Site icon SumutPos

Kerahkan 200 Aparat Pun Tetap Kecolongan

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Suasana di Jalan Sutomo Medan, Senin (30/3/2015) dinihari. Petugas sempat kecolongan oleh pedagang, meski telah dijaga 200 orang.
Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Suasana di Jalan Sutomo Medan, Senin (30/3/2015) dinihari. Petugas sempat kecolongan oleh pedagang, meski telah dijaga 200 orang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 18 orang pedagang dan kuli panggul Pasar Sutomo, diamankan petugas Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polresta Medan. Belasan orang tersebut diamankan saat penertiban di Pasar Sutomo pada hari kedua, Senin (30/3/2015) dini hari.

Kepala Sat Reskrim Polresta Medan Kompol Wahyu Bram mengatakan, ke-18 orang tersebut masih dimintai keterangan oleh penyidik untuk mendudukkan perkaranya. “Belasan orang itu diduga telah melakukan kekerasan kepada petugas dan merusak fasilitas milik aparat. Selain itu, ada juga yang memblokir jalan,” kata Bram, Senin (30/3) sore.

Menurutnya, ke-18 orang tersebut masih berstatus saksi. Sebab, kemungkinan tidak semua melakukan pelanggaran pidana. “Mungkin tidak semua sebagai tersangka karena tidak cukup bukti dan nantinya dipulangkan,” ujarnya.

Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta Karokaro mengatakan, pihaknya mengerahkan seratusan personel. “Untuk melakukan pengamanan penertiban tersebut, atas permintaan Pemko Medan, sebanyak 200 personel gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP,” kata Nico.

“Pengamanannya, mengedepankan Satpol PP. Kita hanya membackup,” tambahnya.

Dikelabui Pedagang

Namun, meski mengerahkan 200 personel, tim gabungan itu ternyata berhasil dikelabui para pedagang Sutomo dua hari secara berturut-turut yakni Minggu (29/3) serta Senin (30/3) dini hari.

Truk serta mobil pengangkut sayuran tetap berhasil masuk ke seputaran Jalan Sutomo walaupun tim terpadu sudah memblokir 22 titik atau ruas jalan yang dapat dijadikan pintu masuk menuju Jalan Sutomo dan sekitarnya.

“Iya, memang kami kecolongan. Kenapa bisa pada akhirnya mobil pengangkut sayuran berhasil masuk ke seputaran jalan Sutomo,” kata Dirut PD Pasar Medan, Beny Harianto Sihotang.

Pekerjaan rumah bagi tim terpadu pun menjadi lebih banyak dengan adanya insiden kali ini. Lebih lanjut, Beny mengatakan mobil atau truk pengangkut sayuran serta buah-buahan para pedagang masuk di atas pukul 04.00 dini hari

“Kita akan evaluasi kinerja tim selama dua hari terakhir, terutama mengenai sampai lolosnya mobil sayuran ke seputaran Jalan Sutomo,”ujar pria berkacamata itu.

Dia mengaku, sebelum terpilih menjadi Dirut PD Pasar Medan, rencana pembangunan Pasar Induk sudah disepakati oleh Pemerintah Kota (Pemko) serta DPRD Medan priode sebelumnya.

Ketika itu, lanjut Beny, kenapa tidak ada pihak yang menyampaikan keberatan. “Saya hanya menjalankan program yang sudah ada,” imbuhnya.

Tidak dioperasionalkannya Pasar Induk dalam kurun waktu yang lebih lama, diakui Beny akan menimbulkan masalah baru bagi aparat penegak hukum karena dianggap telah menyianyiakan pembangunan yang telah dilakukan.

Belum lagi, biaya Rp59 Miliar yang diambil dari APBD Kota Medan juga akan menjadi sia-sia. “Mau tidak mau Pasar Induk haru dioperasionalkan, untuk memastikan pasar induk operasional, seluruh aktifitas di Jalan Sutomo dan sekitarnya harus ditiadakan. Kalau pedagang tidak mendapatkan tempat, mari kita bicarakan dan cari solusi bersama,” jelasnya.

Kasatpol PP M Sofyan mengakui walaupun pihaknya sudah melakukan pemblokiran jalan, namun masih ada juga truk yang lolos dan berhasil masuk. “Malam minggu kemarin kita sudah kecolongan, begitu tim bubar pukul 04.00 WIB, pedagang menurunkan sayuran dan transaksi jual beli kembali seperti semula.(dik/ris/ain/rbb)

Exit mobile version