Site icon SumutPos

Alhamdulillah, Korban Sudah Ditemukan

Penampakan hasil temuan Remotley Operated Vehicle (ROV) dan multi-beam side scan berupa korban KM Sinar Bangun dan barang-barang milik korban di dasar Danau Toba, Kamis (28/6).

JAKARTA, SUMUJTPOS.CO – Pencarian tanpa lelah selama 11 hari, akhirnya membuahkan hasil. Tim SAR gabungan berhasil menemukan KM Sinar Bangun beserta para penumpang yang tenggelam di Danau Toba. Para korban ditemukan di kedalaman 450 meter.

“Alhamdulillah, dengan rahmat Allah kita diberikan perkembangan yang signifikan untuk bisa melihat korban-korban tersebut dan barang-barang dari (kapal) tersebut,” kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi saat konferensi pers di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Kamis (28/6).

Syaugi mengatakan, penemuan KM Sinar Bangun beserta korban ini berkat hasil pencarian menggunakan Remotely Operated Vehicle (ROV) dan multi-beam side scan sonar. “Ini salah satu korban manusia di kedalaman 450 meter. Ini gambar menggunakan ROV. Kita ambil gambarnya tadi siang. Ini (menunjukkan gambar) adalah sepeda motor, ini ada pelat motornya, setangnya. Jadi kita firm dengan ROV bisa melihat benda tersebut dari KM Sinar Bangun,” beber Syaugi.

Pencarian korban KM Sinar Bangun yang tenggelam pada Senin (18/6) tetap dilanjutkan. Tim juga tengah mencari cara mengangkat korban dari Danau Toba pada kedalaman 450 meter. “Besok kita cari lagi. Baru kita pikirkan bagaimana kemungkinan mengangkat korban tersebut,” kata Syaugi.

Penampakan hasil temuan Remotley Operated Vehicle (ROV) dan multi-beam side scan berupa korban KM Sinar Bangun dan barang-barang milik korban di dasar Danau Toba, Kamis (28/6).

Sementara, Kepala Kantor SAR Medan Budiawan mengatakan, Basarnas kembali memperpanjang masa pencarian dan evakuasi KM Sinar Bangun. Penambahan waktu pencarian korban dilakukan sejak kemarin hingga Sabtu (30/6) besok. “Ini proses perpanjangan yang kedua. Ini pencarian hari ke-11. Operasi perpanjangan dilakukan sore kemarin pukul 18.00 WIB dari Kepala Basarnas, Muhammad Syaugi menyatakan perpanjangan yang kedua dari tanggal 28 hingga 30 Juni,” ungkap Budiawan.

Menurutnya, upaya pencarian kemarin sempat mengalami kendala kondisi cuaca buruk. Saat dimulai pencarian sekitar Pukul 06.00 WIB. “Jadi kami bergerak pukul 08.00 menggunakan alat ROV, dan menggunakan pukat harimau. Ada dua kapal KMP Sumut I, dan KMP Sumut II untuk memakai pukat harimau di dua target yang kita temukan kemarin,” jelasnya.

Pukat Harimau itu, didatangkan langsung dari Kota Sibolga dan Belawan. Nanti titik yang diduga bangkai kapal tersebut, akan ditarik menggunakan pukat harimau, dibantu dengan kapal besar untuk proses penarikannya dengan kondisi kedalaman mencapai 490 meter. “Kita berusaha segala cara sudah dilakukan, di permukaan air juga menggunakan perahu karet untuk penyisiran. Kita harapkan saja mudah-mudahan maksimal alat ini ROV dan pukat harimau,” kata Budiawan.

Tim SAR menarik pukat harimau yang digunakan untuk menarik bangkai KM Sinar Bangun.

