Site icon SumutPos

Mabes Yakin Petinggi Terlibat, Poldasu Sebut Ichwan Main Tunggal

Foto: Sumut Pos/Kombinasi Kasat Reskrim Narkoba Polres Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) Belawan, AKP Ichwan Lubis (kiri) dan Togiman alias Toge alias Tony (kanan), bandar narkoba.
Foto: Sumut Pos/Kombinasi
Kasat Reskrim Narkoba Polres Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) Belawan, AKP Ichwan Lubis (kiri) dan Togiman alias Toge alias Tony (kanan), bandar narkoba.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mabes Polri tampaknya belum mempercayai Kasat Resnarkoba Polres Pelabuhan Belawan AKP Ichwan Lubis menerima suap dari bandar narkoba sebesar Rp 2,3 miliar. Pihak Mabes justru meyakini uang dari narapidana kasus narkoba Toni tersebut sebenarnya dimaksudkan untuk oknum Polri yang jabatannya lebih tinggi. Dengan kata lain, Ichwan hanya berperan sebagai perantara.

“Jadi karena dinilai Toni, Ichwan ini memiliki akses dimintailah tolong. Dititipkan uang itu untuk mengurus. Kalau enggak salah 2,3 miliar, itu cash disita BNN,” ujar Kadiv Humas Polri Brigjen Boy Rafli di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (27/4). Sebenarnya, klaim Boy, pihak Polri sudah menduga Ichwan ada main mata dengan Toni. Bahkan, sebelum ditangkap BNN, Ichwan sempat diproses oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sumatera Utara terkait dugaan tersebut.

“Bukan sifatnya counter (BNN) tapi memberi gambaran. Karena pada saat sebelum dibawa ke BNN yang bersangkutan telah diperiksa Polda Sumut,” jelasnya.

Dia menerangkan, Toni kini tengah menjalani vonis hukuman 14 tahun penjara. Namun saat menjalani hukuman penjara itu, Toni kembali terjerat kasus yang sama. Nah, menurut Boy, perkara itulah yang hendak Toni amankan lewat Ichwan. “Jadi istilahnya itu terkena bujuk rayu membantu pengurusan,” bebernya.

Boy sedikit berkelit menyebut sodoran uang Rp 2,3 miliar pada Ichwan itu bukan suap. Mengingat Ichwan hanya perwira menengah biasa di kepolisian yang tak punya cukup kewenangan untuk meloloskan Toni dari jerat pidana. “Dia ini (Ichwan) diminta jasa untuk mengurus, sehingga diterimalah titipan itu. Katakanlah untuk mempengaruhi orang-orang tertentu,” tandas dia. Namun demikian, Boy menolak untuk menyebutkan siapa orang-orang tertentu itu.

“Saya belum dapat menkonfirmasi siapa orang-orang tertentu ini. Tapi background uang itu adalah seperti itu. Sehingga terkesan dia menerima suap,” tandas Boy.

Berbeda dengan Boy, Polda Sumut justru menyebut Ichwan bermain sendiri dalam kasus yang melilitnya itu. “Yang jelas dia main sendiri, pimpinannya enggak tahu, anak buahnya enggak tahu,” kata Kapolda Sumut Irjen Budi Winarso.

Budi mengatakan, pihaknya juga melakukan proses penyidikan terhadap AKP Ichwan. Bidang Propam Polda Sumut juga terus mengembangkan penanganan kasus tersebut.

“Saya lakukan penyidikan juga, tapi kan sekarang masih di BNN. nanti kalau dia (Ichwan) sudah dikembalikan, karena kan gini, TKPnya kan di sini, locus delictinya di Sumut, itu nanti akan dikembalikan peradilannya di Sumatera Utara, kan semuanya di sini,” ujarnya.

“Kita dari internal Propam kita sidik juga dia, gratifikasi dia, kan pelangaranya itu, kita kembangkan nanti,” sambungnya.

Budi menyebut kasus AKP Ichwan ini hanya ulah oknum. Dia mengatakan masih banyak polisi yang kinerjanya bagus dan bertugas sesuai kewajibannya. “Seluruh Kasat Serse saya kumpulin mas, sudah banyak penekanan-penenakan saya (agar kasus seperti AKP Ichwan tidak terulang), makanya itu hanya oknumlah saya bilang, masih banyaklah polisi yang bagus,” ujarnya. (bbs/deo)

Exit mobile version