Site icon SumutPos

Dukun Palsu Marelan Dimassa

An, dukun palsu yang dimassa warga.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Petualangan An menyaru sebagai dukun berujung tragis. Penduduk Jalan Titipapan, Kel. Marelan, Medan Labuhan ini bonyok dihakimi pasien-pasiennya.

Terbongkarnya kedok An berawal dari informasi pasien sekaligus korbannya, Ayu Wulandari warga Pasar V, Tembung. Belum lama ini, perempuan itu ditipu Rp4 juta.

Uang tersebut sebagai mahar untuk pengobatan agar Ayu memiliki keturunan, serta kekayaan berupa emas dan berlian yang menurut An dari alam gaib.

“Menurut korban, yang diberikan pelaku kepadanya hanya berupa imitasi dan mainan mirip dengan emas serta berlian,” kata Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Pardamean Hutahaean.

Sadar tertipu, Ayu dibantu keluarganya berupaya mencari keberadaan An. Berbagaia upaya dilakukan namun tak berhasil. Saat mulai putus asa, Jumat (22/12) sore kemarin, Ayu mendapat kabar jika An berada di Jalan Titipapan.

“Korban beserta keluarganya langsung menuju ke lokasi dimaksud. Dan mereka akhirnya bertemu pelaku. Selanjutnya An dibawa ke rumah Ayu di Tembung. Setiba disana, An diinterogasi,” sebut Pardamean.

Ketika proses interogasi berlangsung, korban lainnya yang mendapat kabar An berada di Pasar V Tembung, segera bergegas menuju rumah Ayu. Begitu melihat An, korban spontan meneriaki pria itu sebagai dukun palsu. Kesal, para korban dan warga akhirnya menghakimi An.

Mendapat kabar ada amuk warga, personel Polsek Percut Seituan segera menuju TKP. Mengantisipasi kemarahan korban dan warga semakin tak terkendali, petugas akhirnya mengamankan An lalu memboyongnya ke komando guna menjalani pemeriksaan intensif. Bersamaan dengan itu, 7 warga yang menjadi koban penipuan, juga mendatangi mapolsek guna membuat pengaduan.

“Menurut sejumlah korban, modus pelaku yakni menakut-nakuti setiap pasien. Dimana, rumah para pasien disebut ada mahluk halus pembawa sial dan menjauhkan rezeki,” imbuh Pardamean.

Mendengar terawangan pelaku, para pasien akhirnya meminta agar semua mahluk halus dimaksud segera diusir. Berikutnya, An mulai berakting layaknya paranormal. Dia mulai komat-kamit membaca mantra lalu memberikan penangkal.

Yakin para pasien terpedaya, berikutnya dia melayang muslihat lainnya. Para korban diiming-imingi bisa mendapat kekayaan berupa emas dan berlian dari alam gaib, serta segera mendapatkan keturunan bagi yang belum memiliki anak.

Hanya saja, untuk mewujudkan hal itu, An meminta para korban agar terlebih dahulu memberikan mahar. Sebab mahar disebutkan bakal memuluskan segala permintaan.

“Setelah korbannya memberikan mahar, pelaku memperagakan kesaktiannya dengan cara merubah daun sirih menjadi emas dan berlian. Selanjutnya pelaku memberikan barang-barang palsu itu. Usai menjalankan aksinya, An lantas hidup berpindah-pindah agar sulit ditemukan para korban,” sebut Pardamean mengakhiri. (sor/ras)

Exit mobile version