Site icon SumutPos

Ck ck ck… Biaya Masuk MAN 1 Medan Rp11 Juta

Gedung sekolah MAN 1 Medan di Jalan Willem Iskandar, Kota Medan.
Gedung sekolah MAN 1 Medan di Jalan Willem Iskandar, Kota Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran 2016/2017, khusus jalur mandiri di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan dinilai sangat memberatkan. Sebab, untuk masuk ke madrasah milik pemerintah it, wali murid harus merogoh kocek sebesar Rp11 juta per siswa.

Zulkarnain (52), seorang wali siswa menceritakan, awalnya ia hendak mempertanyakan kenapa anaknya, Nurul Fadilah, tidak lulus dalam tes di sekolah tersebut. Padahal, nilai hasil UN di sekolah asalnya (Madrasah Tsanawiyah Gruvi) memenuhi syarat, yakni 33,34. Sementara, teman satu sekolahnya yang memiliki nilai UN di bawah anaknya lulus, pada tes yang digelar pada 20 Juni lalu. Karena itu, ia pun menduga ada indikasi kecurangan dari hasil pengumuman tes seleksi penerimaan tersebut.

“Saya diberitahu anak saya, hasil pengumuman tes seleksi (23 Juni) masuk di MAN 1 Medan dia tidak lulus. Karena tidak lulus, saya datang ke sekolah pada 24 Juni lalu. Setelah bertemu seorang guru, saya langsung diarahkan menemui Kepala Tata Usaha (TU). Saya tunjukan berkas nilai anak saya, tapi dilihatnya pun tidak, bahkan dipegangnya juga tidak. Seperti tidak welcome. Kemudian saya tanya kepadanya, dan dibilangnya mungkin karena tidak mampu menjawab soal. Sebab, walaupun nilai anak Bapak tinggi (nilai UN) tidak mempengaruhi hasil seleksi,” beber Zulkarnain, menirukan perkataan Kepala Tata Usaha MAN 1 Medan itu, saat melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Ombusdman Perwakilan Sumut, Senin (27/6).

Lantas, sambung Zulkarnain, karena anaknya ingin masuk MAN 1 Medan, ditawarkan melalui jalur mandiri yang disediakan 2 kelas. Namun, harus membayar biaya yang telah ditentukan. “Saya tanyakan berapa nominalnya, dibilang dia (Kepala TU MAN 1 Medan) besok saja (25 Juni) datang. Karena, ada sidang komite jalur mandiri dan diketahui berapa biaya yang harus dikeluarkan,” bebernya, yang kemudian datang keesokan harinya ke ruang TU sekira pukul 09.00 WIB.

Menurutnya, target madrasah sebanyak 80 siswa baru untuk 2 kelas jalur mandiri. Dan, pada waktu rapat yang dipimpin oleh dosen pascasarjana satu universitas negeri di Medan itu, yang merupakan Ketua Komite MAN 1 Medan, dijelaskan nominal biayanya. Untuk jalur resmi yang lulus tes seleksi membayar Rp6 juta. Biaya Rp6 juta itu, untuk uang buku, uang baju, dan SPP selama 6 bulan. “Sedangkan jalur mandiri membayar Rp11 juta. Jadi, di situ ada kelebihan Rp5 juta. Untuk apa uang itu dan digunakan ke mana? Alasannya, bantuan uang pembangunan gedung dua kelas,” jelasnya.

Lantaran tak memiliki uang belasan juta, Zulkarnain mengurungkan niat untuk memasukkan anaknya ke MAN 1 Medan. Warga Jalan Gedung Arca Medan ini, memilih menyekolahkan anaknya di SMA Al Ulum dengan membayar Rp2,8 juta. Biaya yang dibayar sudah termasuk uang sekolah, uang baju seragam sekolah dan olahraga, hingga uang buku. “Saya sakit hati berkas anak saya tak disentuh sedikitpun, bahkan dilihatpun tidak. Makanya saya melaporkan ke Ombusdman, apakah jalur mandiri itu dibenarkan dengan biaya yang cukup memberatkan masyarakat kecil. Jadi, kalau begitu MAN 1 Medan hanya untuk yang berduit saja. Sedangkan yang tak memiliki uang tidak bisa. Sebab, saya mendengar cerita dari orang tua siswa yang mendaftarkan anaknya dan lulus tes, tak sanggup untuk bayar Rp6 juta,” bebernya.

Ia menambahkan, bagi yang mengikuti jalur mandiri harus menandatangani surat pernyataan bermaterai. Surat pernyataan itu dimaksudkan untuk tidak melakukan keberatan dan setuju dengan ketentuan yang ditetapkan MAN 1 Medan.

Sementara, Kepala Ombusdman Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar menilai, pendidikan saat ini terlalu jahat, tidak untuk orang yang susah atau cerdas, tapi bagi orang berduit. Sebab itu, diharapkan pihak terkait dapat membuka mata. “Kami ingin mempertanyakan bagi siswa yang lulus membayar Rp6 juta, apa saja yang termasuk di dalamnya. Saya kira kalau mahal segitu bukan sekolah negeri. Bagaimana kalau orang susah, mereka mungkin tidak bisa bayar. Cara seperti ini tidak benar, dan membayar Rp 6 juta sangat berat,” tegasnya.

Untuk itu, tambahnya, ia akan sampaikan masalah ini ke Kanwil Kemenag Medan, apakah hals tersebut sudah sesuai prosedur atau melanggar. Jika melanggar, tentunya akan ditelusuri lebih jauh.

Terpisah, Kepala MAN 1 Medan, H Ali Masran Daulay mengatakan, penerimaan jalur mandiri tersebut sudah sesuai dengan kesepakatan komite sekolah. Menurutnya, jalur mandiri ini dibuat atas banyaknya permintaan orang tua siswa yang ingin mengenyam pendidikan di MAN 1 Medan. (ris/saz/azw)

Exit mobile version