Site icon SumutPos

Wartawan TV One Dicekik Polisi

MEDAN- Kekerasan yang dilakukan polisi terhadap wartawan kembali terjadi. Kali ini seorang anggota polisi yang bertugas di satuan Sabhara Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) mencekik leher seorang wartawan TV One yang akan meliput calon jamaah haji kelompok terbang yang baru memasuki Asrama Haji Embarkasi Medan, Jalan AH nasution, Kamis (27/9).

DICEKIK: Bahana Situmorang, wartawan TV One Biro Medan dicekik polisi saat ingin meliput di Asrama Haji.//syahrial/sumut pos

Ceritanya, saat itu Brigadir Irvansyah yang menjaga gerbang masuk pintu gerbang sempat berdebat dengan sejumlah kerabat calon haji yang ingin masuk menemui keluarga. Hal itu dilarang oleh petugas, lantaran keluarga calon penumpang tidak memiliki Id pass masuk embarkasi.
Namun, sayangnya pelarangan ini justru tidak berlaku merata kepada kerabat lainnya.

Sebagian keluarga calon haji diperkenankan masuk meski tidak memiliki Id pass embarkasi. Hal itu kemudian dimanfaatkan oleh Bahana untuk meliput. “Sebagian keluarga calon haji diperkenankan masuk meski tidak memiliki Id pass embarkasi. Saya saat itu keluar gerbang untuk mengambil gambar. Tiba-tiba saya dimarahi sama polisi,” ujar Bahana.

Merasa tak bersalah Bahana mempertanyakan alasan dirinya dibentak tanpa alasan. Namun justru dia dihadiahi cengkraman tangan sang polisi yang mencekik lehernya.

“Sempat juga kami laga-laga dada. Tiba-tiba saya dicekiknya. Saat itu ada juga temannya dua orang,” sebutnya.
Dikatakan Bahana, saat melakukan peliputan, dirinya sudah membawa kartu pers dan kartu peliputan haji juga ada. “Saya meliput dengan Id card yang lengkap. Apa salah saya dan kenapa dia mencekik saya,” ungkapnya.

Atas tindakan itu, Bahana rencananya akan melaporkan tindakan tersebut ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Poldasu.
Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Raden Heru Prakoso mengaku sudah melaporkan hal tersebut ke Kepala Biro TV One.

“Saya sudah menelepon Kabiro TV One dan saya minta maaf. Mungkin hanya missed komunikasi saja pada saat itu,” kata Heru, Kamis (27/9) malam.
Dikatakan Heru, tidak perlulah hal tersebut diperpanjang. “Jika anggotanya salah, saya minta maaf. Silakan kalau mau melapor ke Bid Propam. Itu hak dia (korban),” pungkas Heru.

Jumat (28/9), Bahana Situmorang  melaporkan Brigadir Irvansyah anggota Direktorat Sabhara Polda Sumut ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Sumut. Bahana menyebutkan, laporannya masih dalam proses dan rencananya Senin (1/10) akan dikeluarkan.
“Tadi saya ditanya menjelaskan bagaimana kronologisnya. Setelah itu, kata petugas laporan saya langsung ditembuskan ke Mabes Polri makanya hari Senin baru keluar laporannya,” jawabnya.

Bahana juga menuturkan, bahwa dirinya juga sempat diarahkan ke pihak SPKT Polda Sumut untuk membuat penganduan pidananya. “Saya tadi juga diarahkan ke SPKT untuk membuat laporan pidananya. Kata petugas SPKT hari Senin laporannya keluar dan langsung ke Dit Reskrimum saja karena langsung diproses,” tandasnya.

Direktur Direktorat Sabhara Polda Sumut Kombes Pol Darman Sinuraya membantah bahwa anggotanya telah melakukan pencekikan.
“Menurut keterangan anggota, itu hanya dorong-dorongan saja. Katanya dia (Bahana) memaksa masuk dan malah ngomong kasar lagi,” sebutnya.
“Kok orang itu boleh masuk. Itu ada ID-nya, bapak nggak ada tapi dia terus memaksa. Mungkin karena didorong lehernya, dan dia mau masuk tapi nggak boleh tanpa ID Card,” ujar Darman menirukan perkataan anggotanya.

Darman juga mengatakan, atas kejadian itu ia memerintahkan anggotanya untuk mengecek kelengkapan ID Card yang lainnya.
“Maka dari itu kita perintah anggota untuk mengecek yang lainnya, yang tidak memiliki ID Card. Tapi ada panitianya yang ngasih pinjam, jadi kalau begitu anggota yang repot,” ucapnya.

Darman menambahkan, dalam kasus ini ia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Bidang Propam Polda Sumut. “Kita serahkan ke Propam untuk memprosesnya,” tandas Darman. (mag-12)

(mag-12)

Exit mobile version