Site icon SumutPos

Peduli Pemanasan Global, Partai Gelora Sumut Sukseskan Program Tanam 10 Juta Pohon

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Sumatera Utara melaksanakan peluncuran program tanam 10 juta pohon di Desa Palo Merbau, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Minggu (28/11/2021).

Dalam peluncuran program Tanam 10 Juta Pohon ini, Gelora Sumut menanam 350 Pohon di awal dan akan menanam 500 ribu lagi secara bertahap selama 2 tahun ke depan di setiap kecamatan-kecamatan yang ada di Sumatera Utara.

Program ini diluncurkan, karena kesadaran akan kondisi dunia yang terancam perubahan Iklim akibat pemanasan global. Tentunya, kondisi ini memberikan dampak buruk pada kehidupan manusia.

Kegiatan tanam pohon ini dilakukan serentak 34 DPW Gelora seluruh Indonesia yang dikomandoi oleh ketua Umum Gelora Anis Matta, dimana setiap pengurus wilayah disapa satu-persatu melalui zoom meeting. Kegiatan ini juga diikuti oleh para pengurus Gelora Sumatera Utara dan unsur Pemerintah Desa Tanjung Rejo.

Ketua DPW Partai Gelora Sumatera Utara, Heriansyah mengatakan, kondisi lingkungan global sudah sangat mengkhawatirkan, setiap 1 Menit Indonesia kehilangan Hutan seluas 3,5 kali lapangan Sepak Bola atau setara dengan 2,21 juta hektar setiap tahun.

“Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan bagi keberlangsungan hidup kita sebagai makhluk hidup. Dan ini menjadi PR kita bersama untuk mencegahnya dengan memulai dari hal yang kecil seperti menanam pohon ini,” ucap Heriansyah.

Dampak dari kerusakan hutan, kata Heriansyah, adalah hilangnya sejumlah keanekaragaman hayati, terganggunya siklus air, banjir dan erosi tanah. Daftar dari musnahnya hutan ini bisa lebih panjang bila dituliskan, hingga bermuara pada perubahan iklim yang membuat Indonesia mengalami kenaikan suhu hingga 0.9 derajat celcius pada tahun 2020.

Meskipun sering dianggap remeh, kata Heriansyah, menanam pohon memberikan banyak manfaat, mulai dari manfaat sosial, manfaat lingkungan, hingga manfaat ekonomi. Tanpa perlu disebut panjang lebar, pohon secara alami menarik karbon dan mengeluarkan produk sampingan yang sangat berguna bagi manusia, yakni oksigen.

Tetapi hal yang lebih penting, bahwa pohon menyerap karbon. Dan salah satu aspek terbesar dari pemanasan global adalah meningkatnya jumlah karbon dioksida yang terperangkap di atmosfer. Karbondioksida adalah salah satu dari beberapa gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.

“Lebih dari 11.000 ilmuwan telah menyatakan bahwa planet kita saat ini sedang menghadapi darurat iklim. Jika kita menanam lebih banyak pohon hari ini, itu berarti akan ada lebih sedikit karbon dan lebih sedikit gas rumah kaca di atmosfer kita. Kita bisa mengalahkan Perubahan Iklim,” ujarnya.

Sementara itu, ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Matta mengungkapkan, Gerakan menanam 10 Juta Pohon merupakan perlawanan terhadap perubahan iklim, karena Indonesia bersama masyarakat Dunia sedang mengalami darurat perubahan Iklim. Akibat perubahan iklim ini, terjadi kenaikan suhu, banjir, longsor dan cuaca ekstrim sehingga bumi semakin tidak nyaman untuk dihuni.

Isu perubahan iklim ini, lanjut Anis, tidak ada hubungannya dengan kelompok kanan dan kelompok kiri. Isu perubahan iklim ini juga merupakan ancaman keamanan nasional terbesar, lebih besar dari ancaman perang dalam waktu dekat.

“Menanamam pohon ini hanya 1 langkah kecil, tapi kita mulai langkah kecil karena kita percaya, jika kita punya cita-cita besar mulailah dengan sebuah langkah kecil. Kita mulai hari ini menanam pohon, kita bangun kolaborasi, kita pecahkan tembok perbedaan, mari berkolaborasi untuk menyelesaikan persoalan utama di negeri kita, menyatukan seluruh rakyat Indonesia dalam 1 cita-cita bersama”. Ungkap Anis Matta.

Kepala Desa Tanjung Rejo, Selamet mengucapkan terimakasih kepada Partai Gelora karena telah melakukan penanaman pohon di wilayahnya.

“Terimakasih buat partai Gelora karena telah menanam disini. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa menginspirasi pemerintah, masyarakat dan juga sektor swasta untuk bersama-sama melakukan kegiatan serupa,” pungkasnya.
(map)

Exit mobile version