Site icon SumutPos

Habib Rizieq Tak Diizinkan Ceramah di Lapangan Benteng

Foto: dok.JPNN Imam Besar FPI, Habib Rizieq Syihab.
Foto: dok.JPNN
Imam Besar FPI, Habib Rizieq Syihab.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tabligh Akbar dalam rangka menjaga spirit 212 oleh Gerakan Anti Penistaan Agama Islam (GAPAI) Sumut, dengan mendatangnya Imam Besar FPI, dipindah ke Masjid Agung Medan, pada Rabu (28/12). Sebelumnya, tabligh akbar ini direncanakan digelar di Lapangan Benteng Medan. Namun izin pemakaian Lapangan Benteng yang disampaikan panitia ke Kodam I/BB tak kunjung mendapat jawaban.

Begitu juga dengan izin pemakaian Lapangan Merdeka Medan yang disampaikan ke Pemko Medan, tidak kunjung dijawab. Hal itu dikatakan Ketua Panitia, H Irfan Hamidi di kantor BKM Mesjid Agung Medan, Senin (26/12) sore.

Atas keadaan itu, Irfan Hamidi mengaku sangat menyesalkannya. Pasalnya, selama ini Kodam I/BB maupun Pemko Medan dengan mudah mengeluarkan izin penggunaan Lapangan Benteng maupun Lapangan Merdeka untuk kegiatan lain.

“Kegiatan yang kami laksanakan ini merupakan dakwah, murni syiar Islam, namun kami tidak mendapat izin. Kami sudah mengajukan permohonan tertulis,” jelas Hamidi.

Meski begitu, Irfan Hamidi mengaku jika pihaknya tetap bersyukur karena masih mendapatkan tempat untuk menggelar Tabligh Akbar tersebut.   Oleh karena itu, Irfan Hamidi menekankan untuk Umat Islam, semakin menguatkan niat untuk hadir dalam acara itu.

Dikatakan Hamidi, untuk umat Islam menunjukkan jati diri sebagai umat yang bersatu dan kuat. Disebut Irfan, jika pihaknya telah berkomitmen, tidak akan mundur sedikitpun, bila apa yang dicita-citakan, yakni penegakkan aturan yang diminta Allah, belum sampai.

“Kita tetap bersyukur, akhirnya kita melaksanakan kegiatan ini di ‘rumah Allah’, walaupun nanti kita berhimpitan. Untuk itu, kami juga minta maaf, jika kegiatan ini mengganggu lalu lintas di sekitar Masjid Agung Medan,” tandas Hamidi.

Sementara, Tumpal Panggabean selaku kordinator yang mengurusi tempat untuk tabligh akbar tersebut, mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun disebutnya, pihak otoritas penggunaan Lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka Medan tidak mengeluarkan izin.

“Setelah kegiatan ini, kami akan mintakan kepada Panglima TNI, mengembalikan Lapangan Benteng ke fungsinya, ” ucap Tumpal yang juga Sekjen ICMI Muda Pusat.

Pembina GAPAI Sumut, Leo Imsar Andan menambahkan, meski tidak dapat izin pemakaian Lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka Medan untuk tabligh akbar, umat Islam tidak patah semangat dengan kondisi tersebut.

“Saudara muslim dan muslimah dari luar kota, sudah kita siapkan fasilitas di Medan. Sejauh ini 20 masjid, diantaranya Masjid Agung Medan, Masjid Al-Jihad, Masjid Raudhatul Islam, Masjid Taqwa dan Masjid Nurul Hidayah sudah siap menampung saudara kita dari luar kota,” ujar Leo Imsar.

Affan Lubis menyebutkan, jika aksi 212 berkat pertolongan Allah. Oleh karena itu, dikatakan Affan Lubis jika acara tabligh akbar yang sempat terkendala tempat, juga akan diberikan pertolongan oleh Allah. Disebut Affan, spirit 212 merupakan perjuangan Umat Islam untuk menegakkan keadilan di Indonesia.

“Saat ini, hadir lagi di hadapan kita hukum yang tidak berkeadilan. Untuk itu, ke depan energi Surah Alamidah ayat 51, harus menyemat di Negeri ini, ” ungkap Affan singkat.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) I/BB Kolonel Inf Edi Hartono saat dikonfirmasi tadi malam menyebutkan, tidak diizinkannya penggunaan Lapangan Benteng untuk kegiatan tabligh akbar tersebut, karena lokasi itu akan digunakan untuk gelar pasukan sistem pengamanan kota menyambut Natal dan Tahun Baru 2017.

Sementara alasan sedikit berbeda disampaikan Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewyk Pusung yang juga dikonfirmasi tadi malam. Menurut Pangdam, Lapangan Benteng akan digunakan untuk latihan pengamanan VVIP 2016 yang digelar mulai hari ini, Selasa (27/12) hingga Jumat (30/12) mendatang.

“Jadi bukan kami tak ngasi. Latihan itu juga untuk kepentingan Negara,” kata Lodewyk Pusung.

Selain itu, dia juga menegaskan kalau surat dari panitia tabligh akbar itu tidak ada diterimanya. Jika pun ada, kata Lodewyk, dirinya tidak bisa mengizinkan karena sudah terlambat dan di waktu yang bersamaan lapangan tersebut juga akan digunakan oleh Kodam I/BB untuk latihan.

Dia juga menyayangkan sikap panitia, karena belum lagi mendapatkan izin penggunaan Lapangan Benteng untuk acara tabligh akbar tersebut, panitia telah memasang spanduk di mana-mana. (ain/adz)

Exit mobile version