Site icon SumutPos

Eks RS Martondi jadi Lapak Pedagang Aksara

Foto: Parlindungan/Sumut Pos Pedagang dari gedung Akasara Plaza Medan, berjualan di dekat gedung yang hitam bekas terbakar.
Foto: Parlindungan/Sumut Pos
Pedagang dari gedung Akasara Plaza Medan, berjualan di dekat gedung yang hitam bekas terbakar.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pedagang Pasar Tradisional Aksara kini tak perlu khawatir lagi di mana akan menggelar lapak dagangan. Pasalnya Pemko Medan sudah menentukan tempat penampungan, yang berlokasi di bekas Rumah Sakit Martondi Jalan Letda Sudjono, Medan Tembung.

Teka-teki soal penampungan sementara pedagang Pasar Aksara ini, ditegaskan langsung Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution. Ia memastikan, di lokasi tersebut sangat ideal bagi para pedagang berjualan sebagai ganti Pasar Aksara yang terbakar sejak Juli 2016 lalu. “Ya, di bekas Rumah Sakit Martondi. Sedang disiapkan semuanya,” tutur Akhyar, Selasa (29/11).

Akhyar juga mengatakan, luas lahan di areal tersebut sekitar 1 hektare. Lahan tersebut merupakan milik pihak ketiga, yang tengah diupayakan untuk dibeli Pemko. “Nantinya pemko akan beli lahan itu. Kemudian membangun menggunakan dana pemko. Setelah itu pedagang masuk tidak kena cas (biaya tambahan), atau cuma sewa pakai saja,” jelasnya.

Pemko, lanjutnya, juga akan membangun secara permanen bangunan di bekas Rumah Sakit Martondi itu. Bahkan ke depan, sebut Akhyar lagi, melihat kondisi gedung Pasar Aksara yang riskan untuk dibangun kembali, sepertinya lokasi di eks RS Martondi adalah sebagai penggantinya. “Ya, nantinya itu akan dibangun permanen. Kalau keinginan pedagang tetap berjualan di badan jalan, itu adalah hak mereka. Sebab sudah mustahil untuk dibangun kembali (Pasar Aksara). Apalagi dengan banyaknya jumlah pedagang, dan luasan tanah pemko yang ada, mustahil sekali dibangun lagi pasar di situ,” jelasnya.

Ia mengamini, tahapan ini masih sangat panjang. Sementara waktu menunggu terbangunnya relokasi tersebut, lapak pedagang akan dibangun di lokasi itu juga. “Nanti itu kan tinggal teknik membangunnya saja seperti apa. Mereka ya tetap di situ juga. Kami akan atur agar tidak mengganggu aktivitas berjualan dan pembangunan,” beber Akhyar.

Akhyar menambahkan, rencana ini harus didukung penuh seluruh pedagang. “Yang penting jangan ngeyel. Kalau memang mau di situ, akan segera dibangun. Jangan nanti sudah direncanakan di situ, kemudian tak semua pedagang sepakat,” katanya.

Meski demikian, pada kesempatan itu, Akhyar belum mau menjelaskan rinci kapan realisasi pembangunan relokasi di sana dilakukan. “Kami punya strategi untuk itu. Tolong bantu kami untuk menyebarkan informasi yang benar, sehingga tidak simpang siur, dan akhirnya rencana yang sebelumnya direncakanan menjadi batal. Jadi pada intinya kami sudah tentukan lokasinya,” katanya.

Sebelumnya, DPRD Medan mengingatkan agar Pemko Medan segera mengambil kebijakan terkait relokasi pedagang Pasar Aksara. Permasalahan yang belum tuntas hampir setengah tahun itu, ibarat benang kusut, jika pemko tak peka dalam hal ini. “Janganlah lagi berlarut-larut seperti ini. Mereka juga kan warga Medan. Pemko segeralah lakukan pendekatan persuasif untuk relokasi mereka,” kata Wakil Ketua Komisi C DPRD Medan Anton Panggabean, belum lama ini.

Anton mengatakan, terkatung-katungnya nasib pedagang sejak Pasar Aksara terbakar, semakin menyulitkan kondisi ekonomi mereka. Apalagi jelang tahun baru kebutuhan umumnya meningkat, sementara mata pencaharian pedagang tidak jelas sampai kini.

Politisi Demokrat ini mengaku, pada prinsipnya Komisi C siap memfasilitasi upaya relokasi pedagang ini. Dari informasi yang diperoleh Anton, pemko sudah menetapkan lokasi di dekat Rumah Sakit Martondi Jalan Letda Sudjono. Menurutnya, hal paling utama yang harus dikerjakan pemko saat ini adalah mendata jumlah pedagang resmi. Upaya ini guna menghindari masuknya ‘penumpang gelap’ saat relokasi nanti. (prn/saz)

Exit mobile version