Site icon SumutPos

Gauli Putri Kandung demi Ilmu Hitam

Foto: Fachril/PM Bunga, gadis yang tujuh tahun menjadi budak seks ayah kandungnya, saat baru melahirkan di rumahnya, Rabu (28/9/2016).
Foto: Fachril/PM
Bunga, gadis yang tujuh tahun menjadi budak seks ayah kandungnya, saat baru melahirkan di rumahnya, Rabu (28/9/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Siswo Siswanto belum juga ditemukan. Bapak yang tega menggauli anak kandungnya hingga melahirkan dua anak itu terus menjadi buah bibir. Bahkan, kebiadabannya itu ditengarai karena ilmu hitam.

Isu Siswo menggunakan ilmu hitam pertama kali disampaikan sang anak yang dijadikan ‘istri’, sebut saja namanya Bunga. “Itu kata si anak itu waktu didatangi warga rame-rame. Anak itu ngaku kalau dia kayak gitu dengan bapaknya, karena bapaknya nuntut ilmu hitam jenisnya gendoruwo,” kata kepling setempat, Zainuddin, Kamis (29/9).

Karena tak percaya, Zainuddin pun coba mengintrogasi Bunga soal ilmu yang dianut oleh ayahnya. Namun, Bunga tak bisa menjawab. “Itu hanya isu dari anak itu aja nuntut ilmu. Pas saya tanya keras, anak itu sempat bingung dan membantah, makanya isu di masyarakat dibilang bapaknya nuntut ilmu,” jelas kepling.

Saat ditanya, Bunga yang telah memiliki dua anak ini, tak menjawab. Dia hanya milih diam dan murung. “Gak tahu saya,” katanya dengan nada lemas dan wajah merengut.

Ibu kandung Bunga, Hus yang disinggung soal ilmu hitam milik suaminya cenderung membantah. “Setahu saya tak ada dan suami saya tak pernah aneh atau buat kegiatan seperti nuntut ilmu di rumah,” kata Hus.

Dijelaskan Hus, selama dirinya bersama dengan suaminya, tingkah aneh dari pria yang menjadi ayah dari anak-anaknya itu hanya bertingkah aneh kalau sedang kesal atau marah. “Kalau marah atau kesal, suami saya memang sering kayak orang kesurupan, cuma itu saja yang tahu, kalau nuntut ilmu saya tak tahu,” ungkap Hus.

Terlepas dari itu, masyarakat yang masih penasaran dengan perbuatan yang dilakukan Siswo Siswanto menduga adanya ilmu hitam yang dituntutnya sehingga tega menyetubuhi putri kandung. Rasa penasaran itu datang dari Sugi. “Saya sih tak percaya kok bisa sampe dua kali anak kandungnya melahirkan, kata warga bapaknya nuntut ilmu hitam, jadi saya percaya,” kata tukang ojek berusia 28 tahun ini.

Dikatakan Sugi lagi, selama ini mereka tak merasakan ada keanehan dari sikap Siswo menuntut ilmu, sehingga perbuatan asusila itu seolah benar atau tidak. “Tapi secara logika, kalau memang nuntut ilmu, pasti bapaknya ada keanehan, ini biasa saja. Yang jelas memang sudah dasar setan yang ada di badan bapaknya makanya tega gituin anaknya,” beber Sugi.

Beda halnya dengan warga lainnya, perbuatan yang dilakukan oleh beradasarkan nafsu, bukan karena alasan lain. “Bisa saja bapaknya ngaku gitu, biar warga gak kesal dan emosi dengan bapaknya, yang jelas itu dilakukan karena nafsu, bukan karena ilmu hitam,” kata tetangga Bunga yang tak mau menyebutkan namanya.

Namun yang pasti Siswo Siswanto telah menghilang sejak kasus itu telah ditangani Polsek Medan Labuhan. Anehnya, pria yang berprofesi sebagai satpam di perumahan ini belum tahu di mana rimbanya. “Suami saya memang jarang pulang ke rumah, dia lebih sering tidur di rumah orangtua nya di kawasan Kodam, makanya kami tak tahu di mana bapak anak saya ini sekarang,” kata Hus sebelumnya.

Terpisah, proses laporan yang menjadikan ibu kandung korban, Hus sebagai pelapor di Polsek Medan Labuhan mendapat kendala. Pasalnya, si ibu kandung korban tak juga hadir dalam proses pemeriksaan lanjutan, Kamis (29/9).

Dari pengakuan keluarga di rumah, Hus telah pergi bersama kakek korban, Ibrahim ke rumah keluarga suaminya di Kodam. Apa alasan dan tujuannya belum diketahui. “Tadi saya ditelepon polisi untuk nanyakan ke rumah si korban agar ibunya diperiksa. Tapi kata keluarganya, si ibu itu pergi ke rumah keluarga suaminya,” kata kepling setempat, Zainuddin.

Terpisah, Kapolsek Medan Labuhan, AKP H Yasir Ahmadi dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih memproses kasus tersebut. Hanya saja, pihak pelapor belum bisa hadir dan telah diminta kepada kepling untuk memberitahukan kepada ibu korban, tapi, yang bersangkutan masih pergi ke rumah familinya. “Yang jelas, kasus ini masih kita lengkapi unsur-unsurnya, bila sudah lengkap, ayahnya akan segera kita tangkap,” kata Yasir. (ril/rbb)

Exit mobile version