Site icon SumutPos

Masyarakat Jangan Panic Buying, Minyak Goreng Cukup hingga 4 Bulan ke Depan

SUSUN: Pegawai supermarket saat mengatur susunan minyak goreng di rak toko. Pemko Medan memastikan, persediaan minyak goreng cukup hingga 4 bulan ke depan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Dinas Perdagangan Kota Medan, Damikrot memastikan, ketersediaan minyak goreng di Kota Medan masih cukup. Karena itu, masyarakat diminta tidak panik sehingga membeli di luar ketentuan pemerintah, yakni maksimal 2 liter per orang.

“Alhamdulillah, ketersediaan minyak goreng kita masih cukup hingga 4 bulan ke depan. Karena itu, masyarakat diminta belanja sesuai kebutuhan. Jangan panic buying,” imbau Damikrot, Kamis (27/1) lalu.

Damikrot juga menjelaskan, jika ditemukan penimbunan, maka akan ditangkap dan diproses pidana oleh pihak kepolisian.

“Ada 2 pihak yang bisa melakukan penimbunan, yakni distributor dan masyarakat. Khusus masyarakat, kemungkinan karena khawatir ketersediaan minyak goreng terbatas. Jangan khawatir, kami sudah menggandeng sejumlah produsen minyak goreng untuk pengadaan hingga 4 bulan ke depan,” katanya.

Terkait kemungkinan pembelian di atas 2 liter, dia mengatakan, jika masih sebatas kewajaran, misalnya 4 liter, tentu masih bisa dimaklumi. Sebab menurutnya, pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) memang sangat membutuhkan minyak goreng untuk berusaha.

Meski demikian, sambung Damikrot, pihaknya senantiasa mengimbau, memantau, serta menyosialisasikan kebijakan pemerintah, soal harga eceran tertinggi (HET) Rp14 ribu, serta membeli 2 liter per orang.

“Kalau pemerintah, sifatnya hanya mengimbau. Sedangkan jika terjadi tindak pidana, tentu ditangani pihak kepolisian,” tuturnya.

Untuk memberi kenyamanan pada masyarakat, lanjutnya, Dinas Perdagangan Kota Medan akan rutin menggelar pasar murah sebagai wujud tindak lanjut instruksi pemerintah, yakni ke pasar ritel. Khusus ritel, imbuh Damikrot, sejauh ini menjual minyak goreng Rp14 ribu per liter. Namun untuk pasar tradisional belum bisa dijalankan, sebab pedagang mengaku saat membeli, harganya sudah Rp18 ribu per liter.

“Sampai saat ini di pasar tradisional memang masih bervariasi, sekitar Rp19 ribu sampai Rp20 ribu per liter. Nah, jika persediaan mereka habis, kami sarankan untuk menjualnya sesuai instruksi pemerintah,” ujarnya.

Dia pun mengatakan, pasar murah yang digelar Pemko Medan telah menyalurkan minyak goreng murah mencapai 25.000 liter. Pasar murah tersebut akan terus berlanjut di sejumlah titik, bahkan harganya hanya Rp12 ribu per liter.

“Menjelang Tahun Baru Imlek ini, kami gelar pasar murah di sejumlah titik dengan harga minyak goreng Rp12 ribu per liter,” pungkas Damikrot. (map/saz)

Exit mobile version