, rata dengan tanah akibat diterpa hujan deras disertai angin kencang. Begitu juga dengan sebuah pohon yang berada di dekat jembatan Sari Rejo, tumbang hingga menarik kabel listrik dan juga mengenai sebuah rumah yang berada di seberangnya hingga rumah tersebut mengalami kerusakan. Oleh karena itu, terlihat sejumlah warga di wilayah itu, meminta bantuan pada pengendara yang melintas dengan menyodorkan kotak sebagai tempat menerima bantuan.

Kondisi lebih parah juga terjadi di Kecamatan Delitua, Deliserdang, yang berdampingan dengan Kota Medan. Belasan rumah semipermanen di Desa Kedai Durian dan Mekar Sari Kecamatan Delitua porak-poranda diterpa angin kencang. Atap rumah yang hilang diterbangkan angin menjadi kerugian utama hampir seluruh masyarakat di dua desa itu. Namun untuk kerugian barang lain, juga ada karena kebanyakan warga menderita kerusakan pada barang mereka yang terkena hujan setelah atap rumah mereka lepas, serta ditimpa kayu penyangga atap yang jatuh. Namun, kejadian itu juga tidak
sampai memakan korban jiwa.

“Lihatlah, berserakan sudah rumah. Lihat tv aku ini hancur ditimpa kayu dan tilam aku basah sudah, “ ungkap Ita saat ditemui di Desa Mekar Sari.

Punya Ajie Karim yang Tumbang
Soal billboard yang rubuh, ternyata semuanya belum berizin. Dengan kata lain, bak dapat azab alam, billboard tak berizin itu bertumbangan. Setidaknya ada tiga titik billboard atau papan reklame yang tumbang, pertama di Jalan AH Nasution persis di depan KFC Titi Kuning, kedua di Simpang Karya Wisata Johor, dan di Jalan Jamin Ginting. Ketiganya milik pengusaha dan juga Anggota DPRD Sumut, Ajie Karim. “Dia (Ajie Karim) tidak bisa dihubungi, meski begitu tim di lapangan langsung bekerja untuk memotong besi yang jatuh, apalagi kejadian ini membuat ruas jalan menjadi macet total,” ujar Kepala Bidang Pengawasan Dinas TRTB Medan, Indra.

Selain papan reklame yang tumbang, Indra menyatakan ada beberpa papan reklame yang pondasinya mulai berubah karena diterjang angin kencang. “Saya baru dapat laporan ada 5 papan reklame yang mereng, dan itu akan dipotong juga besok (hari ini),”sebutnya.

Kepala Dinas Pertamanan, Zulkifli Sitepu mengakui akibat hujan disertai angin sejumlah pohon di beberapa ruas jalan mengalami kerusakan. Kata dia, pohon yang tumbang di ruas Jalan Ngumban Surbakti, Jalan AH Nasution, serta Karya Jaya. Hal itu murni karena faktor alam dan cuaca.

“Begitu mendapatkan informasi, anggota langsung turun kelapangan untuk melakukan pengamanan, dan penebangan pohon yang telah tumbang,”ujarnya.

Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Sumut, Sunardi mengaku kondisi cuaca Medan saat ini masuk ke dalam kategori ekstrem. Menurutnya, penyebab angin puting beliung dan hujan deras itu karena cuaca panas di Kota Medan. Hanya saja, kondisi cuaca ektrem baru dapat diprediksi satu jam sebelum kejadian.

Sunardi mengaku cuaca buruk kali ini bukan hanya terjadi di Kota Medan, namun juga terjadi di beberapa lokasi lain seperti Simalungun, Langkat, Binjai, Deliserdang, Karo, dan Serdang Bedagai.

Kata dia, peralatan di BMKG hanya bisa mengukur kecepatan angin maksimal 15 Knot. Akan tetapi, dia memprediksi kecepatan angin ketika hujan turun itu melampaui 20 Knot. “Kalau sudah 15 Knot ke atas masuk kedalam kategori berbahaya,” imbuhnya.  (ain/dik/rbb)

Exit mobile version