MEDAN, SUMUTPSO.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan memastikan akan terus meningkatkan sistem pengelolaan sampah dengan teknologi ramah lingkungan, terkhusus di lokasi Tempat Pembuangan/Pemrosesan Akhir (TPA).
Bahkan di Bulan Maret 2023 ini, Pemko Medan memastikan TPA baru di Kecamatan Medan Marelan akan selesai dibangun. Nantinya, TPA tersebut akan menerapkan metode sanitary landfill. Pemko Medan mengklaim, metode sanitary landfill ini teruji efektif dan efisien dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
“Maret ini TPA baru yang menerapkan metode sanitary landfill selesai dibangun. Ini sebuah kemajuan dalam pengelolaan sampah di Kota Medan,” ucap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Medan, Suryadi Panjaitan, Jumat (27/1).
Dikatakan Suryadi, pada 2018 lalu, TPA Terjun masih menerapkan metode open dumping. Selanjutnya di masa kepemimpinan Wali Kota Bobby Nasution, dilakukan perbaikan dengan menerapkan metode controlled landfill. Sistem ini, mengurangi potensi gangguan lingkungan dengan menimbun sampah dengan menggunakan tanah secara periodik. “Boleh datang dan lihat ke TPA Terjun sekarang. Bau nggak lagi? Saya raya tidak. Saya juga baru kesana, saya naik ke atas, gak ada yang bau,” ujarnya
Tak puas sampai di situ, sambung Suryadi, Pemko Medan di bawah kepemimpinan Wali Kota Medan, Bobby Nasution kemudian membangun TPA baru dengan menggunakan metode sanitary landfill. TPA yang menerapkan metode sanitary landfill ini dibangun di dekat TPA Terjun di Kecamatan Medan Marelan dan dijadwalkan selesai pada Maret 2023.
“Metode sanitary landfill ini terbaik dalam pengelolaan sampah di TPA. Sederhananya, metodenya membuang sampah di lokasi cekung, kemudian memadatkannya, lalu menimbunnya dengan tanah,” katanya.
Sebelum penimbunan sampah, lanjut Suryadi, metode ini mensyaratkan agar disiapkan tanah lempung sebagai lapisan agar air sampah tidak terserap secara langsung ke tanah hingga mengakibatkan polusi tanah.
“Berbeda dengan controlled landfill, permukaan dasar metode sanitary landfill dilengkapi dengan pipa air sampah dan pipa gas metana yang dihasilkan oleh sampah yang ditimbun,” pungkasnya. (map/ila)