Site icon SumutPos

Pedagang Pasar Pringgan Merasa Diadudomba

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PEDAGANG_Pedagang sayuran bahan pokok berjualan di badan Jalan di Kawasan Pasar Pringgan Medan.  Pasca penertiban pedagan kaki lima oleh Pemko Medan, Pedagang sayuran bahan pokok masih nekat berjualan di badan jalan karena para pedagang beralasan berjualan di dalam ditempat yang telah disediakan sepi pembeli.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Kisruh pengelolaan Pasar Pringgan belum juga tuntas. Sebab, pasar di Medan tersebut hingga kini tak juga kunjung dikelola oleh pihak swasta PT Parbens.

Dalam kisruh, pedagang merasa seperti diadudomba oleh pihak-pihak berkepentingan. Sebab, ada pedagang yang menolak dikelola oleh pihak swasta lain, namun ada juga yang pro kepada PT Parbens untuk segera mengelola. Seperti yang dirasakan seorang pedagang di Pasar Pringgan, Rasmaida Pasaribu.

“Pedagang sudah diadudomba oleh oknum tertentu. Ada pedagang yang pro kepada PD Pasar, sehingga menolak PT Parbens mengelola. Ada juga pedagang yang pro kepada PT Parbens, dan menolak PD Pasar yang mengelola karena sudah kecewa,” ujarnya yang menuding dalam kisruh pengelolaan Pasar Pringgan, pedagang merasa seperti diadudomba atau sengaja dibenturkan.

Wanita yang mengaku sudah 11 tahun berjualan di Pasar Pringgan ini menyebutkan, walau Surat Keterangan (SK) Wali Kota sudah dikeluarkan tapi kenapa PT Parbens belum mengelola Pasar Pringgan. Hal itu dikarenakan dihalang-halangi oleh oknum tertentu yang memiliki kepentingan.

“Oknum ini kita tidak tahu siapa orangnya, tapi yang pasti memiliki kepentingan. PT Parbens seharusnya sudah mengelola sejak Januari lalu ketika SK Wali Kota Medan diterbitkan. Akan tetapi, sampai sekarang belum ada yang mengelola sehingga berdampak buruk terhadap kondisi pasar,” cetusnya.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PEDAGANG_Pedagang sayuran bahan pokok berjualan di badan Jalan di Kawasan Pasar Pringgan Medan. Pasca penertiban pedagan kaki lima oleh Pemko Medan, Pedagang sayuran bahan pokok masih nekat berjualan di badan jalan karena para pedagang beralasan berjualan di dalam ditempat yang telah disediakan sepi pembeli.

Ia menjelaskan, karena Pasar Pringgan tak kunjung dikelola oleh pihak swasta, akibatnya berdampak terhadap kondisi pasar. Kini, kondisinya mulai tak terawat.

“Kami mendukung PT Parbens segera mengelola Pasar Pringgan. Sebab, perusahaan tersebut sudah mendapatkan SK untuk mengelola. Jadi, apalagi yang mesti ditunggu,” ucapnya.

Anggota DPRD Medan, Mulia Asri Rambe mengatakan, dalam persoalan ini PD Pasar wajib turun tangan. PD Pasar harus menenangkan para pedagang. “Kasihan para pedagang, mereka diadudomba dan diduga ada yang memprovokator agar menolak dikelola PT Parbens. Logikanya saja, apa iya itu murni pedagang yang menolak sehingga mereka mau PD Pasar untuk mengelola. Padahal, sudah jelas-jelas ada SK (Surat Keputusan) Wali Kota yang dikeluarkan untuk perusahaan itu mengelola pasar tersebut. Tapi kenapa, pedagang meminta PD Pasar yang mengelola,” ujarnya yang dihubungi, kemarin.

Menurut dia, kasih kesempatan kepada PT Parbens untuk mengelolanya karena sudah ada SK dari wali kota. Apabila pengelolaannya tidak becus, barulah bisa diprotes.

“Kita lihat kinerjanya seperti apa, karena mereka pastinya memiliki konsep dalam mengelola pasar. Kalau tidak sesuai dengan yang diharapkan, barulah kita bisa ribut atau memprotes. Ini tidak, belum mengelola sudah ditolak,” sebut Mulia yang akrab dipanggil Bayek ini.

Diutarakan Wakil Ketua Komisi C DPRD Medan ini, para pedagang jangan hanya melihat pertimbangan berdasarkan pengalaman sebelumnya, yang dikelola pihak swasta juga (PT Triwira Loka Jaya). Sebab, pihak swasta yang mengelola saat ini berbeda dengan yang sebelumnya. “Jangan diasumsikan sama, tanpa melihat faktanya. Sebab, PT Parbens belum pernah mengelola pasar itu,” imbuhnya.

Terpisah, Direktur Utama PD Pasar Rusdi Sinuraya mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan mengundang PT Parbens untuk melakukan pertemuan. Pada pertemuan nanti disampaikan bagaimana pengelolaan yang dilakukan, sehingga pedagang tidak ada lagi yang menolak.

“Kami akan memberi masukan kepada PT Parbens, dengan melakukan pendekatan terhadap pedagang. Dengan begitu, tidak ada lagi benturan yang terjadi,” pungkasnya. (ris/azw)

Exit mobile version