Pukat Harimau Sangkut di Dasar Danau 

Sementara, upaya menarik bangkai kapal dari dasar danau dengan pukat harimau tak membuahkan hasil. Setelah beberapa jam berada di tengah danau, Tim SAR pulang ke Dermaga Tigaras dengan ‘tangan kosong’. Pukat harimau yang dioperasikan salah satu kapal Ferry tersangkut di dasar danau dan tak dapat diangkat.

Menanggapi kejadian itu, Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Brigjen TNI (Mar) Bambang Suryo Aji meminta maaf kepada keluarga korban. “Mohon maaf apabila kegiatan ini belum membuahkan hasil,” kata Bambang, di depan masyarakat dan keluarga korban, Rabu (27/6) malam.

Kegiatan pencarian dan penyisiran di dasar danau akan kembali dilakukan. Ia pun meminta kepada keluarga korban untuk memahami dan mengerti persoalan yang terjadi. Ia berujar, Tim telah melaksanakan kegiatan pencarian dengan semaksimal mungkin. “Kita melaksanakan kegiatan ini all out pak, tidak pernah berhenti. Semuanya all out untuk keluarga kita yang ada di Danau Toba,” pungkasnya dengan pengeras suara.

Karena tersangkut di dasar danau, kemarin (28/6) sore, diturunkan satu unit mobil truk crane untuk membantu menarik jaring pukat harimau (trawl) dari dasar danau. Hal ini diakui Kepala Basarnas Parapat Torang M Hutahean. Menurutnya, saat ini pihaknya sudah mendatangkan alat tambahan untuk membantu menarik jaring pukat harimau (trawl). “Hingga saat ini kita masih terus berusaha terus mencari korban dan KM Sinar Bangun. Hari ini kita turunkan mobil kren untuk membantu menarik jaring”, ujarnya singkat.

Amatan kru koran ini di lokasi, mobil crane tampak dimasukkan ke Kapal Ferry untuk membantu melakukan penarikan jaring pukat harimau. Sejak kemarin Tim SAR Gabungan melakukan pencarian dengan menggunakan alat jaring pukat harimau dengan cara manual dan sempat sangkut di dasar Danau Toba.

TIM SAR saat melakukan pencarian bangkai KM Sinar Bangun di Danau Toba.

Hingga H7+3+1 ini, belum ada hasil dari upaya pencarian oleh Tim SAR Gabungan, baik berupa korban maupun KM Sinar Bangun itu sendiri. Walaupun begitu, pihak SAR Gabungan masih terus melakukan pencarian dengan cara dan bahkan sudah menggunakan peralatan canggih yang didatangkan dari Jakarta. (Adi).

Di tempat terpisah, Bupati Simalungun JR Saragih mengaku telah mengajukan permohonan pertambahan waktu untuk pencarian korban kepada Basarnas. Perpanjangan itu, kata JR, telah disepakati kedua belah pihak. Saat ditanya berapa lama perpanjangan pencarian, JR berujar, pencarian itu akan terus berlangsung selama pencarian itu dibutuhkan. “Kami dari Pemerintah Kabupaten Simalungun pasti akan memperpanjang (pencarian) ini. Kalau (perpanjangan pencarian) dari kita tidak ada (batas) hari, bisa sampai selamanya, selama dibutuhkan,” ujarnya.

Bupati Simalungun 2 periode ini memiliki keyakinan, secepatnya korban kapal KM Sinar Bangun dan bangkai kapal akan segera ditemukan. Keyakinan itu, kata JR, mengingat Tim SAR telah menggunakan alat canggih dan pukat harimau. “Saya punya felling dan keyakinan, kalaulah alat ini yang dipakai, saya punya keyakinan kapal itu dapat ditemukan,” ujarnya.

Untuk itu, Bupati Simalungun meminta kepada keluarga korban dan masyarakat untuk bersabar dan berdoa. Pemerintah dan Tim SAR gabungan, kata JR, telah melakukan upaya pencarian semaksimal mungkin. (gus/gid/bbs/adz)

 

Exit mobile version